8

327 75 2
                                    

"Chacha, No!"

Sret

Yeri berguling ke samping kanan hingga punggungnya membentur bagian kaki dari bangku penumpang di sana. Ia tak merasakan sakit dari benturan itu karena harus berbalik dan menodongkan senjata pada pelempar pisaunya.

Dor

Yeri tak main-main. Ia menembak kaki orang yang melempar pisau ke arahnya. Pria itu menjerit.

" Ya skazal tebe ran'she ostanovit'sya," ujar Yeri. [Sudah aku katakan sebelumnya kan, berhenti]

"Tembakan yang bagus," puji Jae.

"Melesat," jawab Yeri secara singkat.

"Tanganmu terlalu ke bawah jika kau ingin menembak paha," ujar Nathan membuat Yeri mendengus kesal.

Setelahnya Nathan menarik lengan Yeri dan membawa wanita itu di balik badannya. Lebih tepatnya di belakang tim penyelamat. Meski demikian Yeri masih tetap siaga dengan revolver yang ia temukan.

Baku tembak dimulai. Kedua kubu tidak ingin mengalah. Miko yang baru kembali setelah memastikan bis yang akan mengangkut penumpang itu pergi dengan sigap segera masuk formasi. Miko mendekat pada Keanu.

"Seluruh penumpang aman, Kapten. Tim kita ada yang mengawal mereka, memastikan mereka sampai di kantor Kedubes."

Keanu mengangguk dengan mata masih mengawasi pergerakan lawan. Tersisa Yeri yang belum turut di bis tersebut. Mereka harus memastikan Yeri selamat.

Nathan terlihat mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ia memasukkan benda kecil tersebut ke dalam senjata api yang ia bawa. Lalu senjata tersebut diarahkan pada Axe si pemimpin yang berusaha menghindari baku tembak dan memasuki kokpit.

Dor

"Argh!"

Axe jatuh tersungkur. Seketika tak sadarkan diri saat Nathan berhasil membidik area tengkuknya. Obat bius.

Keanu mengangkat tangannya yang terkepal ke udara. Pertanda untuk menghentikan baku tembak yang berlangsung. Dengan isyarat tangan, meminta anak buahnya untuk mendekat. Mereka mendekat dengan masih menyodorkan senjata berjaga-jaga jika ada yang berusaha menyerang secara tiba-tiba.

Para buronan menjatuhkan senjata ketika Axe terjatuh. Mereka merasa kalah. Yeri mendekat tepat di belakang Keanu. Ia penasaran dengan para pembajak itu. Mata Yeri menangkap gerak mencurigakan. Ia tak berpikir panjang langsung mengarahkan revolver yang masih setia berada di genggamannya.

Dor

Kelima prajurit di sana terkejut karena tiba-tiba ada suara tembakan. Mereka kompak menoleh ke arah Yeri.

Yeri tersenyum canggung. "Hanya tangan. Aku menembak agar dia tak mengambil sesuatu di sakunya."

Nathan segera memeriksa pria yang kesakitan lengannya karena ditembak oleh Yeri. Benar saja, di saku pria itu ada benda kecil yang mereka yakini adalah sebuah granat. Desah kelegaan terdengar. Mereka lengah. Jika Yeri tidak jeli, bisa hancur pesawat itu dan mereka akan terluka.

Yeri berlari pada sebuah plastic hitam yang sudah tak berbentuk dan ponsel-ponsel berserakan. "Ponselku," gumam Yeri yang melihat salah satu ponselnya terinjak. Wajahnya terlihat sedih dengan bibir manyunnya.

"Para pembajak sudah diamankan, Kapten," lapor Nathan setelah memastikan mereka terikat.

Keanu mengangguk. Ia menekan benda kecil yang berada di telinga dan melaporkan kejadian. Setelah ia merasa sudah menjelaskan semua, kepalanya mengangguk pertanda jika ada perintah dari atasan.

Our Love Maze √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang