Goresan Pena : Baron Abdullah
🍁🍁🍁
Ejekan yang seharusnya disimpan dalam-dalam
Tak ada siksaan, makian, ketakutan
Batin yang menjadi beban
Tapi saat melihatku dengan fisik tak sepadan
Membuat dia semakin tak karuanAku tersentak dan menangis begitu saja
Melihat dia terus semena-mena
Ingin sekali ada yang bisa mematahkan mulutnya
Sungguh, aku sangat bahagia
Bahagia melihat dia dipermalukan oleh lainnyaKetika jam istirahat tiba, aku selalu dicarinya
Untuk dijadikan boneka dan di pertontonkan kepada temannya
Aku sungguh tak kuat
Badanku yang lemah hanya bisa berteman pada tanah
Sedangkan baju yang ku kenakan tidak seperti pada umumnya'Tuhan, kenapa Engkau menciptakan aku seperti ini?'
'Kenapa Engkau buat aku tidak seperti Anak lainnya?'
Dengan gembira, berkumpul bersama, bermain bersama
'Kenapa Tuhan-Ku?'
'Kenapa Engkau hancurkan aku dengan sebuah derita?Aku hanya bisa pasrah dan berakhir dengan luka
Luka akan penderitaan yang terus ku terima
Doa akhirnya menjadi jawabannya
Agar aku bisa mengampuninya
Tapi jika tidak, berilah satu nasehat-Mu yang akan mengubah hidupnyaHari pun berlalu seiringan dengan waktu
Aku tak menyangka tubuhku kini jadi siksaan nomor satu
Tak ada lagi senyuman di wajahku
Tak ada lagi kebahagiaan di hidupku
Semuanya telah hilang, ditelan napas kuAceh, 19 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lentera Hati] On Going🍁
PoetryPuisi ini diambil dari pengalaman penulis sendiri, hampir 80 persen mengandung luka yang mendalam. Jangan Lupa Follow, Vote, dan Comment ya.