Jae masih memikirkan suara yang sangat familiar itu. Entah mengapa, hatinya sangat yakin jika itu Yeriana. Marsha Yeriana Putri Atmaja. Bahkan nama lengkapnya Jae sangat ingat. Tidak mungkin ia salah dengar. Akan tetapi, hal yang rahasia terutama mengenai identitas anggota badan intelijen juga bisa dimaklumi. Mereka tidak bisa sembarangan memberikan identitas pada orang asing. Jae sangat memahami hal itu.
"Kecantol ya? kecantol sama para wanita di kantor BIN?" goda Yoga.
Jae mendecih. Tidak aman jika berbicara di depan sumber gosip tim. Ia memilih mengabaikan Yoga.
"Yoga, ayo ikut saya," ajak kapten tim tersebut.
Yoga dengan sigap mengikuti kaptennya untuk turun di sebuah mini market. Mereka berniat mencari camilan dan beberapa kebutuhan pribadi. Sementara Jae masih belum ingin beli sesuatu dan Nathan memilih untuk berkomunikasi dengan adik-adiknya melalui aplikasi chat.
Jae merasa gelisah. Ia bimbang harus mengatakan hal yang ia yakini atau tidak. Jika iya, ia merasa yakin pada dirinya sendiri, tapi tanpa bukti. Jika tidak, siapa tau tadi adalah kesempatan untuk mengetahui dimana keberadaan Yeriana.
"Umm..."
"Apa Jae?" Nathan menoleh pada Jae yang duduk tepat di sebelahnya.
"Ada hal yang ingin aku sampaikan. Aku rasa kamu harus tau."
"Tentang?"
"Marsha Yeriana Putri Atmaja."
Nama lengkap Yeri disebutkan dengan sangat lancar oleh Jae. Nathan terkejut. Setelah sekian lama, ia tak mendengar nama itu disebutkan secara lengkap, kali ini sahabatnya mengucapkannya dengan lancar. Apa ada sesuatu dengan gadis yang begitu membekas di hatinya itu?
"Jaelani, ada apa dengan Chacha?"
Chacha, panggilan khusus dari untuk Yeri. Keluarga, sanak saudara maupun orang yang sangat dekat dengan Yeri. Panggilan yang lucu dan terdengar manja-menggemaskan. Persis dengan karakter Yeri yang lucu dan menggemaskan. Tingkah manjanya mampu membuatnya merasa rindu.
"Tadi, aku mendengar suaranya di kantor BIN."
Kening Nathan berkerut heran. Yeri ada di sana? Bagaimana bisa?
"Bisa dibilang, sepertinya Yeri salah satu staff di sana. Aku bertanya pada pak Yovie. Sayangnya, identitas staff rahasia. Jadi, aku tidak bias memastikan itu Yeri apa bukan."
"T-tapi, bagaimana bisa dia ada di sana? Dia bekerja di sana?"
"Than, kita tidak tau apa yang terjadi selama ini. Kita tidak dekat dan tidak berhubungan lagi dengan Yeri kan? Jadi, pasti banyak yang berubah. Jalan hidup manusia, tidak bisa kita prediksi. Seperti kita. Kita tak pernah menyangka kan, bisa masuk akademi di tahun yang sama bahkan bisa berada di tim yang sama."
Apa benar Chacha-nya ada di sana? Ia begitu rindu. Ia ingin bertemu dan meminta maaf atas segala hal di masa lalu. Apa masih ada kesempatan?
"Kamu mau bertemu? Ketika libur, ayo kita tunggu di depan kantor BIN," ajak Jae.
"Seperti penguntit."
"Demi cinta," ujar Jae lalu terkekeh.
'Chacha, aku sangat rindu. Apa kamu masih sudi untuk bertemu denganku? Si pecundang ini...'
*OUR LOVE MAZE*
Yeri terlihat mengeluarkan kopernya dari bagasi. Tak hanya satu, ada dua koper yang keluar dari bagasi itu. Seorang pria berbadan tinggi dengan wibawa penuh, mengenakan kacamata hitam mengambil salah satu koper yang baru dikeluarkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Maze √
ActionLabirin Cinta Hal yang jelas terlihat dalam kisah ini. Kisah dua sejoli yang merelakan kisah cintanya kandas karena mereka memiliki pandangan yang berbeda. Pertengkaran, Keegoisan, Kekanakan adalah bumbu yang menjadikan alasan perpisahan menguat. Me...