chapter 28

317 41 0
                                    

Awas ada typo.

Soeun pulang dengan perasaan yang campur aduk. Ia merasa senang sekaligus sedih, ia senang karena Monday mendapat yg dia inginkan dan dia sedih karena harus melukai Sunghoon.

"Aku pulang" katanya sambil melepaskan sepatunya.

"Gimana?" Soeun sudah tau arah dari pertanyaan yg Monday tanyakan.

"2 luka sayat sama 2 luka pukulan" jawab Soeun datar, ia melihat wajah senang Monday yg sudah lama tidak ia lihat.

"Bagus, kerja bagus" Monday kemudian mengusak rambut Soeun, jujur Soeun sangat senang saat Monday mengusak rambutnya sudah lama Monday tidak melakukan hal tersebut. Tapi senyumnya tak bertahan lama saat ia ingat Monday senang karena ia sudah melukai Sunghoon.

"Karena lo udah ngerjain bagian awal, sekarang biar gw yg ngelanjutin" Soeun merasa bingung dengan ucapan Monday, apa ia akan melukai Sunghoon lagi? Tidak tidak Sunghoon sudah cukup mendapat banyak luka.

"Lo mau ngelukain Sunghoon lagi?" Tanya Soeun was-was, tapi yg ia dengar malah tawaan dari mulut Monday.

"Nggak perlu tau, tapi Lo harus bawa Sunghoon ke alamat ini dalam 3 hari lagi" kemudian Monday menyerahkan selembar kertas dan masuk ke kamarnya.

Soeun membuka kertas tersebut yg berisi alamat yg harus ia datangi bersama Sunghoon.


Jl. Kesatria IIV, No 906.


Soeun mencoba mengingat-ingat alamat tersebut. Yg ia ingat hanya tempat kosong, apa Monday akan melakukan sesuatu yg jahat pada Sunghoon, Soeun harus mencegahnya sebelum terlambat.

Di sisi Sunghoon.

Saat ini Sunghoon sedang berada di rumah Jake, ia menginap tentu saja mamanya bahkan sudah memberinya izin. Sekarang Jake  sedang membantunya mengoleskan salep pada luka memar yg ada di bawah bibirnya.

"Sshh, sakit" desis Sunghoon saat salep itu mengenai tempat yg paling perih.

"Tahan ya" Jake berusaha mengoleskan salep tadi dengan perlahan-lahan.

"Kenapa bisa kayak gini sih?" Tanya Jake saat ia sudah selesai mengoleskan salep pada Sunghoon. Sunghoon masih menunduk enggan menjawab pertanyaan dari Jake, hal itu semakin membuat Jake curiga.

"Hoonie, lu nggak papa kan?" Sunghoon mengangguk dan tersenyum getir saat Jake bertanya hal tersebut.

"Kasih tau gw kenapa lu bisa kayak gini?" Jake kali ini harus sedikit memaksa, karena kalau tidak Sunghoon pasti akan memendam semuanya sendiri dan itu akan mempengaruhi mentalnya.

"Soeun.." Sunghoon bergumam sangat pelan, tapi telinga Jake yg terlalu tajam mendengar suara Sunghoon.

"Kenapa Soeun?"

"Soeun..., Yg ngelukain gw" Sunghoon semakin menunduk takut melihat wajah Jake. Jake sendiri terkejut seingatnya Soeun adalah anak yg baik, ia berbicara lemah lembut bagaimana bisa berubah menjadi seseorang yg melukai Sunghoon.

"Kenapa bisa?" Jake mulai memeluk Sunghoon saat melihat bahu Sunghoon yg bergetar tanda bahwa ia akan menangis.

Sunghoon menggelengkan kepalanya di dalam dekapan Jake yg hangat.

My Friend//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang