Pesawat kecil itu terbang membelah awan, melintasi luasnya dirgantara. Di dalamnya ada sekumpulan prajurit pemberani yang siap mengorbankan segalanya, semata-mata demi menyelamatkan sisa umat manusia yang berstatus musuh bagi mereka.
Inilah aliansi Eldia-Marley. Terdiri dari sekumpulan remaja yang seharusnya merasakan indahnya masa muda, dan para orang tua yang seharusnya bisa menikmati sisa hidup mereka dengan sejahtera. Namun tak diizinkan oleh Hajime Isayama.
Pesawat begitu hening. Penumpangnya asyik dengan pikiran masing-masing. Tapi satu hal yang sama, semuanya sama-sama putus asa. Untung bukan putus cinta.
Tapi, mungkin bungsu Ackerman ini berbeda. Ia terlalu sibuk berpikir keras sampai lupa untuk ikut depresi seperti kawan-kawannya.
Saat ini dirinya masih terus mencoba mencari jawaban atas segala pertanyaan yang muncul pasca kejadian ayam-geprek-panggang salah sasaran beberapa menit silam.
Ketika ia melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Moblit mengorbankan diri, seluruh kejanggalan itu muncul. Perasaan seakan-akan ia tak seharusnya melakukan itu, seakan-akan ini melenceng dari jalan aslinya.
Tapi, memang ia siapa? Kenapa tiba-tiba ia merasa seakan-akan tahu jalan takdir dunia ini?
Ketika dirinya melirik ke ruang kemudi, di mana Hanji tengah berbincang dengan Onyankopon di sana pun rasanya begitu asing baginya.
Orang anemia banyak cobaan juga ternyata, ya.
"Gini, kalau kau mau Nanang Ismail jangan ditahan," komentar Levi yang salah paham, sukses membuat sang adik sadar dari bengongnya. "Tak perlu malu, aku tau kau juga lelah."
"Sok tau banget buset?" (Y/n) melirik Levi penuh tanda tanya. "Lagian siapa Nanang?"
"Itu singkatan."
"Ogitu." (Y/n) menganggukkan ngerti. "Itu artinya apa, Bang Levi?"
"Nangis."
"???"
/Woi
"Tapi daripada Nanang Ismail, mending Kenny Tatang Wanto aja, Kak," timpal (Y/n), gantian buat bingung sang kakak.
"Apa pula itu?"
"KeTaWa."
"Xixixi ngakak abiez."
(Recehan berasal dari diskusi singkat saya dan itsrenn15 yang sedang mencari kepanjangan dari ketawa biar serasi sama sticker legend Nanang Ismail/g)
Mendengar percakapan kakak beradik lansia di waktu yang tidak tepat ini, sukses mengundang wajah dongo semua anggota aliansi. Bahkan Hanji yang baru keluar ruang kemudi pun dibuat mematung melihat keanuan Tatang Wanto Siblings di situasi yang tidak mendukung ini.
Tenang aja, anemia bukan penghalang untuk menjadi gesrek.
Sudah cukuf, mari serius lagi.
"Sekarang, mari kita bicarakan rencana selanjutnya."
Hanji kembali memimpin diskusi. Bersama anggotanya memikirkan strategi terbaik. Menurut perkiraannya, kunci untuk menghentikan Rumbling ada pada kematian Zeke, sebab Eren mengaktifkan Rumbling melalui monyet tersebut.
"Yang jadi masalah, kita tak tahu di mana lokasi Zeke."
"Kita cuma harus menemukan tempat persembunyian sampah itu di Titan itu," balas Levi enteng. Mengundang ekspresi watdafak dari yang lain.
"Aku yang akan menghabisi Zeke. Karena itu, pinjamkan kekuatan kalian." Yakin Levi sekali lagi. Mungkin saking semangatnya seakan-akan ada api yang berkobar di kedua matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[End] Ackerman Siblings | Shingeki no Kyojin
FantasyPernahkah kalian membayangkan jika seorang Prajurit Manusia Terkuat itu memiliki adik perempuan? Ya, adik kandung. Bukan adik tiri apalagi adik pungut. Ga lucu kan gembel mungut gembel. Ini adalah kisahnya. (Y/n) Sumaryati, Siswi SMA dengan seribu...