Chapter 1

16.1K 347 3
                                    

Rasa sakit itu seperti pisau yang menancap di dada.

Sakit dan terasa begitu sesak di dada.

Tidak bisa ditumpahkan begitu saja.

Membutuhkan waktu untuk bisa memulihkannya.

* * * * *

Matahari sudah terbenam. Langit di atas kota Hartford, Connecticut, sudah berubah menjadi gelap. Sehingga aktivitas di kota tersebut mulai berkurang. Beberapa toko di kota itu mulai tutup karena jam sudah menunjukkan jam delapan malam. 

Hal itu juga berlaku di Mozzicato Depasquale Bakery and Pastry Shop. Sebuah toko roti yang terletak di jalan Franklin. Beberapa pelayan toko kue itu mulai membersihkan meja, lemari dan lantai setelah seharian ini toko itu dipenuhi dengan para pelanggan.

Seorang wanita dengan rambut gelap yang digelung dibelakang kepalanya tampak begitu senang saat sedang mengepel lantai. Bahkan wanita bernama Batari Gardenia itu terus bersiul melantunkan nada yang ceria. Terkadang wanita itu akan berhenti bersiul dan tersenyum senang ketika pikirannya melayang ke arah yang lain.

"Sepertinya sedang ada yang berbunga-bunga nih."

Mendengar suara itu membuat Batari menoleh. Dia bisa melihat seorang wanita dengan rambut pirang sebahu tengah mengamatinya. Dia adalah sahabat Batari sejak kecil bernama Julliana Carter.

"Kau tidak akan percaya, Julli. Mike  mengajakku dinner hari ini." Batari menceritakan ajakan sang kekasih, Michael Dartman.

Mulut Julliana terbuka lebar. "Oh, God. Jangan bilang Mike akan melamarmu hari ini."

Batari tidak bisa menahan senyumannya. "Aku tidak tahu. Tapi kami sudah dua tahun menjadi sepasang kekasih. Bukankah seharusnya dia melamarku?"

Julliana menganggukkan kepalanya. "Sudah seharusnya. Karena itu aku heran mengapa kalian membutuhkan waktu lama untuk menikah."

"Aku berharap bisa segera menikah, Julli. Aku tidak sabar menjadi Mrs. Dartman."

Julliana ikut senang mendengar ucapan Batari. "Kau harus menelponku setelah kau pulang ke rumah dan menceritakan apa yang terjadi, okay?"

Batari menganggukkan kepalanya. "Aku pasti akan segera menelponmu. Oh, tidak. Aku harus segera menemui Mike."

"Kalau begitu pergilah. Aku akan mengerjakannya untukmu."

Batari memeluk Julliana dengan erat. "Terimakasih, Julli. Kau memang sahabat terbaik."

Setelah menyandarkan tongkat pel di meja, sebelum akhirnya berlari menuju bagian belakang toko untuk mengambil tas. Setelah keluar dia melambaikan tangan kepada Julliana sebelum akhirnya berlari keluar dari toko.

* * * * *

Batari masuk ke dalam lift gedung the Hartford Steam Boiler Insurance yang membawanya menuju lantai dua puluh. Di sana terletak sebuah restoran mewah bernama ON20. Batari merapikan gaun sederhana bunga-bunganya. Ini adalah gaun paling baik yang dimiliki wanita itu. Namun tetap saja Batari merasa rendah diri karena gaun itu tampak lusuh. 

Setelah lift terbuka, Batari berjalan memasuki restoran. Namun sebelum melangkah lebih jauh, seorang petugas menghadang langkah wanita itu.

"Maaf, Nona. Anda dilarang masuk." Ucap pria bertubuh besar itu.

"Tapi aku sudah memiliki janji dengan seseorang."

Pria itu mengamati penampilan Batari. Wanita itu semakin merasa rendah diri terutama saat pria itu mengamati sepatunya yang lusuh.

Dimanja 2 Suami (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang