Tandai kalau ada typo.
Selamat membaca~
***
"Di sebuah kelas terdapat 20 siswa dan 15 siswi, yang nantinya akan dipilih 5 orang untuk menjadi pengurus inti. Ada berapa banyak cara untuk memilih pengurus inti tersebut?" Mr. Andi membacakan sebuah soal kuis siapa cepat dia dapat, jadi yang cepat menjawab akan memperoleh nilai tambahan.
Seluruh anggota kelas mencoret buku buram mereka masing-masing, mencatat soal yang dibacakan Mr. Andi. Sedangkan Chika langsung mencatat inti dari soal tersebut, terlalu membuang waktu menurutnya jika mencatat soal secara lengkap.
"Chik, ini kombinasi apa permutasi?" tanya Cellin heboh seraya menyenggol tangan Chika.
"Kombinasi," gumam Chika. Ia mulai mencoret-coret buku buramnya, mencari jawaban. Setelah menemukan jawaban, ia langsung mengangkat tangannya, bermaksud menjawab pertanyaan tersebut.
"Ya Chiko! Berapa jawabannya?"
Chika terkejut, bukan dirinya yang dipanggil Mr. Andi. Ia Iangsung menoleh ke belakang, musuhnya itu lebih dahulu mengangkat tangan. Chika mendengkus kesal. Ia kalah cepat.
"324.632 cara Mister."
"Ya tepat," sahut Mr. Andi seraya menuliskan sesuatu di buku nilainya. "Oke, soal berikutnya, siap-siap semua ... di dalam sebuah kantong terdapat 4 bola merah, 3 bola putih, dan 3 bola hitam. Ada berapa cara untuk mengambil tepat 2 bola merah?"
Cellin menggaruk kepalanya. "Ini soal apa Chik?"
"Kombinasi," jawab Chika cepat. Gadis itu buru-buru mencoret buku buramnya, ia tak mau kalah cepat lagi. Ketika hendak memasukkan angka ke dalam rumus dan baru setengah jalan ia mengerjakan, Mr. Andi lagi-lagi menyebutkan nama Chiko.
"Oke, Chiko. Berapa jawabannya?"
Chika menghempaskan pulpennya kesal, ia kalah lagi dari lelaki itu.
"Yah, Chiko lagi. Gantian dong Ko, bagi-bagi sama yang lain," celetuk Arthur.
Chiko memberikan senyum simpul menanggapi kekesalan Arthur.
"Oke, Arthur berapa jawabannya?" tanya Mr. Andi mengalihkannya ke Arthur.
"Eh, kok jadinya saya Mister?" Arthur terkejut sekaligus panik.
"Ya ... kamu protes katanya Chiko terus, sekarang gantian kamu yang jawab."
Arthur menggaruk kepalanya. "Bukan protes Mister, itu cuma nyuruh Chiko hitungnya pelan-pelan biar yang lain bisa ngejar. Silakan Chiko dijawab soalnya," alibinya seraya memandang Chiko dengan mengangguk panik tanda perintah.
Mr. Andi terkekeh. "Ya sudah, Chiko berapa jawabannya?"
"6 cara Mister."
"Oke, tepat. Satu soal lagi ya students." Mr. Andi membalikkan bukunya. "Rapunzel akan memilih 4 angka dari 0-9 untuk pin ATM-nya. Pertanyaannya, ada berapa banyak cara Rapunzel memilih angka tersebut?"
Cellin mulai mencoret bukunya. "Ini kombinasi lagi kan?" tanyanya percaya diri.
"Permutasi."
Cellin menghempaskan pulpennya kasar. "Cara bedain kombinasi sama permutasi gimana sih?!" tanyanya putus asa.
"Nanti gue jelasin," jawab Chika seraya menuliskan rumus di buku buramnya.
"Oke, Chiko. Berapa jawabannya?"
"5.040 cara Mister."
"Oke, tepat."
Chika mengempalkan tangan dan memukulkannya ke meja pelan. Ia lagi-lagi kalah. Ini tidak bisa dibiarkan. Kepintaran lelaki itu harus ditaklukkan, bagaimana pun caranya. Ia melirik sekilas ke arah Chiko, lelaki itu benar-benar menunjukkan kualitasnya menghadapi persaingan ini, genderang perang memang benar-benar dimulai. Ia tak boleh kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
matema(CH)ika
Teen FictionKehidupan Chika yang sempurna sebagai murid teladan, paling pintar serta kesayangan para guru di sekolah mendadak berubah sejak kedatangan siswa pindahan yang bernama Chiko. Dalam waktu singkat, predikat tersebut diambil oleh cowok berkacamata itu...