ՈII

9 1 0
                                    

PENULUSURAN HARI PERTAMA

Chika membuat akun Instagram samaran dengan nama @ihateuc dan memasang foto profil sebuah foto burung gagak. Huruf C di nama akun samarannya untuk mewakili nama Chiko, yang lebih spesifik nama akun samarannya itu adalah I hate you Chiko. Sedangkan foto burung gagak memiliki arti kegelapan, kegelapan yang akan mengalahkan Chiko. Menenggelamkan kesombongan dan kesengakan lelaki itu yang percaya diri akan memenangkan persaingan ini.

Chika mulai mengetikkan nama lengkap Chiko di fitur pencarian. Banyak akun yang muncul dengan nama yang sama, ia langsung membuka akun itu satu persatu untuk mencari-tahu yang mana akun musuhnya tersebut. Akhirnya Chika menemukan akun lelaki itu di akun keempat yang ia buka. Lelaki itu memakai foto profil sebuah logo, yang sama sekali Chika tak ketahui logo apakah itu. Nama yang tersemat di logo itu pun juga asing dan agak susah diingat; TEDEANDA.

Gadis itu mendengkus. Akun Instagram Chiko sangatlah tidak sesuai kriteria Cellin. Foto profil yang tidak kosong, akun tidak terkunci dan postingan tidak berjumlah nol. Habis sudah riwayatnya. Bagaimana ia menyakinkan Cellin, membujuk sahabatnya agar bisa mempertimbangkan Chiko? Karena masalah per-akun-an instagram ini merupakan alasan yang cukup krusial. Namun, syukurnya pengikut Instagram Chiko terhitung lumayan, masih bisa menjadi bahan pertimbangan. Lelaki itu memiliki pengikut mencapai 3.000 an.

Tidak ada highlight dan bio Instagramnya pun kosong. Kosong?! Chika benar-benar menggeleng heran. Bisa-bisanya ada orang yang tak memanfaatkan sebuah bio dan highlight!

Chika beralih men-stalking postingan Chiko yang mencapai 70 postingan. Banyak sekali. Dari 70 postingan itu tidak ada satupun postingan yang hanya memuat foto Chiko sendiri. Semuanya merupakan foto beramai-ramai--Chiko dan teman-temannya--dan beberapa merupakan foto buku atau pemandangan alam--yang sepertinya hasil jepretannya sendiri, tidak mengambil dari Pinterest seperti kebanyakan orang.

Ketika sedang asiknya men-stalking postingan Chiko yang rata-rata captionnya hanya berupa satu kata, dengan sialnya Chika tak sengaja men-like postingan Chiko."Aaarrgg! Kenapa kepencet sih!" panik Chika seraya unlike postingan tersebut. "Semoga gak curiga, semoga ...." rapalnya.

Chika menggapai pulpen dan buku jurnalnya. Ia menuliskan kesimpulan dari akun instagram Chiko.

Kesimpulan:

Instagram Chiko tidak sesuai harapan!
• 0 postingan ❎
• Akun terkunci ❎
• Postingan estetik ☑️ (Beberapa)
• Foto profil kosong ❎
• Suka narsis upload foto sendiri ❎
• Jumlah pengikut ☑️ (lumayan)

"Lumayan, masih ada dua hal yang bisa diperjuangin." Chika tak henti-hentinya mengucapkan syukur. Tangannya kembali menggulir postingan Chiko ke atas, lalu tertahan di salah satu foto Chiko dan teman-temannya yang tengah memegang piala dan kertas--seperti piagam penghargaan. Chiko memang berprestasi sejak di sekolah lamanya. Chika makin insecure menerima kenyataan itu.

Ia menutup aplikasi Intagram dan ingin beralih men-stalking akun Twitter Chiko, namun satu pesan masuk dari Cellin, menginterupsinya.

Cellinnnnnnnnn

Ke klinik deket sekolah
cepet!
Idra babak belur!

Kok bisa?

Gue juga gatau
Cepet siniii

Chika kalang kabut, dengan cepat ia memesan ojek online. Setelah memesannya, ia langsung menghampiri lemarinya, mengambil cardigan berwarna krem untuk melapisi kaus putih yang tengah ia pakai serta mengambil rok selulut yang serupa dengan warna cardigannya namun bermotif kotak-kotak.

matema(CH)ikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang