10.0 I Miss You

369 29 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Kepala Ella rasanya seperti baru tertimpah batu saking sakitnya. Ia bahkan merasa sangat pusing sampai tidak bisa menggerakkan badan.

Oh, seberapa banyak ia minum semalam ?

Ella mengerjap saat cahaya masuk melalui sela tirai dan menuju netranya. Tangannya bergerak malas mencari ponsel, untuk melihat jam berapa saat ini.

"Oh shit, jam 12 siang..." Gumamnya. Kabar baiknya hari ini adalah hari minggu, dimana ia tidak harus ke kantor, kabar buruknya ini sudah terlalu siang dan ia tidak ingat bagaimana caranya untuk sampai disini.

Dengan tubuh yang terasa berat, Ella berusaha bangun. Ia masih mengenakan pakaian semalam saat ke club.
Dress hitam pendek dengan paduan organsa lembut dan berlengan panjang.
Tidak seseksi biasanya, tapi juga tidak setutup semestinya.

Tidak seseksi biasanya, tapi juga tidak setutup semestinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ella turun dari ranjang. Mencoba ke dapur untuk minum karena tenggorokannya terasa kering. Dan ternyata di dapur ada sebuah sticky notes yang tertempel pada pintu kulkas.

Kekasihmu, Mark menyuruhku mengantarmu pulang.
Selamat menikmati harimu.

P.s : kupikir kekasihmu sedikit marah saat tahu kau mabuk.

Jay.

"Ha ?" Ella mengerjap. Ia mengusap matanya dan membaca sekali lagi tulisan dalam notes itu.
Apa matanya salah baca karena ngantuk ?

"Mark ? Tunggu-"

Ella terdiam. Kepalanya mulai memproses kejadian... jangan-jangan...

MARK TAHU AKU KE CLUB MALAM DAN MABUK ?!!

Buru-buru, Ella kembali ke kamarnya dan mencari benda bernama ponsel itu.
Setelah ketemu, ia membuka riwayat panggilannya dan benar saja ada telepon dari Mark, sepertinya Jay yang mengangkatnya.
Ella juga menemukan chat yang dikirim Jay saat selesai mengantarkannya pulang.

| (Sent a picture)
| Ia sampai dengan selamat
tanpa kurang suatu apapun
| Aku bahkan menyelimutinya
hingga hidung.

Fantasia || NCT Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang