Chapter 13

4.4K 189 6
                                    

"Tangan kotormu tidak pantas menyentuh anggota keluarga Larson, Mr. Gardenia." Ucapan dingin Kevin membuat semua orang terdiam.

Christian dan Jamie yang hendak menghentikan William pun terkejut melihat ayah mereka sudah maju lebih dahulu untuk melindungi Batari.

Dengan kesal William menepis tangan Kevin. "Aku sedang mengajari anakku, Mr. Larson. Jadi sebaiknya kau tidak ikut campur."

Kevin tersenyum sinis. "Mengajari anakmu? Apa kau lupa jika kau sudah membuangnya?"

Bibir William terkatup rapat mendengar ucapan kevin. Dia tidak bisa membantahnya karena memang itu adalah kenyataannya. Pria itu sudah mengusir Batari dalam hidupnya dan menganggap tidak ada lagi hubungan apapun di antara mereka.

"Aku tidak tahu apa yang kau inginkan, Mr. Gardenia. Tapi mulai sekarang Batari adalah bagian dari keluarga Larson. Dia adalah anakku. Meskipun darah Gardenia mengalir dalam darahnya, tapi dia tidak lagi menyandang nama itu di belakang namanya. Hanya nama Larson yang menjadi nama belakangnya. Karena itu, jika kau menyakitinya sedikit saja, aku pasti akan membalasnya berkali-kali lipat. Apa kau mengerti, Mr. Gardenia?" ancam Kevin.

Seketika William dengan susah payah menelan ludahnya sendiri. Bahkan tubuhnya merinding ketakutan merasakan tatapan tajam Kevin layaknya seorang pembunuh.

"Aku mengerti." Tak bisa melakukan apapun pada Batari, William memilih untuk pergi.

Batari bisa bernafas lega melihat ayahnya pergi meninggalkan kediaman Larson.

"Suamiku memang pahlawan." Amanda menghampiri Kevin dan memberikan kecupan di pipi pria itu.

Seketika kedua pipi Kevin merona merah. Bahkan pria itu tidak berhenti menyunggingkan senyuman karena senang.

"Kau memang hebat, Dad." Jamie mengacungi kedua jempolnya ke arah sang ayah.

"Harus aku akui, aksimu sangat luar biasa, Dad." Christian menepuk bahunya senang.

"Tentu saja. Meskipun kedua anakku menyebalkan, tetap saja kalian anak-anakku. Karena itu aku harus melindungi kalian." Ucap Kevin.

"Terimakasih, Dad."

Suara Batari yang bergetar membuat semua orang menoleh ke arahnya. Mereka bisa melihat air mata membasahi pipi wanita itu.

"Oh, tidak. Jangan menangis, Kucing liar." Jamie menghampiri Batari dan memeluk bahu istrinya.

"Kau tidak perlu takut lagi, Istriku. Kami tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu." Christian mengusap air mata di pipi istrinya.

Batari menggelengkan kepalanya. "Tidak. Aku menangis bukan karena aku takut. Tapi aku benar-benar terharu. Selama ini statusku mengatakan jika aku memiliki seorang ayah. Tapi pada kenyataannya sosok ayah itu tidak benar-benar hadir dalam hidupku. William memandangku seperti sampah menjijikkan yang ingin segera dia singkirkan. Karena itu ketika Dad membelaku tadi, untuk pertama kalinya aku merasa seperti memiliki seorang ayah."

Kevin tersenyum mendengar ucapan menantunya. Pria itu menghampiri Batari. Dia mengulurkan kedua tangannya untuk memegang bahu wanita itu.

"Kau tidak seperti memiliki seorang ayah, batari. Tapi mulai sekarang aku memang ayahmu. Aku akan menjagamu seperti aku menjaga kedua anak nakal ini."

Batari menatap Kevin penuh kekaguman. Kemudian dia menyunggingkan senyuman. "Terimakasih, Dad."

Kevin pun memeluk Batari yang kembali menangis. Wanita itu bisa merasakan kehangatan seorang ayah yang pertama kali dirasakannya. Dia begitu merasa bahagia. Terutama ketika Christian, Jamie dan Amanda ikut memeluknya, Batari tak lagi bisa membayangkan betapa besar kebahagiaan yang dirasakannya.

Dimanja 2 Suami (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang