Chapter 29

743 33 1
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Untuk apa kamu kemari?" tanya Batari duduk di samping Jamie dengan melipat kedua tangan di depan dadanya.

Christian menghela nafas berat. "Aku kemari karena ingin menyelesaikan kesalahpahaman."

Batari memicingkan matanya. "Kesalahpahaman apa?"

"Jamie memberitahuku kalau kamu kemarin datang ke kantorku dan melihat aku berpelukan dengan wanita lain." Jawab Christian.

Batari melayangkan tatapan tajam ke arah Jamie yang duduk di sisi kirinya. "Kamu memberitahunya?"

Jamie menampilkan cengiran lebarnya. "Kak Christian bertanya padaku. Jadi aku hanya menjawabnya."

"Dasar pengkhianat!" Batari mengambil bantal sofa dan memukul Jamie.

"Ah! Sakit, Kucing liar!" Jamie melindungi kepalanya dengan kedua tangannya.

Batari memeluk bantal itu dan menggeser duduknya agar menjauh dari Batari. Christian berusaha menahan tawanya.

"Kak, kamu sengaja melakukannya." Jamie mengetahui rencana kakaknya.

Christian menggelengkan kepalanya. "Aku tidak melakukan apapun. Aku hanya memberitahu pada Batari mengenai kebenarannya."

"Jangan tertawa! Aku masih kesal sama kamu, Christian." Omelan Batari berlanjut.

Christian langsung menyingkirkan senyuman dari wajahnya. "Batari, dengarkan aku dulu. Aku sama sekali tidak berselingkuh."

"Kalau kamu tidak berselingkuh terus kenapa kamu meluk dia? Padahal kupikir yang genit itu Jamie. Tapi ternyata kamu juga." Batari memasang ekspresi kesal.

"Kenapa jadi aku yang genit? Aku tidak melakukan apapun." Jamie menggelengkan kepalanya.

"Karena kamu terlalu ramah dengan para wanita." Batari mendengus kesal.

Christian berdeham untuk mencari perhatian istrinya. "Batari, dengarkan penjelasanku dulu. Aku tidak ingin hubungan kita merenggang seperti ini. Kumohon."

Batari menghela nafas berat. "Baiklah, aku beri waktu lima belas menit. Kalau penjelasanmu tidak bisa meningkirkan perasaan kesalku, aku mau kamu keluar dari sini. Waktu dimulai dari sekarang." Batari menunjukkan jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sebelum menjelaskan kejadiannya, aku ingin memberitahumu dulu soal wanita itu. Wanita yang kamu lihat itu adalah Jane, dia sepupu kami." Christian memberitahu istrinya.

Batari memicingkan matanya. "Sepupu? Kamu hanya mengarang cerita 'kan? Bukannya keluarga besar kalian semua datang ke pesta pernikahan kita. Tapi aku belum pernah melihat wanita itu."

"Karena Jane gak bisa hadir saat pernikahan kita. Dia masih berada di Inggris untuk menyelesaikan ujiannya. Karena itu dia baru balik kemari." Christian menjelaskan.

Batari menoleh ke arah Jamie. "Katakan yang jujur padaku, Jamie. Kalau tidak, aku akan menendangmu dari sini. Apa yang dikatakan kakakmu memang benar?"

Jamie menganggukkan kepalanya. "Ya, Kucing liarku. Jane memang sepupu kami. Aku akan menunjukkan fotonya."

Jamie mengambil smartphone-nya kemudian membuka media sosial dan mencari akun Jane. Setelah itu dia menunjukkan salah satu foto Jane kepada Batari.

"Apakah dia orang yang kamu lihat?" tanya Jamie.

Batari mengamati foto Jane yang mengenakan kaos hitam ketat dengan rok mini kotak-kotak. Kemudian wanita itu menganggukkan kepalanya. "Ya, dia orangnya."

"Kalau begitu memang benar kamu salah paham dengan Kak Christian, Kucing liar." Jamie meletakkan smartphone-nya kembali ke atas meja.

Christian pun berpindah tempat duduk sehingga berada di sisi kanan istrinya. "Jadi, kamu tidak marah lagi sama aku, Kucing liar?"

Batari menghela nafas berat. "Baiklah, aku tidak marah lagi sama kamu. Tapi jangan pernah memeluk wanita lain lagi sembarangan dan tanpa seizinku. Kalian harus bersiap karena aku adalah wanita yang posesif terhadap pasangannya."

Christian memeluk lengan kanan Batari dan menyandarkan kepalanya di bahu wanita itu. "Aku tidak masalah dengan hal itu."

Jamie melakukan hal yang sama dengan lengan kiri Batari. "Aku juga menyukai sifatmu itu, Kucing liar."

"Dan satu hal lagi. Aku tidak mau kalian menutupi apapun lagi dariku. Kalau memang masalah itu sangat berat untukku, tapi aku lebih memilih mengetahui kebenarannya. Kalian mengerti?" tanya Batari.

"Mengerti, Istriku!" seru Christian dan Batari bersamaan.

Christian menegakkan tubuhnya dan menoleh ke arah istrinya. "Ah, ya. Jane memintaku untuk diperkenalkan padamu. Apakah kamu mau bertemu dengannya, Kucing liar?"

Kali ini Jamie yang menegakkan tubuhnya. "Kalau kamu tidak mau menemuinya, tidak apa-apa, Kucing liar. Aku pikir kamu merasa tidak nyaman setelah kesalahpahaman tadi."

Batari berpikir sejenak. Kemudian dia menatap kedua suaminya satu persatu. "Aku pikir tidak masalah bertemu dengannya. Dia adalah sepupu kalian. Sekarang atau besok-besok aku pasti akan bertemu dengannya."

Christian tersenyum dan mengusap rambut Batari. "Baguslah kalau begitu. Aku akan memesan restoran untuk kita."

Batari menganggukkan kepalanya. "Kalau begitu aku akan mandi dulu. Jamie bisakah kamu mempersiapkan pakaian untukku?"

Jamie menyunggingkan senyuman lebar. "Serahkan masalah itu padaku, Kucing liar. Nikmati saja waktu mandimu. Setelah kamu selesai mandi, pakaian sudah siap."

"Kalian berdua suami terbaik. Aku mandi dulu." Batari berdiri dan berjalan menuju kamar.

"Kak, apa kamu yakin kita akan makan malam dengan Jane?" tanya Jamie.

"Tenang saja. Gak akan ada masalah lagi nanti." Christian pun berjalan menjauh untuk menelpon.

Jamie menghela nafas berat. "Aku gak yakin soal itu."

***

Perkiraan Jamie memang benar. Makan malam bersama dengan Jane bukanlah ide yang bagus. Dia bisa melihat ekspresi istrinya yang mulai kesal saat melihat Jane begitu perhatian pada Christian.

Batari berdeham untuk menarik perhatian Christian dan Jane. "Sepertinya kamu sangat perhatian dengan Christian, Jane."

Jane menampilkan senyuman lebar. "Tentu saja aku sangat perhatian dengan Kak Christian. Karena aku sangat menyukai Kak Christian."

"Jane!" Christian melotot ke arah sepupunya itu.

Batari tersentum sinis. "Kamu hanya sepupunya. Aku pikir perhatianmu terlalu berlebihan, Jane." Batari  menyentuh tangan Christian yang ada di atas meja. "Aku berterimakasih untuk perhatianmu pada suamiku. Tapi kamu gak perlu melakukannya lagi. Karena aku bisa menjaganya dengan baik."

Christian dan Jamie tampak gugup karena perang di antara dua wanita itu dimulai.

Jane tersenyum sinis. "Benarkah? Tapi kamu nemiliki dua suami. Apa kamu yakin bisa menjaga mereka berdua sekaligus?"

Batari menusuk daging steak di hadapannya dengan keras. Christian dan Jamie paham jika istri mereka benar-benar marah.

Tatapan tajam Batari tertuju lurus pada Jane. "Aku mungkin masih belum memahami perasaanku pada Christian dan Jamie. Tapi karena mereka berdua sekarang adalah suamiku, maka aku akan berusaha yang terbaik untuk menjaga mereka. Karena itu jangan melewati batasmu, Nona Jane."

Seketika suasana di meja itu menjadi hening. Christian dan Jamie terpukau dengan ucapan Batari. Sedangkan Jane masih terdiam tanpa melepaskan tatapannya dari Batari. Membuat siapapun tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh wanita itu.

***

Dimanja 2 Suami (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang