P 22: Kedatangan Mertua

276 50 4
                                    


.



💙




Jangan lupakan Bintang (⭐) & follow ya..


Dukung juga ceritaku yang lain diApp KBM, judulnya; Aku Wanita, Istri Gemukku, Janda Manis, dll.



💙





.

*Harap bijak dalam membaca*

.









💙💙



















Ting tong...

"Hem? Siapa ya? Pasti bukan mas karena membunyikan bel."seru Jiah yang sedang merapihkan tempat tidur

Ting tong...

Klek..

Mata Jiah yang tadinya bersemangat berubah cemas dan sedikit ketakutan.

Di depannya ada seorang wanita arogan berparas jutek sedang menatapnya dengan wajah penuh amarah dan penuh kekesalan.

Dia Waani, mertuanya.

Glek..
Jiah hanya bisa menelan salivanya.

Dengan gaya angkuhnya Waani masuk dan mendorong pundak Jiah sedikit menjauh setelah meneliti gaya berpakaian Jiah yang terkesan polos dan tidak bergairah sama sekali dengan kehidupan.

"M..mas..eh...Jun sedang ke kantor nyonya."lirih Jiah menunduk takut

Waani tak menggubris dan segera duduk di sofa empuk ruang tamu.

"Cepat buatkan aku jus."seru Waani melambai-lambai menyuruh menantunya ala seorang bos

"B-baik Nyonya."sahut Jiah lalu segera membuatkannya

Sruuppp~

Kini Jiah hanya bisa duduk terdiam sambil menunduk di seberang Waani sang mertua yang masih asik meminum jus buatannya.

Brak!
Tiba-tiba Waani menghentakkan gelas itu di meja membuat Jiah terlonjak kaget.

"Jangan kau pikir aku sudah merestui hubunganmu dengan anakku! Sampai kapanpun kau tidak layak untuk bersama anakku! Perempuan miskin!"ketus Waani sedikit meninggikan suaranya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan kau pikir aku sudah merestui hubunganmu dengan anakku! Sampai kapanpun kau tidak layak untuk bersama anakku! Perempuan miskin!"ketus Waani sedikit meninggikan suaranya

Seketika bibir Jiah bergetar ketakutan mendapatkan perkataan seperti itu.

"Sekarang juga angkat kaki dari tempat ini, kau tidak layak menginjakkan kakimu di tempat ini! Cepat!"gertak Waani dengan mata menyalanya membuat Jiah semakin takut

Jiahpun hanya bisa menahan tangis dan segera menuju kamarnya untuk mengambil pakaiannya.

Namun....

My Sweety 💙 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang