6.0 Dekat

365 31 9
                                        

Happy Reading! Don't forget to vote, oke ?

      Maria meminta Mark untuk ke rumah Ella sambil mengantarkan beberapa bingkisan untuk gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      Maria meminta Mark untuk ke rumah Ella sambil mengantarkan beberapa bingkisan untuk gadis itu.
Awalnya lelaki itu menolak, tapi seperti yang kalian ketahui. Mother's wish always be our command.
Tidak mau berdebat, Mark pergi dengan mobilnya.

     Sesampai dirumah si gadis, Mark agak kesal karena ternyata Ella tidak ada disana.
Alta memberitahu bahwa baru saja Ella pergi melihat gedung barunya. Bahkan Alta memberikan alamat agar Mark bisa menyusul jika mau.

     Tentu saja Mark pergi. Ia harus menyampaikan bingkisan itu atau Maria akan marah.
Padahal bisa saja Mark menitipkan pada Alta, tapi Maria ingin Ella yang menerimanya.
Sebenarnya itu hanya alibi supaya keduanya bertemu. What a classic.

   Seperti semesta membuat cerita untuk mereka, Mark datang saat Ella diserang lelaki aneh.
Tepat waktu dan Mark mungkin akan menyesal jika sesuatu terjadi pada Ella.

      Mark membopong tubuh ringkih Ella. Sebisa mungkin mereka harus pergi tanpa melibatkan polisi.

"Tuan Mark, tolong bawa nona ke klinik atau rumah sakit. Saya yang akan mengurus sisanya di sini." Pak Kim, supir Ella menepuk pundak Mark sekali. Ia mengangguk paham dan langsung menuju parkiran, baginya ini sudah tidak ada waktu lagi.
Dengan cepat Mark menyalakan mesin mobil dan menuju klinik terdekat.
Ella mulai keringat dingin, tubuhnya gemetar dan bibirnya mulai memucat. Ditambah nafas berat yang membuat Mark semakin cemas.
Iya, Mark cemas. Siapa yang tidak kaget melihat seorang gadis diperlakukan seperti tadi ? Apalagi sekarang kondisinya tidak baik ?

Sampai di klinik, Mark segera menggendong Ella. Perawat datang dan mengarahkan kemana ia harus lewat.
Mark menelepon Ibu Ella untuk memberitahu bahwa Ella sedang pingsan di klinik ini.
Alta terdengar sangat panik begitu mendapat kabar dari Mark dan wanita itu berkata akan segera datang.

"Maaf, apa anda keluarganya ?" Tanya seorang yang berjas putih, sepertinya dia dokter.

"I-iya, saya kakaknya." Ucap Mark. Kakak apanya ? Padahal mereka seumuran.

"Kondisinya sudah stabil. Kami pun
memberinya selang oksigen dan obat penenang, denyut nadinya juga mulai normal. Nona Park terkena serangan panik. Tapi sekarang dia akan baik-baik saja." Jelas dokter itu.

"Terima kasih banyak Pak Dokter, apa boleh saya melihatnya ?" Tanya Mark.

"Tentu, masuklah."

Mark menunduk sebagai rasa terima kasihnya. Setelah memastikan dokter itu pergi, Mark membuka pintu ruangan tempat Ella berbaring.
Gadis yang biasanya pencicilan sekarang terlihat pucat dan lemah.
Mark mengambil kursi dan duduk tepat di samping kasur Ella.

"Kau pasti syok, ya." Gumam Mark. Ia menatap lamat gadis itu. Tidak menyangka Ella sekarang mengalami hal tidak enak dan berakhir di sini. Tidak berdaya dengan nata tertutup.
Mark menarik nafas dalam. Sebenarnya hari ini dia berniat mengembalikan baju milik Ella. Tapi karena gadis itu tidak menjawab teleponnya, Mark berinisitif menghubungi Alta. Dan akhirnya ia tahu, bahwa Ella berada di gedung barunya.
Untung saja dia sampai tepat waktu begitu mendengar suara jeritan Ella. Mark juga langsung menyuruh Pak Kim untuk memanggil polisi. Telat satu langkah saja, mungkin Ella sudah habis oleh lelaki aneh itu.

Fantasia || NCT Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang