Bukankah kebahagiaan adalah milik semua orang? Lantas mengapa masih ada saja orang yang mengharapkan kebahagiaan? Ini bukan tentang siapa yang tak pandai bersyukur, tetapi rasa ingin bahagia layaknya orang lain selalu datang menghampiri.
Takdir tak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari kedua pelaksanan ujian kenaikan kelas, Fasla tengah menunggu Yasna dan Kian menyelesaikan mata pelajaran pertama yang tengah diujikan hari ini. Fasla sesekali mengehela napasnya, bosan menunggu mereka berdua.
Bahkan hingga beberapa teman sekelasnya mengajak dirinya untuk bergabung ketimbang duduk menyendiri seperti saat ini, Fasla kekeh menolak karena tak terbiasa bersama mereka.
Jemarinya bergerak liar menggeser-geser ikon aplikasi di layar ponselnya hanya untuk mengalihkan rasa bosannya. Akhirnya mendarat di aplikasi sejuta umat yang tak lain adalah Instagram.
Postingan Zayyan yang pertama kali muncul di berandanya.
zayyan24_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disukai oleh jurdy.ansyah dan 176 lainnya zayyan24_ gue emang belum berani saat ini, tapi tunggu, jangan dulu pergi ya, gue nggak mau nyesel.
abimana.sangari ngapain berdiri di situ oy bang? Pulang
runi_anita itu foto udah lebih dari setaun lalu kayaknya deh. Gue inget gue yg motoin🤣 zayyan24_ @runi_anita masih inget ternyata😤
Fasla terkekeh pelan melihat postingan lelaki itu, foto di pinggir jalan yang tak jauh dari kafe dengan sedikit posisi menyamping dan wajah yang ditengokkan ke belakang terlihat tidak seperti wajah asli pria itu, tidak Fasla pungkiri, lelaki itu memang tampan. Belum lagi dengan komentar-komentar dari beberapa orang yang ia kenal dan teman-teman Zayyan lainnya, membuat Fasla terkekeh gemas.
"Liat foto siapa itu?"
Fasla reflek menoleh mendengar suara yang amat familiar, rupanya memang benar pemilik suara itu tak lain adalah Kian.
"Kepo banget," jawab Fasla menjauhkan ponselnya dari Kian.
Jemari Kian mencubit pipi Fasla membuat si empu itu berdecak. "Gebetan lo, ya?" tanya Kian seraya menaik-turunkan alisnya.
