T w e n t y t h r e e

507 33 12
                                    

Happy Reading~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy Reading~~

Stasiun Kereta

Taehyung memicu langkahnya lebih cepat. Meski denyutan pusing di kepalanya belum sepenuhnya berkurang. Memaksakan diri menerobos padatnya orang-orang yang berlalu lalang di sekitar gerbong kereta malam ini.

Pukul 20.05 malam, anak itu sudah tiba dengan kondisi kacau. Bukan cuma penampilan nya yang hanya mengenakan kaos putih tipis bertuliskan celine dipadukan dengan celana training hitam. Tentu itu tidak cukup untuk melindungi tubuhnya dari suhu rendah udara musim dingin. Taehyung tidak bodoh untuk menyadari betapa bahayanya dirinya seorang diri di tempat ini.

"Tolong sedikit lagi.."

Dengan nafas yang putus-putus. Taehyung terus berusaha melangkah. Mungkin karena anak itu berlari kencang menuju kemari setelah keluar dari taksi di depan sana sebelumnya.

Langkahnya semakin memelan. Taehyung mencengkram kepalanya yang terasa sakit. Rasa sakit yang bersarang di sana semakin menggila. Hampir ia tidak mampu merasakan setiap tarikan dan hembusan nafasnya sendiri yang terlihat menguap di udara.

"Erghh!. shh" Taehyung terpejam erat. Sedikit terkejut dengan sensasi nyeri yang hilang dan timbul di sekujur tubuhnya. Tak menentu.

Sekarang kakinya yang seolah mati rasa. Dia pun berhenti melangkah. Serasa tak sanggup lagi melanjutkan. Tangannya berpegang pada tiang beton cukup besar yan mampu menutupi tubuhnya jika berdiri di baliknya seperti sekarang ini.

Dalam dirinya Taehyung selalu bertanya mengenai dimana tempat rindunya ini bermuara. Taehyung sejujurnya hanya mengikuti instingnya menuju ke tempat ini. Setelah terbangun dari tidurnya. Taehyung merasa ada hal yang telah menjadi hutang dalam kehidupannya. Baik itu dulu mau pun masa sekarang. Perasaan itu tidak mampu Taehyung musnahkan begitu saja dalam pikirannya.

Taehyung kebingungan setengah mati. Tentang dimana kiranya kesalahan yang telah ia lakukan di masa lalu. Mungkinkah itu sesuatu yang tidak mungkin bisa ia tebus begitu saja?

Benar Kim, karena hutangmu setara dengan nyawa.

Tidak peduli Jungkook yang mungkin begitu kecewa karena sudah ia abaikan sejak semalam. Tidak peduli tentang Jungkook yang menangis di depannya karena melihatnya tidak menurut untuk disuruh beristirahat. Tidak peduli Seokjin, Ayahnya Seojoon, juga mungkin Taehee dan saudaranya yang lain yang mungkin akan mencarinya. Taehyung memilih jalannya sendiri malam ini. Pergi tanpa pamit. Terhadap konsekuensi yang akan di dapatnya nanti dari keluarganya itu. Biarlah Taehyung tanggung sendiri.

Karena jika ia meminta izin masalah ini, tidak akan pernah diberikan begitu saja oleh mereka. Taehyung sudah muak dengan kebohongan dan keraguan yang terlihat jelas dari setiap orang yang ada di rumah.

***

Taehyung mengedarkan pandangannya. Tempat yang dilihatnya ini begitu familiar. Benaknya membuncah rasa kehangatan tapi juga rasa bersalah dan sakit di hatinya yang datang bersamaan. Apa yang ia lewatkan selama dua tahun belakangan?

Can You Trust Me Again?(Belum Kelar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang