"Mommy... Jamie takut. Jamie mau turun, Mommy. Jamie janji akan jadi anak yang baik. Mommy... Daddy... Jamie mau pulang." Seru Jamie ketakutan saat wahana roller coaster melaju dengan kencang.
Batari yang duduk di samping Jamie justru berteriak tampak sangat antusias naik wahana itu. Dia tidak bisa menahan tawanya mendengar teriakan Jamie.
Hingga akhirnya wahana yang mereka naiki pun berhenti. Batri menoleh melihat Jamie masih memejamkan matanya karena ketakutan. Muncul ide jahil dalam pikiran wanita itu. Setelah melepaskan pengaman yang menahan tubuhnya, Batari pun medekati Jamie. Seketika wanita itu berteriak membuat Jamie melonjak kaget. Batari tidak bisa menahan tawanya.
"Kau benar-benar jahil, Kucing liar."
Batari menoleh dan melihat Christian berjalan menghampiri mereka. Dia mengulurkan tangannya membantu Batari turun dari wahana itu.
Batari terkekeh geli. "Salah siapa sudah bersikap sombong. Jadi Jamie Sayangku, apa kau sudah mengakui jika kau takut?"
Jamie melepaskan pengaman yang menahan tubuhnya kemudian mengikuti Batari turun.
"Ya, kau menang. Aku akui jika aku takut naik wahana iblis ini."
Christian dan Batari tertawa mendemgar julukan yang diberikan Jamie untuk wahana roller coaster itu.
"Kalau aku menang, artinya aku akan mendapatkan hadiah. Kalau begitu aku ingin hadiah makan sepuasnya. Ayo kita pergi makan! Perutku sudah kelaparan." Batari menarik Christian dan Jamie pergi.
Wanita itu berjalan keluar dari wahana itu bersama dua calon suaminya. Bibirnya menyunggingkan senyuman senang.
"Aku sangat berterimakasih kepada kalian sudah membawaku kemari. Aku tak pernah bermimpi bisa kemari." Ucap Batari dengan nada gembira.
"Kau belum pernah ke taman hiburan?" tanya Christian.
Batari menggelengkan kepalanya. "Sebelum bergabung dengan keluarga Gardenia, aku hanyalah gadis desa yang tinggal di peternakan. Ibuku bekerja keras setiap hari untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup kami. Mana mungkin aku tega memintanya membawaku ke taman hiburan."
"Kucing liar kami benar-benar anak yang baik." Jamie tersentuh mendengarnya.
"Sebenarnya tidak sebaik itu. Aku sering nakal dan membuat masalah. Tapi ibuku selalu memaafkan kesalahanku dan menganggap itu hanya kenakalan anak-anak biasa."
"Mom selalu melakukan hal yang sama untuk Jamie." Ucap Christian membuat Jamie melayangkan tatapan tajamnya
Batari terkekeh geli. "Tapi sayangnya aku tidak bisa bersama dengannya lagi. Bahkan dia tidak akan bisa melihatku menikah."
Christian menarik tangan Batari dan mencium punggung tangamnya. "Aku yakin saat kita menikah nanti, ibumu pasti akan bahagia melihatmu dari surga."
Batari tak bisa menahan air matanya mendengar ucapan Christian karena terharu. Christian mengusap air mata Batari di pipinya. Hal itu menimbulkan perasaan hangat di hati wanita itu.
"Jangan menangis, Kucing liar-ku. Kau pantas mendapatkan kebahagiaan." Ucap Christian menenangkan wanita itu.
Batari menganggukkan kepalanya. Kemudian tatapannya beralih pada Jamie yang juga mulai menangis. Batari mulai memahami dua claon suaminya. Christian begitu tegas tapi penuh perhatian. Sedangkan Jamie tampak cerita tapi penuh dengan kelembutan.
"Sebenarnya aku sangat takut. Ketika aku menaruh kepercayaan pada orang lain. Satu persatu meninggalkanku. Aku berharap setelah kita menikah, kalian tidak akan meninggalkanku." Batari berharap banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimanja 2 Suami (21+)
Romance❎ PERINGATAN ❎ Cerita ini mengandung adegan dewasa yang memiliki taraf lebih tinggi. Jadi hanya diperuntukkan bagi yang kuat membaca. ❎Yang usianya masih kecil dilarang baca ❎Merasa dirinya suci jangan dibuka ya ❎Bagi yang lemah jantungnya tolon...