t w e n t y o n e

254 21 5
                                    

Ada dua hal di dunia ini yang membuat seorang Kim Taehyung menjadi begitu lemah.
Keluarga dan kepercayaan. Taehyung akan sangat tersiksa dalam dirinya sendiri karena dua hal itu adalah kelemahannya.

Keluarga

Entah bagaimana satu kata itu telah menjadi acuan terpenting dalam kehidupannya. Keluarga besar yang dimilikinya saat ini setelah memorinya terenggut dengan paksa akibat kecelakaan tunggal yang dialaminya dulu. Keluarga yang dilihatnya pertama kali ketika ia membuka mata di rumah sakit setelah kecelakaan itu terjadi.

Mereka telah menjadi kekuatan sekaligus kelemahan yang Taehyung miliki bersamaan dengan dirinya yang kehilangan fisiknya yang dahulu segar bugar lalu dalam sekejab selamanya berganti dengan sebutan cacat pada kondisinya. Tubuhnya tidak sekuat dulu. Taehyung masih belajar menerima semua kenyataan itu.

Keluarga besarnya yang terlihat begitu harmonis dan penuh kasih sayang yang berlimpah ruah di dalamnya. Taehyung berkali lipat menyesali, mengapa ia harus kehilangan ingatannya mengenai keluarganya sendiri.

Termasuk kehadiran sosok adik kesayangannya yang malang telah ia lupakan semua hal tentang sosok itu.

Jeon Jungkook. Kelemahan terbesar seorang Jeon Taehyung. Semua orang di rumah tahu betul akan fakta itu. Sungguh Taehyung tak pernah ingin menghancurkan kepercayaan siapa pun apalagi keluarganya sendiri.

Sekali membuat orang lain kecewa, adalah hal yang fatal untuk Taehyung. Ia sebisa mungkin menghindari hal tersebut. Karena rasa bersalah akan terus menyiksanya tanpa akhir.

Sama hal nya ketika kedua netra nya menangkap presensi pemuda yang sering ditemuinya beberapa hari belakangan. Taehyung masih menaruh rasa bersalah dalam hatinya. Entah kenapa menelisik lebih dalam ekspresi pemuda itu membuat Taehyung merasa ia sudah menghancurkan kepercayaan seseorang dengan begitu kejam.

Oleh sebab itu di sinilah ia berdiri. Menunggu kehadiran seseorang yang menjadi pusat segala pertanyaan bersemayam dalam benaknya. Urusan bagaimana jadinya nanti. Biarlah menjadi rahasia takdir. Taehyung hanya datang atas keinginan dalam benaknya.

Setelah mata kuliah jam terakhir selesai. Dengan pelan Sunoo menghampiri lelaki yang diketahuinya sejak tadi menunggu kelasnya hingga akhir. Duduk seorang diri di kursi panjang yang kebetulan ada di koridor depan kelas Sunoo.

Sejenak Sunoo menatap sorot mata Sunghoon di sampingnya. Sunghoon terlihat enggan menemui Taehyung. Tapi ia malah memberikan anggukan padanya. Akhirnya Sunghoon membiarkan Sunoo mendekati Taehyung kali ini. Pemuda itu memilih segera beranjak dari tempat itu.

Di antara Sunoo dengan dirinya. Yang sering mengikuti kegiatan kampus selama ini adalah adiknya. Sunghoon sadar posisinya dan selama ini ia tidak pernah membatasi kehidupan Sunoo terlalu ketat. Adiknya bebas memilih organisasi mana pun asalkan masih sewajarnya.

Sunghoon memilih tidak menemui Taehyung hari ini karena merasa masih belum siap bertemu dengan Taehyung. Walau bagaimanapun ada kejanggalan besar mengenai sikap Taehyung yang seolah-olah tidak mengenali mereka sejak awal bertemu kembali di sini.

Kim Taehyung, atau sekarang dengan berat hati ia harus memanggil Hyung kesayangannya itu dengan marga yang dikenal seantero kampus ini. Jeon Taehyung.

Untuk apa Taehyung datang repot-repot menunggu Sunoo seperti ini. Biarlah itu akan ia tanyakan nanti.

***

"Akhirnya kau datang." Seru Taehyung merasa lega. Ia berdiri secepatnya setelah melihat Sunoo menghampirinya.

"Sunbae?"

"Boleh aku meminta waktumu sebentar? Kau tidak sibuk kan?" Sunoo menggeleng.

Setelah menerima tanda persetujuan. Taehyung lekas memboyong adik tingkatnya itu. Mereka berjalan dengan Taehyung di depan sambil menggenggam tangan Sunoo. Sunoo tak dapat menyembunyikan gejolak di hatinya yang membuncah senang ketika tangan mereka saling bertautan sepanjang berjalan di koridor universitas. Ia membiarkan dirinya dibawa Taehyung entah kemana sore ini.

Lantas kantin yang berada di belakang universitas lah yang rupanya menjadi tujuan akhir Taehyung. Taehyung memilih tempat itu karena disinyalir tidak terlalu ramai. Tepat sesuai dugaan, untungnya hanya ada satu dua orang yang ikutan nongkrong di kantin ini di saat jam kuliah para mahasiswa sudah hampir berakhir

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?"

Senyuman yang semula masih bertengger manis di bibir sunoo perlahan berubah menjadi senyuman yang terkesan dipaksakan. Sungguh Sunoo tidak menyangka Taehyung akan mengungkit masalah itu lagi.

Sunoo menggeleng pelan. Taehyung menggaruk tengkuknya. Canggung.

"Ah tentu saja. Kau juga mahasiswa baru tahun ini. Sama seperti Jungkookie. Mana mungkin kau mengenalku bukan?"

Sunoo terus diam. Bahkan setelah mendengar nama Jungkook yang Taehyung sebut dengan lancar. Sunoo masih bisa mengontrol dirinya.

"Baiklah, tidak mau membuang waktu lagi. Sekarang aku hanya ingin menyampaikan pesan ketua organisasi dewan eksekutif mahasiswa (DEMA). Jeon Jimin. Katanya kau mau mendaftarkan diri di dalam organisasi ini bukan?"

Sunoo menggigit bibir bagian dalamnya agak kuat. Alasannya masuk organisasi itu adalah mengharap agar ia bisa lebih sering bertemu dengan Taehyung sendiri.

"I-iya Sunbae."

Taehyung tersenyum tulus ketika yang termuda terus menunduk di depannya. Anak itu sama polosnya dengan Jungkooknya dulu. Ia gemas. Tangannya tanpa sadar bergerak mengusak rambut lembut yang lebih muda.

"Kalau begitu ini formulir eksklusif nya. Aku tidak sembarang memberikan ini pada orang lain tahu. Jangan lupa isi data diri selengkapnya di sana. Jika sudah kumpulkan pada Jimin atau padaku terserah padamu saja. Kau bisa menemukan kami di kelas atau di ruang rapat. Tenggatnya besok sampai jam dua siang ya."

Sunoo menerima lembaran itu dengan antusias. Taehyung segera beranjak dari tempat duduknya. Memang benar, jarang-jarang ia mau bersusah-payah memberikan formulir itu langsung pada peserta. Biasanya juga yang mau mendaftarkan diri bisa langsung ke kantor untuk mengisi formulirnya dengan mandiri.

Anggap saja Taehyung mencuri kesempatan di sini untuk bisa bertemu dan mengobrol dengan adik tingkat itu sejak awal.

"Aku permisi dulu." Ujar Taehyung yang kemudian meninggalkan Sunoo di sana.

TBC.

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Can You Trust Me Again?(Belum Kelar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang