Apa yang kau tabur akan kau tuai.
Sepertinya sepenggal kata itu akan sangat cocok bilang diberikan untuk satu pasangan Ella dan Mark.
Beberapa menit tenggelam dalam dunia berdua, seketika ini mereka langsung sedikitnya menyesal.
Ella dan Mark duduk di sofa selama kurang lebih satu jam setengah mendengarkan ceramah dari Hyunjin. Dengan tatapan tajam pria tua itu, keduanya hanya bisa menunduk.
"We are sorry..." Ucap Ella.
"Aduh kalian ini, apa harus kunikahkan saja ya?" Gumam Hyunjin sambil memijit batang hidungnya.
"Good idea, Mr. Par-awh..." Mark meringgis saat pahanya dicubit keras oleh Ella yang duduk disebelahnya.
Alta sebenarnya hanya tersenyum melihat tingkah dua bayi didepannya. Begitu manis khas cinta anak muda.
"Sudahlah sayang, dulu semasa muda kita juga begitu kan?" Kekeh Alta.
"OH MY GOD, DADDY?!" Ella memekik histeris. Tidak, gadis itu hanya membuat-buat untuk menggoda Papanya.
Hyunjin menatap Alta dengan wajah agak memerah, "sayang...jangan terlalu jujur..." Bisiknya lemah tapi tetap didengar oleh dua anak itu.
Mark berusaha menahan tawa sejak tadi. Ya, namanya manusia dengan dua jenis kelamin berbeda, apa yang kalian harapkan saat mereka berduaan?Alta yang peka situasi mendekati Hyunjin dan tersenyum menggoda, "shall we take our leave and take our time, dear?"
Ella menganga lebar disertai senyuman geli. Ada perasaan menggelitik saat melihat dua orangtuanya begitu terang-terangan menunjukkan kasih.
"Omo omo." Ella menggigit jari.
Hyunjin yang sudah kepalang merah langsung berdeham memecah suasana.
"Ek-ekhem..pokoknya kalian tidak boleh melewati batas. Kami...kembali dulu."Mark tersenyum lebar dan menggelengkan kepala. Lucu sekali.
Kedua orangtua Ella berlalu, tapi sebelum jauh Alta berbisik pada Ella, "enjoy, dear. But don't cross the line..without...that. Ok?"Ella yang seketika paham hanya bisa melebur dalam rasa malu yang luar biasa. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus, "ugh..Mom..."
"Sudah pergi?" Tanya Mark. Ella yang menutup pintu hanya mengangguk. Ia duduk di sofa yang agak jauh dari Mark.
Lelaki itu mengerutkan dahi melihat sikap Ella yang tiba-tiba canggung, "what's wrong?" Tanya Mark."Ti-tidak..uhm..mau makan? Aku membeli dua jenis makanan..."
"Are you nervous?" Potong Mark.
"N-no...I don't know what do yo-"
"You nervous! Mengaku saja!" Kekeh Mark.
Ella mendengus kesal. Lagi-lagi ia merasa wajahnya sangat memerah. Gadis itu langsung jatuh ke sofa dan menutup wajah dengan bantal kecil disamping.
"Uuughh...kita hampir melakukan itu bagaimana aku tidak nervous?" Gumam Ella agak tidak jelas tapi Mark masih bisa mendengar itu.
Mark berpindah ke samping Ella. Ia tersenyum hingga deretan giginya terlihat jelas dan mengusap lembut rambut Ella yang masih sedikit lembab."Me too. Aku juga laki-laki dan berdebar tiap bersama gadis yang kusukai. Tapi, aku harus berterima kasih pada orangtuamu yang datang. Jika tidak, kita akan melewati batas dan aku akan menyesal seumur hidup." Ucap Mark.
"Kenapa?"
"Karena aku melukai privasimu. Dan itu tidak bagus." Jawab Mark.
"Meski aku yang minta?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasia || NCT Mark Lee
RomantikDon't love each other - Mark Lee (17+ area! Banyak kata kasar dan tidak mendidik, tolong bijak dalam memilih bacaan.) Repurtasi Ella tidak sebaik itu untuk Mark yang baik dan berkarir mulus. Mark juga tidak sebaik itu untuk menerima perjodohan merek...