Chapter 6

6.2K 243 7
                                    

Cinta bukan hanya tentang perasaan. 

Tapi juga tindakan.

Tidak hanya mencintai, 

Tapi juga melindungi. 

* * * * *

“Dasar bocah-bocah nakal!” Wanita itu melayangkan tasnya ke arah Christian dan Jamie secara bergantian. 

“Ampun, Mom. Jangan pukul lagi.” Seru Jamie meringis sakit merasakan tas mahal sang ibu yang begitu keras memukul tubuhnya.

“Bagaimana bisa aku melahirkan dua pria kurang ajar yang tidak menghargai orang tuanya sendiri, Huh?” Marah Amanda Larson.

“Mom, hentikan!” Christian melindungi dirinya dengan kedua tangannya. 

“Mrs. Larson. Tolong hentikan. Anda menyakiti Christian dan Jamie.” Ucap Batari berusaha menghentikan tindakan Amanda.

Mendengar suara Batari, wanita itu menghentikan serangannya. Tatapannya beralih pada Batari. Seketika wajah Amanda berubah cerah. Dia meraih tangan Batari dan menariknya berdiri. Batari begitu gugup melihat wanita yang akan menjadi ibu mertuanya. Bayangan mertua yang mengerikan muncul dalam pikiran wanita itu.

“Akhirnya kami menemukanmu, Nak.” Amanda memeluk Batari. Mematahkan pikiran mengerikan dalam otak Batari.

Amanda melepaskan pelukannya dan menyentuh pipi Batari. Seketika tubuh Batari menegang. Dia teringat dulu ibunya selalu melakukan hal ini. Dia jadi merindukan ibunya.

“Senang bertemu dengan anda, Mrs. Larson.” Batari menyunggingkan senyuman.

Amanda memicingkan matanya. “Mrs. Larson? Jangan panggil seperti itu. Kau akan menjadi menantu keluarga Larson. Jadi kau harus memanggilku Mom.”

Batari tersenyum mendengar permintaan Amanda. “Baiklah, Mom.”

“Tidak menyangka kami akan menemukanmu. Kupikir kedua bocah nakal itu akan menyerah.” Ucap Kevin Larson yang berdiri di samping istrinya.

“Menyerah?” Batari masih tidak mengerti ucapan kepala keluarga Larson.

“Bertahun-tahun Christian dan Jamie mencarimu. Tapi tidak pernah bertemu. Saat mendengar mereka berhasil menemukanmu, kami sangat bahagia.” Kevin menepuk bahu Batari.

“Apakah kalian tidak keberatan dengan hal ini? Maksudku tentang pernikahannya. Kedua putra kalian akan menikahi satu wanita saja dan itu adalah aku.” Batari menunjuk dirinya sendiri.

Amanda tersenyum lembut. “Untuk apa kamu keberatan? Kau sudah pernah menolong kedua putra kami. Sehingga wajar bagi mereka ingin menikahimu.”

Batari memicingkan matanya. “Aku… aku pernah menolong mereka?”

Kevin menganggukkan kepalanya. “Benar. Dulu kau…”

“Mom, Dad. Hentikan!” Christian tiba-tiba berdiri di samping Batari dan memeluk bahu wanita itu.

Amanda dan Kevin menatap putra sulung mereka dengan bingung. Lalu tatapan mereka beralih pada Jamie yang menggenggam tangan Batari.

“Dad, kejadian buruk seperti itu tidak perlu diulang lagi. Lagipula kami sudah menemukan cinta kami. Jadi tidak perlu membahas masa lalu.” Ucap Jamie serius.

Kevin dan Amanda saling bertatapan bingung. Lalu dia menoleh menatap Batari. Menyunggingkan senyuman ke arah wanita itu.

Amanda menganggukkan kepalanya. “Jamie benar. Tidak perlu membahas masa lalu. Jadi sebaiknya membahas pernikahan kalian. Pernikahan ini haruslah besar dan megah. Mom akan mempersiapkan untuk kalian.”

Dimanja 2 Suami (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang