Goresan Pena: Baron Abdullah
🍁🍁🍁
Suara teriakan yang ku lontarkan tak membuat aku menang
Dia terus menghantam ku tanpa rasa bersalah
Dia seakan haus akan kebahagiaan yang tak pernah ia dapatkan sebelumnya
Kini tubuhku menjadi miliknya
Tubuhku yang ringkih menjadi awal pertunjukkannyaDiriku tak kuat menerima siksaan yang tak pernah ada akhir
Saat ilusinya menjadi gila, aku jadi sasarannya
Aku terus menerima lebam saat pagi datang dan malam menghampirinya
Tangannya yang kekar seakan membuatku tak berdaya
Tamparan, pukulan, tendangan sekaan sudah menjadi makanan seharinyaAku bahkan tidak tau dimana tempat tidurku sekarang?
Dia, Suamiku, Suami paling aku hormati
Aku tidak pernah meminta sesuatu yang membuat dia menjadi beban
Aku juga tidak pernah memaksa sesuatu akan datang hari ini juga
Awalnya aku mengira dia lembut, ramah, cinta keluarga rupanya sebaliknyaAku tak tahan menghadapi ini semua
Setan apa yang telah merasuk tubuh kini, aku pun tak tau
Mulutnya itu seakan membuatku tak bersuara
Kini pembungkaman juga telah diperolehnya
Aku telah mencoba membuka mata, tapi tetap saja tak ada hasil apa-apaAku tidak mau hidup ini menjadi adegan tangisan
Tolong aku, jika kalian mendengar ku
Hidup dalam derita bukanlah yang kuinginkan
Bukan juga kesakitan yang tak pernah dia rasakan
Izinkan tulisan ini sampai kepada kalian, aku kesakitan, aku butuh pertolonganAceh, 28 Juli 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lentera Hati] On Going🍁
PoetryPuisi ini diambil dari pengalaman penulis sendiri, hampir 80 persen mengandung luka yang mendalam. Jangan Lupa Follow, Vote, dan Comment ya.