💙2.Aura Permusuhan

28.4K 2.6K 80
                                    

#VOTE KOMEN SEBELUM BACA,PREN🌟✈

Happy reading...

Vica menuruni tangga dengan malas,ia baru saja selesai mandi.

"Mbak Fifa," panggil Vica pada seorang ART dirumah Queen.

Untung saja, Queen sudah memberikan ingatan nya pada Vica jadi,Vica tidak usah susah-susah menanyakan, "emm mbak nama mbak siapa, saya lupa ingatan mbak, jadi kasih tau dong," sungguh Vica tidak ingin melakukannya karena menurut Vica itu sangat menyusahkan,inilah itulah dan sekarang parahnya, ia harus mendrama mulai sekarang.

"Iya non, ada yang bisa saya bantu?" kata mbak fifa ramah.

"Mami papi, mana mbak?" tanya Vica celingak-celinguk.

"Tuan sama nyonyah, udah berangkat duluan ke bandara sama den King dan den Andre," ujar mbak fifa.

Vica berdecak kesal. "Ck, kalo kyk gini ngapain gue susah-susah mandi," gerutu Vica pelan.

'Nge-mall aja deh, mumpung gue sekarang holkay hehehe,' batin Vica tertawa senang.

dan benar saja. Disinilah Vica berada,disebuah mall cukup terkenal. Vica melihat kesana kemari,ia harus menikmati ini semua! Berangkat saja susah masa ia tidak menikmati hasil jerih payah, iya jerih payah meminta izin pada Mbak fifa :)

Vica sudah membeli berbagai macam, aksesori dan pakaian-pakaian yang ia suka, sebenarnya Vica tidak suka berbelanja tapi ia suka menguras uang :)

karena terlalu lelah Vica memutuskan , mampir ke sebuah kafe untuk liren sebentar.

"Mbak," panggil Vica pada seorang pelayan,yang tak jauh darinya.

"Mau pesan apa, Kak?" Tanya pelayan itu sambil membawa note dan pulpen.

"Coffee cream satu sama pasta satu juga."

"Baik kak, terima kasih, mohon ditunggu." Vica mengangguk menanggapi ucapan pelayan itu.

tapi tiba-tiba, Vica merasa pundak nya ada yang memegang, Vica berbalik lalu melihat dua pasang sejoli yang membuatnya enek!

"Hai Queen, kamu lagi ngapain sendirian disini?" Tanya seorang gadis dengan ramah.

Vica tidak menanggapinya, lalu tanpa meminta persetujuan Vica, si gadis duduk di kursi kosong lalu menarik sang pria untuk ikut duduk.

Vica menghela napas kasar, "bukan urusan Lo," jawab Vica acuh.

nampak raut wajah gadis itu menjadi mendung seakan hujan ingin turun.

"Maaf," cicit gadis itu.

Pria disebelahnya menatap Vica marah, lalu beralih menatap gadis itu dengan tatapan lembut membuat Vica berdecit jijik.

"Hey untuk Apa kamu minta maaf sama dia, hm?" Si pria memegang dagu si gadis lalu mereka saling memandang.

"T-tapi Queen marah sama aku," cicit gadis itu lalu menunduk.

"Untuk Apa meminta maaf pada sebuah sampah?" Tanya si pria menatap nyalang Vica.

Brakk!!

Vica menggebrak meja dengan keras,sampai semua pengujung melihat kearah mereka bertiga.

"Ingat baik-baik! Disini yang sampah! Bukan gue! Tapi Lo berdua!" Ujar Vica menekan setiap katanya dengan senyum sinis.

"Ingat itu, Sagara Axelle Miller, Celly Harrny ." Vica menunjuk dua sejoli itu lalu pergi begitu saja.

sedangkan Sagara yang tak lain adalah mantan pacar Queen,ia tertegun mendengar ucapan Vica barusan.

***

Transmigrasi Gadis Halu ( Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang