22.0 Permintaan Terakhir

210 27 2
                                    

.vote please?

.
.
.
.   

     Mark shock saat SM tiba-tiba memberi jadwal konpers padanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Mark shock saat SM tiba-tiba memberi jadwal konpers padanya.
Ini benar-benar sepihak dan Mark tahu kalau Ella juga tidak tahu soal ini.

Lelaki itu cemas bukan main, apalagi ponselnya disita.
Ia tidak tahu kabar gadisnya.
Apalagi Seunghwa juga entah kenapa tidak mengunjunginya sama sekali.

Ia benar-benar seperti burung dalam sangkar sekarang. Tidak bisa kemanapun karena apartemennya dijaga 24 jam.

Mark mengerang sebal. Beberapa kali ia memukul tembok frustasi dengan keadaan.
.
.
.
.
.

    Busan..

Jay tidak ikut pulang bersama Ella dan Mamanya. Ia akan mengurus Dani yang baru sadar semalam. Katanya ia akan kembali secepatnya.
Dan mengurus soal jenazah Mia juga.
Ella sudah menghubungi kedua orangtua Mia.
Tidak ada reaksi yang seperti orang kehilangan. Bahkan Ibunya menolak untuk membantu mengirim Jenazah Mia kembali ke Seoul. Wajar saja, Mia sudah hidup sendiri sejak SMP karena tidak diurus kedua orangtuanya yang bercerai.
Jadi, dalam urusan pemakanan ia, Jay dan Ella yang mengurus biaya dan prosesnya.

    Ella kembali ke Seoul setelah ia mendapat e-mail dari SM bahwa mereka akan mengadakan konferensi pers bersama dia dan Mark.
Benar-benar seenaknya.
Chris Lee hanya memikirkan keuntungannya sendiri.

Tapi sebelum ia bertemu SM dan...Mark-mungkin. Kedua orangtua Mark ingin bertemu Ella.

Jadi, setibanya gadis itu di Seoul, ia langsung menuju sebuah restauran keluarga bersama Alta. Hyunjin ingin ikut tapi Alta takut jika pria itu akan emosi.

     Begitu sampai, Ella disuguhkan pemandangan wajah Maria dan Edward yang cukup tidak bersahabat.

"Maaf, kami sedikit terlambat." Sapa Alta ramah.

"Tidak apa. Duduklah." Maria memberi senyum kecil.

   Dengan canggung, Ella menurut dan duduk tepat di hadapan Maria.
Tidak banyak yang mereka bicarakan sebagai basa basi.
Sampai saat Maria selesai menghabiskan minumannya.

"Kupikir kalian sudah tahu untuk apa kami mengajak bertemu, kan?" Ucap Maria.

Ella mengangguk.

"Ella, kami benar-benar turut bersedih atas kasusmu. Tapi, sebagai orangtua tentu kita ingin yang terbaik untuk anak kan ?" Maria menatap Ella dan Alta bergantian.

"Apa kau baru saja berkata bahwa putriku bukan yang terbaik?" Alta tiba-tiba berucap

"Bukankah kita sebagai orangtua harus mendukung anak apapun yang terjadi? Darimana kau tahu itu yang terbaik jika anakmu saja tidak mau?!"

"Lihatlah!" Ucap Alta sekali lagi.

"Kedua anak kita sedang berjuang menghadapi dunia. Mereka rapuh saat ini, mereka lemah saat ini, mereka tidak memiliki dukungan selain daripada kita, keluarganya! Tapi kenapa kalian malah makin memojokkan mereka??!"

Fantasia || NCT Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang