「 Nʟᴜ ❖ 14 」

4.5K 484 117
                                    

Aku ingin mencintaimu lebih banyak dari debar jantung yang berdetak saat aku menatapmu...dan sebesar samudera tak bertepi...
***

Seperti hari sebelumnya, pagi ini Jungkook pun terbangun saat eomma dan juga Aera belum terjaga dari tidurnya. Akan tetapi yang berbeda pagi ini adalah Jungkook pergi dengan membawa tas ranselnya, dan itu bukan untuk mengantar susu ataupun koran seperti yang biasa dia lakukan tiap paginya.

Setelah menuliskan dan meninggalkan pesan untuk eommanya, dia bergegas meninggalkan rumah kecil itu, yang jauh dari kota. Dia menuju sebuah halte bus yang akan membawanya ke suatu tempat. Segera setelah sampai, pria manis yang saat itu mengenakan hoodie berwarna maroon dan ripped jeans berwarna biru muda duduk di deretan bangku nomor dua tepat di belakang sang supir. Ya, bus itu akan membawanya ke Seoul.

Benar, Jungkook akhirnya memutuskan menemui Taehyung setelah berpikir keras. Rasanya sungguh tak adil bagi meninggalkan Taehyung tanpa sepatah katapun, untuk itu dia pun berniat  mengucap selamat tinggal pada Taehyung. Meskipun dia tak yakin akan mampu meninggalkan pemuda tampan itu. Setelah sampai di Seoul, Jungkook pun menuju kediaman Kim. Namun, dia hanya di luar, menatap dari jauh rumah itu.

Sepasang matanya pun tak pernah lepas dari gerbang rumah keluarga Kim. Karena Jungkook sudah hafal kapan Taehyung akan keluar menuju kampusnya, maka tak sulit baginya membuntuti Taehyung. Dan benar saja, sekitar pukul 7 pagi, sebuah mobil keluar dari kediaman Kim, dan saat melewati sebuah gang, Jungkook melihat Taehyung di dalamnya.

"Hyung," lirihnya.

Dengan berlari Jungkook menuju sebuah halte, dan tepat saat Jungkook sampai sebuah bus berhenti dan itu akan membawanya menuju kampusnya. Dengan segera dia menaiki bus itu, dia tidak ingin membuang waktunya. Dan tak butuh waktu lama, akhirnya Jungkook pun sampai. Sudah tahu kebiasaan Taehyung, pria manis itu pun langsung melangkahkan kakinya menuju taman belakang kampus. Tampak disana Taehyung sedang menjatuhkan tubuhnya di atas rumput membelakangi Jungkook.

"Hei, sayang... aku membawa sandwich dan susu kesukaanmu, apa kau mau?" ucapnya saat menatap sebuah polaroid menampilkan Jungkook di dalamnya. "Sebenarnya aku masih tidak ingin ke kampus tapi aku tidak ingin membuat sedih eomma, juga Namjoon hyung. Benarkah kau tidak ingin menemuiku?" monolognya lagi. "Sekali saja...setidaknya ucapkan selamat tinggal padaku."

Srek srek srek

"Mana sandwich dan susu untukku, hyungie?"

Taehyung terdiam, bahkan dia tersenyum getir saat mendengar suara Jungkook, orang yang dia rindukan. "Aku bahkan bisa mendengar suaramu, sayang. Apa benar aku sudah gila?" monolog Taehyung masih di posisi yang sama.

"Hyung~ mana sandwichnya!" ucap Jungkook masih di posisinya berdiri.

"Apa merindukan seseorang seperti ini? Bahkan suaramu terdengar nyata. Aku harus bahagia atau bersedih, sayang?"

Melihat Taehyung yang belum menyadari kehadirannya, akhirnya Jungkook bersimpuh di hadapan Taehyung, lalu tersenyum. "Annyeong, Taehyungie hyung."

Taehyung langsung bangkit dari tidurnya, mendekatkan tubuhnya pada sosok itu. Dia hanya berharap bahwa itu bukanlah mimpi. Taehyung mengucek matanya pelan, menatap Jungkook hangat, ada banyak rindu dari tatapan matanya.

"A-aku tidak bermimpi, bukan?" Sebelah tangan Taehyung bergerak pelan menangkup sebelah pipi Jungkook. "Ini kau? Benar ini kau, sayang?" Taehyung mengusap lembut pipi Jungkook dengan ibu jarinya memastikan bahwa Jungkook yang di hadapannya adalah nyata.

NOTHING LIKE USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang