P 7: Sarapan

294 61 3
                                    


.


💙

Jangan lupakan Bintang (⭐) & follow ya..

Dukung juga ceritaku yang lain diApp KBM, judulnya; Aku Wanita, Istri Gemukku, Janda Manis, dll.

💙




.

*Harap bijak dalam membaca*

.








💙💙










Pagi itu....

Tok tok tok..

Jiah yang mendengar ketukan terbangun dan mendudukan tubuhnya di tempat tidur.

Jiah yang mendengar ketukan terbangun dan mendudukan tubuhnya di tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klek..

Tiba-tiba seseorang masuk ke dalam kamar membuat Jiah terkejut sampai berdiri di samping tempat tidur dan menundukkan kepalanya.

"Ck ck ck ck! Siapa namamu?"tanya seorang wanita paruh baya yang adalah ibu Jun

"Jiah."seru Jiah dengan suara pelan

"Hem..."ibu Jun bernama Waani itu tersenyum miring seolah mengejek

Waani menatap seolah sedang menyelidik setiap tubuh Jiah. Ia akui memang tubuh Jiah begitu bagus dan bahkan sesuai kriteria yang ia miliki, apalagi menurutnya tubuh bagus Jiah bisa membuat putra satu-satunya yang paling kurang ajar itu cepat membuatkan cucu untuknya.

"Dari mana asalmu?"tanya Waani

"Dari Desa XX."ucap Jiah menunduk takut

"Oh jadi kau yang membuat putraku selalu melawan perintahku? Ck ck ck...anak kampungan sepertimu sebaiknya kembali ke asalmu di kampung!"ejek Waani

Tak lama Waani memutar tubuhnya dan melangkah berjalan keluar.

Saat berada di daun pintu ia kembali memutar
Tubuh dan mentap Jiah dengan tatapan ingin memangsa.

"Cepat ikut aku!"seru Waani dengan suara membentak

Jiah sedikit terkejut lalu mengangguk dan mengikuti calon mertuanya itu dari belakang.

Mereka menuju dapur yang super luas itu dan Waani duduk di salah satu kursi di dapur itu.

"Kalian semuanya menyingkir!"teriak Waani membuat para art di rumah itu segera menyingkir ketakutan.

Tatapan mata Waani lalu menajam ke arah Jiah.

"Gadis kampungan! Buatkan sarapan untuk keluargaku!"seru Waani dengan nada tegas

Jiah mengangguk lalu segera mengambil beberapa bahan makanan dan segera membuat makanan sesuai resep yang selama ini ia pelajari di kuil.

Waani mengambil ponsel dan menghubungi seseorang sambil menatap hina Jiah yang sedang memasak sendirian.

My Sweety 💙 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang