9.0 Berselisih

293 24 4
                                    

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

"Sosokmu yang lagi streaming memang cantik ya." KANG ROMANTIS 2020

.
.
.
.
.

      Tinggal beberapa hari lagi sebelum Mark dan kawan-kawan pulang ke korea dan lelaki itu melanjutkan aktivitasnya. Tur SuperM berjalan baik tentu saja.
Berkeliling Amerika memang sangat melelahkan, tapi menyapa fans tentu sangat menyenangkan.
Tapi entah kenapa, hari ini Mark begitu khawatir. Jadwal tur sudah selesai, hanya tinggal pemotretan dan beberapa wawancara. Bukannya lega, malah mendapat perasaan tidak enak.

"Mark, makan yuk." Lucas menghampiri temannya dengan membawa dua piring makanan.
Lucas duduk di samping Mark yang sedang bermain gitar sambil menatap pemandangan. Maklum, SuperM mendapat mansion dengan view yang cukup indah dan menenangkan hati. Tidak sekadar tinggal, mereka bisa menikmati waktu healing disana.

Mark cuma diam dan terus mendentingkan gitarnya.

"Kenapa, galau ?" Tanya Lucas. Mark menggeleng dan masih terus memainkan gitarnya.

"Kayanya ada hubungannya sama pacarmu. Siapa namanya ?"

"Ella." Jawab Mark singkat.

"Beneran pacar nih! Gak disangkal lagi ?!" Pekik Lucas.  "Mau dibilang gak pun tetep aja kalian gangguin, sampai pusing."

Lucas tertawa.

"Kenapa, sini cerita..."

Mark terdiam sambil menatap Lucas. Jari-jarinya mulai berhenti memainkan senar dan meletakkan gitar itu di atas pangkuannya.

"Masih bingung banget soal perasaan ke dia. Satu sisi gak ingin perjodohan jadi, tapi....entah kenapa aku merasa mulai gak bisa lepasin dia sendiri." Ucap Mark.

"Padahal kita udah janji buat gak saling menanggapi. Tapi, ujung-ujung malah bingung sendiri." Mark mengusap rambutnya kasar.

Lucas mengangguk. Dia memang belum pernah berpacaran atau menjalani hubungan khusus dengan wanita, tapi setidaknya ia paham bagian bingung harus berbuat apa.

"Kau menghubunginya ?" Tanya Lucas.

Mark menggeleng, "aku takut kalau menghubungi dia."

"Kenapa ?"

"Gak tahu, takut aja."

"Hmm...menurutku, ini kayanya bakal jadi awal." Kata Lucas.

"Awal ?"

"Iya, awal kamu suka sama dia. Oh gak, that's love, bro. Not just 'like' but love!"

"Oh ayolah, impossible."

"Sekarang bilangnya gini, kedepannya bisa beda loh."

Mark tertawa miris. Apa benar dia mulai punya perasaan untuk Ella ?
Kalau iya, dia sudah jadi pembohong dong ?
Ella tidak ingin hubungan ini terjadi, bagaimana mungkin Mark merusak itu ?

Drrrt drrrt.

Mark mengangkat ponselnya. Raut wajahnya berubah drastis. Ia bahkan berdiri dengan tatapan tidak percaya sampai membuat Lucas bingung.

"Ada apa, Mark ?" Tanya Lucas. Mark tidak menjawab.

| Seunghwa hyung
| (Sent a link)
| Mark, Ella sudah menandatangani kontrak. Cukup jaga selama setahun dan mungkin semua bisa berakhir baik.

"What ?" Mark terkejut hingga alisnya tertaut.

| Kapan Ella melakukan itu ?
| Dia tidak mengatakan apapun
padaku ?

| Seunghwa hyung
| Dia hanya bilang bahwa perjodohan kalian tidak akan terjadi. Hanya itu, lalu bersedia menandatangani kontrak.
| Bukannya ini berjalan sesuai maumu ?

Mark makin terdiam. Bahkan Lucas menatap bingung temannya itu.

'Bukannya ini berjalan sesuai maumu ?'

Benarkah ? Benarkah ini memang berjalan sesuai maunya ?
Mark tidak tahu, ah bukan... tepatnya ia tidak yakin. Bahkan ia sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Ella saat ini.
Tapi bertindak sepihak begini bukannya salah ? Mereka berdua yang terlibat disini, bukan satu orang saja.

    Mark berdiri, meletakkan gitarnya lalu berjalan keluar. Ia bahkan mangacuhkan panggilan Lucas yang setengah berteriak memanggil nama Mark.
Dengan perasaan menggebu-gebu, Mark menekan dial ke nomor Ella.

Dua nada sambung....

Tiga nada sambung...

Lima nada sambung...

"Halo ?" Sebuah jawaban dari seberang membuat Mark salah fokus. Suasananya sangat ramai, bahkan suara yang menjawa bukan milik Ella.

"I...ni siapa ?" Tanya Mark.

"Apa kau kekasih baru Ella ? Oh God, syukurlah kau menelepon, kekasihmu baru saja ambruk karena mabuk."

Mark semakin kaget.

"Mabuk ? Tunggu, kalian dimana ? Kau siapa ?!"

"Oh wow, please calm down, sir. I'm Ella's friend, my name is Jay. Kami sekarang ada di club langganan dan ya seperti ucapanku tadi, kekasihmu minum terlalu banyak dan sekarang tidak sadarkan diri. Bisakah kau kemari untuk menjemputnya ? Dia terus memanggil namamu."

"Oh my God...tapi aku tidak bisa menjemputnya, sekarang sedang ada di Amerika."

"Heck, you're American ? But your Korean is pretty good, sir."

"That's not important right now, firstly, can you take her home ?"

"Hm, It's weird that you suddenly say that, aren't you afraid that your lover is in the wrong hands? I mean...you don't even know me."

"Yes, that's right. I don't even know you and I don't believe in you. Tapi, Ella tidak akan mabuk sampai tidak sadarkan diri di hadapan orang asing. I believe Ella more than anyone. So, can you help to take her home, sir Jay ?" Mark mengucapkan itu dengan nada serius. Hingga suara tawa dari seberang panggilan membuyarkan suasana.
Jay, pria itu tertawa,

"yeah, kau terdengar seperti pria baik. Baiklah, aku akan mengantarkannya pulang lalu akan kukabari kau. Btw, nice to talk with you Mark."

"Thank you so much." Pip. Panggilan itu lalu berakhir.

    Mark merenung sejenak sambil menatap ponselnya. Ia sedikit kecewa karena Ella pergi ke club bahkan minum hingga mabuk.
Apalagi sekarang ia bersama seorang pria yang ia tidak kenal.

Ada sedikit rasa kesal mengingat sifat gadis itu sangat keras kepala dan susah ditebak. Mark selalu pusing dibuatnya.

    Padahal Mark juga berniat membahas soal kontrak itu, tapi sepertinya akan lebih baik jika dibicarakan langsung. Walau sepertinya akan ada sedikit perdebatan.

***

Maaf agak pendek 🙏

Fantasia || NCT Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang