n i n e

402 46 1
                                    

"Aish! Bagaimana bisa aku terlambat!"

Taehyung. Pemuda itu mengumpat sambil terus mengajak kedua tungkainya berjalan cepat menerobos para pejalan kaki di jalanan kota Seoul.

Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh nya. Audisi itu dilaksanakan hari ini. Dan parahnya lagi, Taehyung terlambat 30 menit sejak acara itu dimulai. Entahlah, saat ini apakah masih ada waktu untuknya sampai ke Agency.

Taehyung tidak pernah menyangka kalau kota Seoul itu selain padat dengan banyaknya mobil yang lewat. Juga padat dari banyaknya pejalan kaki sepertinya saat ini.

Tangannya mengeratkan jaket yang dikenakannya guna menghalau cuaca musim dingin menyentuh tubuhnya. Sebuah syal berwarna grey melingkar apik di lehernya.

Senyum tak pernah luntur dari wajahnya ketika mengingat bagaimana benda itu bisa menjadi barang paling berharga yang pernah dimilikinya.

Flashback

30 Desember 2019

Adalah hari spesial bagi seorang Kim Taehyung. Hari ini adalah hari yang terulang dalam setiap tahun. Hari pertama kalinya Taehyung merasakan dunia. Bernafas dan hidup serta berinteraksi dengan sesama manusia lainnya.

Sejak kecil, Taehyung memang selalu bersemangat mengenai hari ulang tahunnya. Eomma dan appa..terkadang akan memberikam pesta kecil-kecilan di rumah kecil mereka dulu.

Hanya bermodalkan satu loyang kue yang Ibunya buat khusus untuknya. Taehyung akan sangat bersyukur dan berakhir waktu dihabiskan dengan quality time bersama keluarga sekaligus menghabiskan satu loyang kue tadi dengan kedua adiknya.

Namun, semua berubah semenjak kematian kedua orangtuanya. Taehyung yang sekarang sudah berubah menjadi Taehyung yang lebih dewasa dan bisa diandalkan untuk kedua dongsaeng-nya.

...

Taehyung sedang sibuk membersihkan sisa piring dan alat makan lainnya di sebuah meja di Cafe tempatnya bekerja.

Ting!

Suara bel yang ada di atas pintu Cafe berbunyi. Menandakan seseorang tengah mendorong pintu kaca itu hingga bel yang tersambung langsung di atasnya berbunyi.

Taehyung mengalihkan tatapannya dari semua piring di depannya. Memasang senyuman lebarnya untuk menyambut tamunya. Mungkin saja mereka pelanggan selanjutnya.

Namun, Taehyung salah mengira kedua orang yang tengah berdiri di depannya pelanggan. Melainkan itu dongsaeng-nya sendiri.

Taehyung langsung memasang senyum tulus dan menatap keduanya lembut.

"Eoh?! Kalian kenapa kemari? Kenapa tidak langsung pulang?"

Sunghoon dan Sunoo kompak mendengus mendengar ucapan Taehyung barusan. Mereka baru saja datang. Dan beginikah Taehyung menyambut kedatangan mereka? Seperti diusir saja.

"Ishhhh hyung, apa salah kami sekali-kali mampir?"

Taehyung hanya tertawa ringan mendengar protesan Sunoo. Pemuda itu lantas mendekati kedua adiknya dan menarik tangan keduanya untuk duduk di ujung ruangan itu.

"Jadi, kenapa dongsaeng hyung inimalah mengunjungi hyung tanpa mengabari dulu?"

Meskipun Taehyung menanyakannya dengan ringan. Tapi malah terdengar mengintrogasi seorang pencuri yang baru saja tertangkap. Terlihat jelas dari mimik wajah Taehyung yang seakan meminta pejelasan lebih dari kedua adiknya.

"Saengil cukhae uri Taehyung-ie hyung," ucap keduanya tulus.

Taehyung membekap mulutnya yang membentuk huruf O. Begitu shock dengan kelakuan manis yang tiba-tiba kedua dongsaeng-nya itu lakukan.

Mata elangnya menatap lurus ke arah lipatan kain (syal)  yang  baru saja  diletakkan Sunghoon di atas meja bundar ini.

"I-ini untuk hyung?"

Sunghoon ingin sekali menjitak kepala hyungnya itu. Andai saja ia tidak tau rasa hormat. Kadang Taehyung hyungnya itu bisa bertingkah bodoh di beberapa keadaan.

"Tentu saja hyung. Memang hyungku yang mana lagi."

Taehyung langsung menghambur memeluk erat keduanya. Matanya berkaca-kaca. Sudah lama Taehyung tidak mendapat kejutan di hari ulang tahunnya.

"Gomawo, hyung menyayangi kalian."

"Kami lebih menyayangimu hyung. Aku berharap kita selalu bersama sampai menua."

Kehangatan dari interaksi ketiganya. Disaksikan diam-diam oleh si pemilik Cafe.

Baekhyun, pemuda itu ikut tersenyum melihat kedekatan hubungan antara ketiganya. Tungkainya mendekat sambil membaww perasaan lega.

"Boleh hyung bergabung?"

Tak lama terdengarlah teriakan memekik dari ketiganya. Melihat Baekhyun yang ikut datang dan memeriahkan kebersamaan itu.

Flashback off

"Hyung merindukan kalian.." batin Taehyung.

Namun, lamunannya buyar ketika seseorang yang tengah berlari menabraknya. Taehyung jatuh terduduk, bokongnya sakit karena tidak siap mendarat

Bruk!

Taehyung POV

Aku merasakan sakit dibahuku karena baru saja seseorang menabrak bahuku dengan keras. Lupakan soal bahu, lebih sakit saat aku jatuh terduduk dengan tidak elit di trotoar ini.

"Astaga, kau tidak apa-apa? Shhh.." ucapku yang masih merasa sakit akibat jatuh sebelumnya.

Aku melihatnya terjatuh ke sisi jalan raya. Aku berinisiatif membantunya segera bangkit. Namun, saat aku berhasil mendekat dan melihat jelas wajahnya yang pucat. Aku mulai sadar ada yang aneh dari pemuda di depanku.

Dia kemudian meringis. Seakan menahan sakit yang luar biasa. Keningnya berkerut dengan beberapa lelehan keringat yang tidak wajar. Aku dilanda rasa panik. Apalagi saat dia mengerang sakit. Apa hanya karena terjatuh seseorang bisa kesakitan seperti ini?

"Shhhh...akh!"

"Kau tidak apa-apa!? Mana yang sakit?!!" Aku menepuk bahunya.

Nafasnya masih tersengal, mungkin karena efek berlari tadi. Atau karena hal lain. Ah kenapa aku peduli?

Dia mendongak, tatapan kami bertemu. Aku hanya terdiam melihat wajah imut di depanku yang sepertinya sangat lelah dan menyembunyikan banyak luka. Aku melihat kekecewaan mendalam di kedua manik bulat yang sedikit bergetar menatapku itu. Bibir pucatnya terbuka guna memudahkannya meraup oksigen melalui mulutnya.

Kami masih diposisi yang sama. Sebelum suara teriakan panik orang-orang memasuki pendengaranku. Aku menoleh ke belakang. Sebuah truk melaju kencang ke arah kami.

"Hei!! Ayo berdiri!! Kita harus menghindar!!!"

Mendadak pikiranku jadi kosong. Ucapanku tidak sedikitpun dihiraukannya. Pemuda di depanku ini malah diam dan menutup matanya. Seakan pasrah dengan keadaannya.

"Yak!! Kau dengar?!! Cepat bediri!!"

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitt....

BRRAAAAAAAAAKKKK!!!

Taehyung POV End
.
.
.
.
.
.

Suara hantaman benda keras berupa mobil yang beradu dengan tubuh seseorang. Tubuhnya terlempar ke sisi jalan. Kepalanya membentur tepian trotoar dan berakhir tergeletak mengenaskan.

TBC.

Can You Trust Me Again?(Belum Kelar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang