chapter 43

312 28 5
                                    

Awas ada typo.



"Soeun?! Ke..kenapa kesini?" Tanya Monday dengan nada yg sedikit aneh (?).

"A..aku mau ketemu sama kamu" ucap Soeun sambil menunduk dan meremat roknya.

"Masuk dulu" Monday mempersilahkan mereka bertiga masuk, saat masuk mereka menganga isi dari kamar apartemen Monday ternyata sangat bagus.

"Masuk dulu" Monday mempersilahkan mereka bertiga masuk, saat masuk mereka menganga isi dari kamar apartemen Monday ternyata sangat bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duduk dulu, aku ambilin minum" Monday segera pergi ke dapur untuk mengambil minuman serta beberapa camilan.

Chaerin, Lucy dan Soeun masih melihat-lihat isi dari apartemen Monday.

"Ayo diminum dulu" panggilan Monday tidak didengarkan oleh mereka bertiga, Monday akhirnya menemukan solusi yg licik.

DOR

"Aaaaaaa! Mama ada setan"

"HUWAAA MAMA!"

"AAAAA GW BELUM MAU MATI, DOSA GW MASIH BANYAK" Monday berusaha sekuat tenaga supaya tidak tertawa tapi tidak bisa.

"Ahahahhaha, aduh sakit perut gw" muka mereka bertiga sudah kusut, dikira mereka ada masalah.

"Udah, udah makanya jangan melamun ayo duduk" mereka langsung duduk tapi dengan wajah yg ditekuk.

"Monday nakal, gw ngambek!" Soeun memalingkan wajahnya ke samping, tapi dia melihat wajah Chaerin dan Lucy yg siap untuk menerkam dirinya.

"Monday tolong! Chaerin sama Lucy mau nerkam gw!" Soeun bersembunyi di belakang badan Monday yg sedikit lebih besar darinya.

"Tadi katanya ngambek, sekarang malah minta tolong"

"Ish, ya maap salahkan mereka berdua" tunjuk Soeun pada Chaerin dan Lucy.

"Dih kok gw?!"

"Sembarangan ni bocah ye!" Chaerin dan Lucy tidak Sudi kenapa mereka yang disalahkan.

"Udah udah! Ini kenapa malah berantem? Gw tanya kenapa kalian dateng ke sini?" Semua langsung diam.

"Soeun-a kenapa kesini?" Nada Monday sudah mulai melembut.

"Aku.... kangen... Monday" cicit Soeun.

Hah, Monday sudah memberikan peringatan di suratnya kenapa Soeun masih memaksa menemui dirinya? Kalau Monday bilang bibinya dan Soeun tidak beda jauh mereka keras kepala, buah jatuh tak jauh dari pohonnya kira-kira begitu.

"Bukannya gw udah bilang jangan cari gw lagi" Soeun malah memeluk Monday dari samping membuat Monday otomatis memeluk Soeun juga sesekali memainkan rambut Soeun.

Chaerin dan Lucy? Mereka menahan gemas melihat Monday dan Soeun yg saling berpelukan.

'Ya Tuhan imut sekali dua manusia di depanku ini' ini Chaerin.

My Friend//JakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang