Awas ada typo.
Di rumah sakit.
"Dokter! Dokter! Tolong temen saya!"
"Permisi ada yg tertembak!"
"Suster tolong temen saya suster"
Beberapa suster langsung membawa orang tersebut masuk ke ruang ICU.
"Dokter tolong temen saya dokter" Chaerin memohon pada salah seorang dokter disana untuk menyembuhkan temannya.
"Tenang saja nak, kami akan berusaha sebaik mungkin" dokter tersebut langsung masuk ke dalam ruang ICU untuk menangani pasiennya.
Sementara di luar ruang ICU ada beberapa orang yg tengah berdoa memohon pertolongan kepada Tuhan supaya teman mereka baik-baik saja. Dan ada beberapa polisi juga, jadi sebelum adegan tembak-menembak itu terjadi Chaerin langsung memanggil polisi datang ke lokasi, dan polisi datang tepat disaat aksi tembakan itu terjadi jadi mereka bisa langsung membawa teman mereka ke rumah sakit terdekat.
"Dengan saudari Monday" salah seorang polisi berucap.
"Saya pak" Monday langsung maju ke hadapan polisi tersebut karena ia tahu apa yg telah ia lakukan.
"Anda telah melakukan pembunuhan yg tidak direncana, jadi anda akan dipenjara selama 8 bulan dan denda 250.000 won"
"Silahkan ikut kami ke penjara"
Tangan Monday langsung diborgol saat itu juga, ia tidak memberontak karena ia tahu kalau dirinya sudah melewati batas.
'Maaf Soeun, semoga lu baik-baik aja' batin Monday.
Sepeninggal Monday dan beberapa orang polisi tadi, kini tersisa Lucy, Jake, Sunghoon, Jay dan Chaerin yg masih menunggu operasi Soeun.
"Bro gw pulang dulu ya" kata Jay, ia takut kalau orang tuanya mencarinya karena ia janji cuma sampai jam 21.00 sekarang sudah jam 21.37.
"Ya udah, makasih ya"
"Siapa yg bakal bayar biaya rumah sakit?" Tanya Lucy pada Chaerin, Chaerin juga bingung mereka masih kuliah dan biaya rumah sakit mungkin sangat besar.
"Biar gw aja/biar gw" kata Jay dan Jake bersamaan.
"Kalian patungan aja berdua biar nggak terlalu besar kalau dibayar sendiri" kata Lucy, kebetulan yg membawa uang cuma Jay dan Jake jadi daripada mereka berkelahi lagi lebih baik bayarnya patungan.
"Yaudah deh, yok Jake ke administrasi" ajak Jay dan diangguki oleh Jake.
Sunghoon masih diam saja dari tadi, ia masih shock melihat Soeun sudah berada didepan badannya menghadang peluru untuk mengenai dirinya.
Flashback
Dor!
Sunghoon tidak merasakan ada peluru yg mengenai tubuhnya sampai ia mendengar Lucy meneriaki nama Soeun.
"SOEUN!"
Sunghoon mendongak ke atas, dan ia melihat Soeun berdiri sambil merentangkan tangannya menahan supaya Sunghoon tidak terkena peluru.
"So.. Soeun" tubuh Soeun mulai melemah dengan banyak darah keluar dari punggungnya dan sedikit dari sudut bibirnya.
"Ken..kenapa Soeun?" Sunghoon bisa melihat Soeun tersenyum seolah tidak ada yg terjadi.
"Bu.. bukannya....uhuk...lu...te..temen... gw" seketika itu juga Soeun pingsan dan beberapa polisi langsung datang.
"JATUHKAN SENJATA ANDA, INI POLISI!" Monday langsung menjatuhkan senjatanya dan mengangkat tangannya di sekitar kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend//Jakehoon
Подростковая литератураCerita Jake yg mempunyai perasaan pada sunghoon sang teman,apakah perasaan itu akan dibalas? Simak ceritanya. Bxb Yang homophobia silahkan keluar dari buku ini