Goresan Pena : Baron Abdullah
🍁🍁🍁
Bumiku, Bumi globalisasi
Awalnya tempat penyejuk hati
Banyak pohon yang masih alami
Tanpa gangguan para perusak mencari sesuap nasiBurung-burung saling bersahut-sahutan setiap berkata
Bernyanyi setiap bahagia
Terbang kesana-kemari bersama
Bahkan mencari makan sangat mudah baginyaTapi kini, kalian pernah mendengar si jago merah?
Begitulah Bumi saat ini, tak ada harganya
Semakin kita menjelajah
Semakin perkembangan polusi terus merajalelaIndonesia tepatnya
Suatu Negara yang dijuluki sebagai Negara huru hara
Negara yang seharusnya dibanggakan oleh semua
Tapi ternyata terdiam saat mendengar orang-orang tutup sini tutup sanaMengabaikan bencana akan datang
Menyepelekan aturan yang telah diterapkan
Ketawa saat diajak bergadang
Demi kenyang semua tidak dipedulikanAku miris mendengarnya
Aturan yang seharusnya dipikir matang-matang
Membuang sampah pada tempatnya
Menjaga setiap detik agar bersih dan tidak terbuang-buang, tak juga dilakukanIndonesiaku
Aku doakan dirimu sembuh
Seperti awal aku mengenalmu
Ku ingatkan, kita ketinggalan jauhNegara lain sudah menciptakan sesuatu
Tapi kita masih dengan tong kosong yang lagi cari bantu
Negaraku
Ku sampaikan pesan ini lewat kepedulianku terhadapmuAceh, 21 Mei 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lentera Hati] On Going🍁
PoesiaPuisi ini diambil dari pengalaman penulis sendiri, hampir 80 persen mengandung luka yang mendalam. Jangan Lupa Follow, Vote, dan Comment ya.