P 6: Pertengkaran Calon Mertua

252 57 3
                                    


.


💙

Jangan lupakan Bintang (⭐) & follow ya..

Dukung juga ceritaku yang lain diApp KBM, judulnya; Aku Wanita, Istri Gemukku, Janda Manis, dll.

💙




.

*Harap bijak dalam membaca*

.








💙💙









"Mau makan apa?"tanya Jun menyodorkan piring putih kosong pada Jiah

"Aku bisa ambil sendiri. Terima kasih."ucap Jiah terbata-bata, ia merasa kaku jika harus bersama orang lain selain adiknya.

Walaupun adiknya sudah terbiasa dengan kehidupan kota, namuh Jiah hanya bisa berbicara santai dan leluasa hanya dengan adiknya.

Bagi Jiah, Jun adalah pria baik yang selalu menolongnya. Karena itu ia tidak berani menolak perasaan Jun, walaupun sebenarnya ia juga menyukai Jun.

Level Jun yang adalah orang kota dan berasal dari keluarga berada membuat Jiah tambah Insecure dengan dirinya sendiri.

Ia merasa tidak pantas jika bersama Jun, namun tak berani menolak keinginan pria itu.

Saat makan Jun tampak selalu menatap Jiah yang sedang mengunyah.

Bahkan ia tak menyadari makanannya belum habis sedari tadi.

⭐🌟⭐














💙










Sehabis dari acara pernikahan itu, Jun membawa Jiah tinggal dulu di rumah orangtuanya agar sekalian memperkenalkan calon istrinya pada sang ibu yang selalu membujuknya untuk menikah.

Keduanya masuk ke dalam rumah menuju ruang makan.

Tampak disana adik dan kedua orang tua Jun berkumpul.

"Malam."ucap Jun singkat lalu duduk

Pria itu menyodorkan piring ke arah Jiah namun gadis lugu itu menggelengkan kepalanya.

"Jun, siapa dia?"tanya ibunya sinis

"Calon istriku. Kenalkan namanya Jiah."jawab Jun santai

Tatapan ibu Jun penuh selidik dan membuat Jiah menunduk gemetar.

"Jangan menatapnya seperti itu atau berbicara kasar padanya."ancam Jun menatap datar ibunya

Brak...

"Jun! Kau jangan berbohong! kamu pikir bisa membohongi ibu? Ibu tahu, kamu pasti menyewa wanita untuk kau jadikan alasan agar tidak menemui Sari bukan?"bentak ibunya

"Aish! Sialan! Kenapa kau suka sekali membuat masalah hah?!"teriak ayah Jun membentak istrinya

Ibu Jun tak mau kalah. Ia terus mencoba melawan karena merasa malu dibentak di depan orang asing.

"Beraninya kamu membentakku!"teriak ibu Jun

Ayah Jun melipat koran lalu berdiri menatap ibu Jun dengan tatapan malas.

"Huuuuuuhh...malas sekali berurusan dengan perempuan sepertimu."setelah mengucapkan itu, ayah Jun berjalan menuju kamar mereka

"Tunggu! Kau sudah membuatku malu!"teriak ibu Juh tidak terima

Keduanya tampak berjalan menjauh menuju kamar mereka. Bahkan dari dalam kamar yang cukup jauh, suara pertengkaran masih terdengar.

Jiah menunduk takut karena merasa dirinyalah penyebab pertengkaran orang tua Jun.

Srekkk...

"Huuuhh gara-gara kakak aku tidak bisa belajar serius. Menyebalkan!"omel Julia lalu berjalan pergi dengan wajah kesal

Mata Jiah melotot saat tangan besar Jun mengusap kepalanya dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Jiah melotot saat tangan besar Jun mengusap kepalanya dengan lembut.

"Ayo, kuantarkan ke kamarmu."ajak Jun menggandeng calon istrinya itu

Jiah tak bisa menolak dan hanya menunduk takut.

Sampai di depan pintu kamar berwarna putih, Jun melepas genggaman tangannya dan memegang kedua pundak wanita itu.

"Tenanglah. Jika mereka berbuat jahat dan kasar, bilang padaku oke? Aku akan istirahat juga jadi kamu juga istirahat."ujar Jun lalu tersenyum tipis dan berjalan pergi.

⭐🌟⭐












💙













Klek..

Jiah membuka pintu kamar itu..

Matanya tak bisa berhenti berkedip saat melihat isinya yang lengkap dan serba mahal.

Tersandar di salah satu lemari saja sudah membuat jantung Jiah mau putus saking takutnya merusak barang milik orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tersandar di salah satu lemari saja sudah membuat jantung Jiah mau putus saking takutnya merusak barang milik orang lain.

Perlahan ia duduk di sisi tempat tidur queen yang empuk dan berlapis selimut super tebal dan halus.

Tangannya mengusap selimut yang terasa nyaman. Sorot matanya menampakan kesenduan dan kesepian yang teramat dalam.

Hembusan nafas panjang menandakan ia memasrahkan segala takdirnya jika menjadi seorang istri dari pria baik hati yang selalu menolongnya sedari kecil.

Perasaan yang ia tutupi karena merasa tak layak mendapatkan suami sesempurna seorang Jun.

Saking takutnya merusak tempat tidur, ia tidur tengkurap di sisi tempat tidur dan tidak beranjak kemanapun karena takut selimut halus itu menjadi kasar dan kusut karena dirinya.

💙💙💙

💙💙💙

Please Klik Bintang (⭐) dan Follow...

Hai aku author yang sedang asik ngehalu kisah asmara dalam otakku. Banyak yang kubayangkan adalah sebuah kenyataan, namun juga kadang hanya khayalan semata. Jadi jika kalian lagi suka sama yang berbau romantis dan kesedihan/baper-baperan, Please Like juga ceritaku yang lainnya. Makasih 😇

Jika mau digambarin ilustrasi kalian kayak coverku bisa kok, aku sediakan jasa gambar jadi tinggal hubungi lewat Instagram aku @3_eastguns. 👍

Jujur aku sering pegel ngetik cerita ini karena langsung dari hp. Jangan lupakan 🌟 Bintangnya ya...

Ohya, mampir juga di ceritaku yang lain di KBM App, nama profile '3artflowers'. Atau bisa langsung ketik judul ceritaku salah satunya berjudul 'Janda Manis' atau 'Istri Gemukku'.

Thx.

💙💙

My Sweety 💙 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang