「 Nʟᴜ ❖ 31 」

4K 352 46
                                    

Aku hanya ingin bersamamu...
***

Akhirnya malam itu Jungkook tidur di kamar Taehyung, setelah mengobrol hampir jam 3 pagi, pemuda manis itu tertidur dalam dekapan Taehyung. Seolah tak ingin lepas dari pemuda yang telah menjadi tunangannya sekarang, bahkan Jungkook akan terbangun saat Taehyung melepaskan pelukannya.

"Aku akan selalu bersamamu, sayang. Tidurlah, hm?" ucap Taehyung saat Jungkook kembali membuka matanya perlahan sesaat setelah dia melepaskan sejenak pelukannya.

"Hyung, aku merindukanmu. Aku ingin secepatnya kembali bersamamu, hyungie," racau Jungkook dalam tidurnya.

Mendengar ucapan Jungkook, Taehyung kembali mengeratkan pelukannya dan mengecup pucuk kepala Jungkook sayang.

"Terima kasih sudah berjuang untukku! Selamanya aku tidak akan pernah meninggalkanmu, Jungkookie," ucap Taehyung saat memejamkan matanya menyusul kekasihnya yang telah berada di alam mimpi terlebih dulu.

Hingga saat pukul lima pagi, Taehyung terbangun saat dia merasakan suhu panas pada tubuh yang dia dekap. Tubuh itu pun tampak menggigil meskipun telah memeluknya erat, bahkan Taehyung pun belum melepaskan pelukannya sejak tadi malam. Taehyung menggerakkan tangannya pada dahi Jungkook dan mengusap keringat yang tampak di sana.

"Sayang...hey, ada apa denganmu, hm? Katakan mana yang sakit? Badanmu panas sekali! Tunggu, aku akan mencarikanmu obat," ucap Taehyung hendak meninggalkan Jungkook, namun lengannya ditahan oleh Jungkook.

"Jangan tinggalkan aku, hyung! Aku tidak apa-apa, hanya demam. Istirahat sebentar nanti akan baik-baik saja," ujarnya lemah.

"Tapi...badanmu panas sekali, sayang. Aku harus mencarikanmu obat, aku akan segera kembali..." Taehyung melepaskan tangan Jungkook pelan, kakinya turun dari ranjang lalu melangkahkan kakinya keluar kamar untuk mencari kotak obat.

Taehyung merutuki dirinya sendiri, mengapa bisa dalam kamarnya tidak ada kotak obat. Hingga dia harus pergi meninggalkan Jungkook di saat seperti ini. Setelah mendapatkan kotak obat, Taehyung pun langsung berlari kembali menuju kamarnya. Dan disana masih dia dapati Jungkook yang menggigil dengan suhu tubuhnya yang belum turun.

"Minumlah dulu," ucap Taehyung saat menyuapkan sebutir obat pada Jungkook. "Sekarang kembali tidur, ya? Hyungie disini!"

"Maaf, hyung..."

"Ssh! Tidur saja, sayang," ucap Taehyung saat memeluk kembali tubuh Jungkook erat.

Setelahnya Jungkook pun kembali tertidur. Taehyung mendekap tubuh Jungkook erat seolah ingin mengambil semua panas dalam tubuh Jungkook. Tak henti-hentinya pula, dia mencium lembut kening Jungkook.

"Jangan sakit, sayang. Kesayangan hyung..."

Hingga pagi tiba pun suhu badan Jungkook masih belum turun juga. Mengompres sudah, obat penurun panas pun sudah. Bahkan skin to skin pun telah Taehyung lakukan, namun tetap saja panas tubuh Jungkook tak mau turun. Eomma Taehyung menemui puteranya saat seharusnya Jungkook kembali ke Boston tetapi belum juga turun dari kamar Taehyung. Sang eomma pun terkejut saat mendapati calon menantunya itu tengah sakit.

"Eomma, apa yang terjadi pada Kookie, eomma? Dia tidak apa-apa, 'kan? Tubuhnya panas sekali dan masih belum turun sejak tadi," tanya Taehyung cemas saat sang eomma duduk di tepian ranjang Taehyung mengusap lembut dahi pemuda manis itu.

"Sudah menelepon dokter Jung?"

"Sepuluh menit lalu aku sudah meneleponnya, eomma. Mungkin sekarang dia masih dalam perjalanan," balas Taehyung.

"Hyung..." panggil Jungkook pelan, matanya masih terpejam.

Mendengar kekasihnya memanggil, dia pun kembali duduk di tepian ranjang dan menggenggam tangan Jungkook, mencium singkat telapak tangan pemuda manis itu lalu meletakkan di sebelah pipinya.

NOTHING LIKE USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang