chapter 26

315 44 4
                                    

Awas ada typo.


"Udah ketemu sama Sunghoon?" Soeun meremat kuat baju yg ia kenakan mencoba menahan air mata yg akan keluar.

"Udah kok" jawab Soeun tenang tapi dalam lubuk hati paling dalam ia sedang menangis.

"Berapa luka yg dia dapet?" Monday membuat Soeun semakin ketakutan.

"Belum, dia bisa curiga sama tingkah gw"

"Mungkin beberapa hari lagi" Soeun langsung masuk ke kamarnya meninggalkan Monday yg masih menatap kepergiannya, Soeun sudah sampai dikamarnya ia mengunci pintu dari dalam dan menangis. Menangis karena di satu sisi ia tidak ingin melukai Sunghoon dan disisi lain ia ingin Monday sadar atas perbuatannya.

Soeun merasa di pundaknya ia dibebani dengan beban yg tidak bisa ia pikul, menangis mungkin cara terbaik untuk meluapkan perasaannya yg sedang berantakan saat ini.

"Gw nggak mau ngelukain Sunghoon hiks, tapi gw takut sama Monday" Soeun sudah berhenti menangis tapi masih sesekali terisak.

"Gw takut Monday bakal marah kalau gw nggak ngejalanin rencananya, tapi gw takut Sunghoon sama yg lain bakal benci gw hiks, gw harus gimana?" Pasti sulit merasakan posisi Soeun. Disatu sisi ada saudaramu yg berambisi mendapatkan seseorang dengan mengorbankan saudara yg lain dan disisi lain ada Sunghoon yg tidak ingin kau lukai.

"Kenapa hidup gw harus begini? Kenapa?!" Soeun menjambak rambutnya sendiri dan melemparnya selimut dan bantal kesembarang arah, sebegitu frustasinya Soeun.

"Gw laper" Soeun bangkit dari posisinya yg mendekap di sisi ranjang, ia membuka pintu dan turun ke bawah untuk makan. Dibawah tidak ada siapapun, Soeun berasumsi bahwa Monday sudah masuk ke dalam kamarnya.

Soeun mengecek isi kulkasnya mencari bahan-bahan yg bisa ia masak. Ada beberapa sayur, telur dan yg lainnya. Soeun berencana untuk memasak telur dadar dengan beberapa sayur, tapi ia kehabisan garam dan lada jadi ia akan ke supermarket didekat rumahnya.

"Monday gw pergi dulu" tidak ada jawaban tapi Soeun tau Monday akan mengerti kalau ia pergi. Ia mengambil jaketnya dan pergi menuju super market yg jaraknya hanya 100 meter dari rumahnya.



Di supermarket



Soeun sudah tiba di supermarket, ia sedang mencari garam dan lada tentu dengan beberapa snack tambahan.

Soeun saat ini berada di rak penuh snack, semua terlihat begitu menggiurkan tapi ia hanya akan memilih beberapa. Ia memilih snack keripik untuk dirinya dan Monday ia mengambil 4 snack setelah itu pergi ke kasir.

"Hanya ini saja?" Tanya sang kasir.

"Iya, ini sa-" Soeun terkejut melihat orang didepannya bahkan orang tersebut juga sama terkejutnya.

"Soeun!" Suara orang tersebut membuyarkan lamunan Soeun.

"Sunghoon, kenapa disini?" Heran saja Soeun, kenapa Sunghoon menjadi kasir disini.

"Gw part time disini, sekalian nyari kerjaan" kata Sunghoon sambil menghitung belanjaan Soeun.

"Totalnya 15.000 won" Soeun langsung memberikan beberapa lembar uang ke Sunghoon, setelah Sunghoon memberikan kembaliannya ia pamit untuk pulang.

"Aku duluan ya" kata soeun sambil menunduk.

"Hati-hati di jalan" kata Sunghoon sambil melambaikan tangannya pada Soeun. Hari semakin malam sekarang sudah pukul 19.47 hampir pukul 8 malam Soeun harus bergegas pulang, perutnya sudah meronta-ronta ingin diisi oleh makanan.

Soeun sudah tiba dirumah dengan selamat, sekarang ia langsung memasak karena perutnya sudah sangat kelaparan.

Soeun sudah tiba dirumah dengan selamat, sekarang ia langsung memasak karena perutnya sudah sangat kelaparan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


(Korean rolled eggs.)


"Selamat makan" soeun makan dengan lahap, hanya dalam beberapa suap ia telah menghabiskan makan malamnya.

"Aku kenyang" kata soeun sambil menepuk-nepuk pundaknya.

Soeun mencuci piring bekas makannya habis itu ia beranjak pergi menuju kamarnya. Soeun menutup pintu kamarnya dan langsung mendudukkan diri di kasurnya.

Berbeda dengan Soeun, saat ini Monday tengah memikirkan sesuatu.

"Soeun terlalu lambat mengurus Sunghoon, kalau saja gw nggak dikeluarkan dari kampus paling Sunghoon udah tinggal nama" begitu katanya sambil membolak-balikkan halaman buku didepannya ini.

Berbeda dengan Soeun dan Monday, kini Sunghoon tengah beristirahat di supermarket tempat ia bekerja.

"Huft, mungkin kalo nggak banyak orang kayak tadi sore gw mungkin nggak secapek ini" Sunghoon memulai part timenya pada pukul 15.30 makanya setelah sekolah ia langsung pulang untuk berganti baju dan langsung berangkat menuju tempat ia part time.

Ia melihat jam tangannya, pukul 20.31 sebentar lagi ia akan pulang digantikan dengan shift lain. Ia hanya bekerja sampai pukul 21.00 setelah itu ia bergantian shift dengan orang lain.

"Tadi Soeun beli snack lumayan banyak buat siapa aja?" Tiba-tiba pertanyaan itu muncul begitu saja, ia hanya heran kenapa Soeun membeli Snack dengan jumlah yang lumayan banyak kecuali jika ia memang menyukai Snack. Tapi seingat Sunghoon saat di kampus soeun tidak memakan snack sebanyak itu.

"Apa mungkin buat saudaranya?" Mungkin saja ada kakak atau adik Soeun yg nitip beberapa snack saat ia ingin pergi ke supermarket.

"Bodo lah, ngapain gw ngurusin orang" tapi Sunghoon tetap penasaran dengan latar belakang keluarga Soeun, ia bersepupu dengan Monday Sunghoon hanya khawatir saja jika suatu saat Soeun akan berbuat seperti Monday. Tapi ia melihat Soeun benbanding terbalik dengan Monday.

Menurutnya Soeun hanya gadis biasa, yg ramah dan murah senyum berbeda dengan Monday yg jutek, dingin dan tidak pernah senyum. Tiba-tiba muncul pertanyaan lagi di benak Sunghoon.

"Kenapa dia nangis waktu di kamar mandi kemarin?" Sunghoon hanya penasaran saja apa yg membuat Soeun yg notabenenya masih mahasiswi baru menangis di hari pertamanya masuk kampus.

"Besok gw bakal tanya Soeun, semoga dia nggak tersinggung" Sunghoon membulatkan tekadnya untuk bertanya kepada Soeun mengapa ia menangis di kamar mandi besok saat mereka bertemu di kampus.





















Hey yo wassup, gimana ceritanya makin bagus atau malah tambah ngebosenin? Komen ya.

Disini terlihat ya bahwa Soeun itu tertekan karena tingkah Monday yg nyuruh dia buat ngelukain Sunghoon. Oh ya gw juga udah kepikiran ending buat konflik ini mungkin chapternya bakal tambah panjang semoga kalian nggak bosen ya.

Jangan lupa vote n komen ya, dan juga beri kritik dan saran supaya ceritanya lebih baik lagi ok bye bye 😁.


(Maaf gw bikin lu tertekan di book ini.)

My Friend//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang