F o u r t e e n

406 41 1
                                    

Pagi ini kejadian kecil yang berimbas untuk si bungsu keluarga Jeon. Keadaannya menurun dan membuat seluruh keluarga mencemaskannya. Dan itu semua bermula dari Taehyung. Hyung kesayangan Jungkook itu sangat ceroboh. Dan Jungkook akan menjadi orang yang paling khawatir di sana.

Taehyung tersandung saat berjalan menuju meja patry dapur. Entah karena nyawanya belum terkumpul sempurna, hingga membuatnya kurang fokus pada langkahnya sendiri atau bagaimana. Taehyung jatuh hingga memperoleh luka manis di pelipisnya. Jungkook adalah orang yang pertama menghampirinya.

°°°

Bruk!! Duk!!

"Ahkk..!!"

Taehyung langsung tersungkur di lantai sambil memegangi kepalanya yang mendadak pusing. Keningnya sempat membentur ujung meja tadi. Sepertinya ia terluka.

"Sshh.."

Taehyung meringis saat tangan kirinya tak sengaja meraba luka di pelipisnya. Taehyung membelalak melihat darah yang tersisa di jari-jemarinya. Diikuti sensasi rasa nyeri dan pusing yang datang bersamaan di kepalanya.  Membuatnya tidak bisa berbuat apa-apa.

Taehyung terdiam pada posisinya. Tubuhnya menyandar lemas pada dinding meja party. Berharap tidak ada seorangpun yang melihatnya. Karna pasti ia akan merepotkan banyak orang lagi.

...

"Hyung!!"

Deg.

Jungkook mendekatinya dengan kepanikan. Taehyung hanya menunjukkan wajah blanknya. Kedatangan Jungkook yang tiba-tiba. Taehyung tidak tau harus menunjukkan ekspresi seperti apa saat ini.

"Hyung, gwaenchana?!! Astaga kenapa bisa seperti ini hyung?!! Hikss.."

Taehyung semakin gelagapan saat Jungkook malah terisak di depannya. Sudah kebiasaannya jika ia terluka, Jungkook pasti akan menangis. Anak itu terlalu berlebihan mengkhawatirkannya.

"Appa!! Eomma!! Hyungdeul!! Tolong Tae-hyung!!"

Jungkook mulai menangis melihat darah yang tidak berhenti mengalir di pelipis Taehyung. Jungkook memeluk Taehyung yang terdiam di lantai.

Taehyung sendiri hanya berusaha tersenyum melihat tingkah menggemaskan sang Adik. Meski jujur kepalanya juga terasa semakin pusing sekarang. Luka ini hanya luka kecil menurutnya. Tapi benturan tadi cukup keras. Itu sudah mampu membuat rasa sakit di kepalanya menjadi berkali-kali lipat dari sebelumnya.

"Sssttt..uljimayo Kookie. Hyung hanya tersandung. Tidak apa-apa, tenanglah." Taehyung mengusap pelan punggung Jungkook. Bermaksud memenangkan anak itu.

Tak lama terdengarlah langkah kaki yang berbondong-bondong datang ke arah mereka. Seojoon dan Taehee beserta Jeon's bersaudara terkejut mendengar suara teriakan si Bungsu.

Mereka bergegas menuju asal suara. Lalu sekarang mereka kembali terkejut melihat Taehyung yang berdarah dengan Jungkook yang menangis dipelukannya.

"Jungkook!! Taehyung!!" teriak mereka.

"Astaga! Apa yang terjadi pada kalian berdua?!" pekik Hoseok heboh.

"Omo!! Taehyung-ie kenapa sampai seperti ini nak?!"

Taehyung tersenyum canggung saat Taehee mendekatinya dengan raut cemas luar biasa. Tidak tau harus menjawab apa, hingga akhirnya ia hanya pasrah saat tangan kekar Seojoon membantunya berdiri.

"Jungkook kembali ke kamar, hyung akan mengobati Taehyung," titah Seokjin.

"Ta-pi Kookie.. hikss.. mau lihat Taetae hyung, hyung.."

Can You Trust Me Again?(Belum Kelar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang