Goresan Pena : Baron Abdullah
🍁🍁🍁
Sesak mendesak
Rasa di kalbu
Gelisah liar mata memandang
Memandang engkau yang duduk di kursi tua
Tak berdaya, lemah, dan rentaDulu kau timang aku di dalam buaian mu
Dulu kau curahkan kasih sayangmu kepadaku
Tapi kini kau duduk terdiam tanpa kata
Kau bagaikan atmosfer yang melindungi bumi
Kau adalah embun pagi yang menyejukkan hati disaat aku gelisahKetika hari sudah berganti hari, minggu berganti minggu
Bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun
Akan tetapi, tak pernah kudengar keluhan yang keluar dari mulutmu
Hanya ada air mataku yang jatuh
Mengingat jasamu begitu besar kepadakuDari semenjak aku kecil hingga dewasa
Apa yang ku balas kepadamu? tak ada Ibu
Hanya bantahan dan cemoohan yang keluar dari mulutku
Kini aku menyesal telah melupakan kasih sayang yang kau berikan kepadaku
Maafkan aku IbuAceh, 23 Juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lentera Hati] On Going🍁
PoetryPuisi ini diambil dari pengalaman penulis sendiri, hampir 80 persen mengandung luka yang mendalam. Jangan Lupa Follow, Vote, dan Comment ya.