"Satu, dua, tiga, tujuh, seratus. Gila, banyak banget prajurit di sana. Ditambah tangan Erwin dan Hannes yang jadi mayad, apa iya gue bisa menyelamatkan mereka yang di ngap Titan?"
Manusia berambut hitam pekat itu kini memandang para calon mayad dengan tatapan suram seperti hidupmu. Ia sadar prajurit yang gugur di sini gak cuma sebiji dua biji, tapi hampir setengahnya.
Cap cip cup juga berguna di sini. Yang beruntung selamat, yang kurang beruntung ketendang ke akhirat.
Pemandangan dari atas kini, seperti ada dua pasukan yang hendak perang. Armored Titan mempersiapkan dirinya untuk menerjang lautan Titan itu.
Satu lawan sepuluh, gak masalah. Dia itu anaknya Ibu Karina Braun. Eh maksudnya anak ijo. Jadi nyawanya ada sebelas.
Gerombolan Titan yang menghalanginya langsung terlempar sana sini akibat kena sundul.
Tapi, beberapa detik kemudian, ada Titan yang menyerangnya secara bersamaan. Membuat si Titan bermuka tampan dan gatelman itu terjebak di dalam hati mu.
Para prajurit menatap horor Titan vs Titan ini. Berasa nonton Ultrawoman vs Raksasa wibu. Tanah bagai berguncang karena getaran keras yang mereka hasilkan.
"Seluruh prajurit, serang!!"
"Kita mau pergi ke Serang? Tapi rumahku di Jakarta loh, Erwin."
Sontak semuanya menatap Nona Sumaryati ini dengan datar. Bahkan para Titan yang sedang bergelut pun menghentikan aksinya sementara untuk menatapnya seperti sedang menatap pasien rumah sakit jiwa yang kabur.
Erwin menepuk pundak (Y/n) miris. "Ayo, kita pulang."
"Ke Serang?!"
"Ke Rahmatullah."
"•-•"
Soundtrack yang sempat berhenti kini kembali di mainkan. Dan Erwin Janda eh Janc- astaghfirullah maksudnya Danchou pun kembali berpidato layaknya pembina upacara.
"Nasib umat manusia akan ditentukan saat ini juga!"
"Tanpa Eren, takkan ada masa depan bagi umat manusia untuk tinggal di dunia ini. Kita akan merebut Eren dan langsung mundur!"
"Persembahkan jantung kalian!"
Erwin maju, diikuti Mikasa. Dan prajurit lain yang sudah membulatkan tekad (utk bundir) pun menyusul. Bahkan keberanian mereka dikata gila.
Ada loh satu anggota polisi militer yang ke ngap Titan dan kudanya malah bengong santai layaknya tak terjadi apa-apa.
Di sisi Armored Titan, ia mulai melepaskan satu tangannya untuk memudahkan mereka terlepas dari para Titan ini, yang membuat Brimingsnort kini terlihat tanpa lindungan lagi.
Tapi, mau serbu sekarang pun tak ada faedahnya. Mereka dikelilingi oleh Titan, dan orang gila mana coba yang nekat pergi ke sana?
"Susume!!"
Erwin mengangkat lengan kanannya untuk memberi semangka, semangat kaka. Tapi malah di gigit Titan yang numpang lewat.
"ERWIN DANCHOUUUUUU!!!!"
"Maju! Eren ada di depan! Maju!!"
Para prajurit menoleh ke belakang dengan tatapan tak percaya. Ingin membantu tapi tak mau ingkar arahan.
(Y/n) berdecak. Memutar balikkan kudanya tanpa ada yang sadar, berlari secepat mungkin untuk mengejar Erwin. Membuat si komandan susume itu sempat terkejut.
"Apa yang kau lakukan?! Putar balik dan terus maju! Jangan ke sini!"
"Laranganmu adalah perintah bagiku, tuan komandan."
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Ackerman Siblings | Shingeki no Kyojin
FantasyPernahkah kalian membayangkan jika seorang Prajurit Manusia Terkuat itu memiliki adik perempuan? Ya, adik kandung. Bukan adik tiri apalagi adik pungut. Ga lucu kan gembel mungut gembel. Ini adalah kisahnya. (Y/n) Sumaryati, Siswi SMA dengan seribu...