Awas ada typo.
Soeun sudah pulang, pelajaran sekolah sudah selesai 2 jam yg lalu. Sekarang ia tinggal memasak makanan untuk dimakan bersama Monday. Ngomong-ngomong soal Monday apakah ia sudah sembuh.
Soeun melihat-lihat bahan makanan yg ada di kulkas dan di lemari, mungkin ia bisa membuat telur gulung dan nasi goreng.
Skip
Soeun sudah selesai memasak dan menata makanannya, kini ia tinggal memanggil Monday.
Soeun melangkahkan kakinya menuju kamar Monday di lantai 2.
Tok tok tok
"Monday, ayo makan" tidak ada jawaban, Soeun membuka pintu kamar Monday, tidak dikunci.
Ia melihat Monday masih tertidur di kasurnya, apakah ia tidak sarapan? Pikir Soeun.
"Monday" Soeun menyentuh dahi Monday, tidak panas jadi demam Monday sudah turun.
Monday menggeliat dari tempat tidurnya sampai akhirnya ia membuka matanya.
"Kenapa Soeun?" Tanya Monday sambil mengumpulkan nyawanya.
"Makan siang dulu" Monday hanya mengangguk setelah itu beranjak menuju ke ruang makan.
Monday masih menggunakan baju tidurnya dan belum mandi, walaupun tadi sudah bangun untuk sarapan dan lanjut tidur.
"Selamat makan/selamat makan" seru keduanya.
(Nasi goreng.)
(Telur gulung.)
Monday sudah selesai makan siang, sudah dibersihkan juga piringnya.
"Gw duluan" ucapnya sambil menaiki tangga.
"Hmmm" Soeun sendiri tak ambil pusing, menurutnya Monday yg sekarang lebih baik. Bukan berarti Soeun suka karena saudaranya sakit tapi karena ia suka sifatnya, Monday yg sakit tidak bertanya-tanya tentang Sunghoon dan Soeun suka itu. Biasanya Soeun butuh waktu 2 hari untuk membuat Monday seperti sediakala.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend//Jakehoon
Teen FictionCerita Jake yg mempunyai perasaan pada sunghoon sang teman,apakah perasaan itu akan dibalas? Simak ceritanya. Bxb Yang homophobia silahkan keluar dari buku ini