11

6.1K 457 3
                                    

Jagan lupa Vote sebelum membaca........

Happy reading readers........

**********












Author POV.
Lisa cemas mendengar kakak laki-kakinya tidak pulang, bahkan tidak ada kabar selama tiga hari ini.

Lisa menangis membuat Jennie menggendong Lisa dan membawanya pulang dan menenangkannya.

Saat ini mereka berada di dalam kamar dengan Lisa yang duduk di pangkuan Jennie dan Jennie memeluknya dan mengelus kepala Lisa agar merasa tenang.

"Udah dong, nanti sesak" ucap Jennie berusaha menenangkan Lisa yang masih menangis.

"Hiks t-tapi, Kai hiks oppa"

Jennie meresakan hatinya sakit melihat Lisa yang sedari tadi menangis sampai matanya membengkak.

"Nanti aku bantu cari, kita tidur dulu" Jennie merebahkan tubuhnya dengan Lisa yang tidur di atas tubuhnya.

"Beneran?" Tanya Lisa serak.

Jennie tersenyum dan mencium kedua mata Lisa yang membengkak dan mengangguk.

"Iya, tapi kita tidur dulu" Lisa mengangguk antusias dan memeluk Jennie dengan kepala yang di telusupkan di leher Jennie.

Jennie mengelus lembut punggung Lisa agar tertidur, tak lama kemudian, Jennie merasakan nafas teratur dari Lisa.

"Maaf, aku terpaksa melakukannya" batin Jennie menatap Lisa yang sudah terlelap di atas tubuhnya.





















Ke esokan harinya, Jennie dengan tergesa-gesa berjalan ke ruang meeting.

Ia telat bangun karna semalam tidur larut malam.

"Maaf saya telat" Jennie mendudukan dirinya di kursi miliknya.

"Tidak apa-apa, lagi pula tidak sampai 2 menit" Jennie tersenyum tipis dan mengangguk kan kepalanya.

"Kita mulai sekarang"














Selesai meeting, Jennie mengerjakan beberapa berkas penting.

Setelah selesai, Jennie langsung membereskan barang mereka dan ingin pergi ke cafe LJ miliknya yang baru, disana sudah ada Lisa yang menunggunya makan siang dan juga ada teman-teman Lisa dan dirinya.

Jennie sesampainya di cafe, ia langsung masuk ke ruang pribadi miliknya.

Di sana sudah ada Lisa berserta sahabatnya.

"Lama sekali kau" Jennie tersenyum tipis dan duduk di samping Lisa.

"Apa kalian sudah berkenalan?" Tanya Jennie, mereka mengangguk.

"Apa sudah memesan makanan?" Tanya Lagi Jennie, kali ini Lisa lah yang menjawab.

"Udah kok, kenapa lama?" Jennie melihat Lisa dan mengelus kepalanya.

"Kan nyuruh tim kusus buat bantu nyari oppa kamu" Lisa mengangguk mengerti.

"Jagan sedih dong, pasti oppa kamu ketemu" Lisa mendongak menatap Jennie dan memeluknya. Ia berpikir pernikahannya dengan Jennie akan membuatnya selalu di siksa oleh Jennie, tapi nyatanya, Jennie memperlakukan Lisa dengan lembut seperti ratu, Lisa menjadi sedikit paham sifat Jennie, Jennie itu orang yang tidak suka di bantah, jika di bantah bisa membuat Jennie marah dan menghukumnya.

Jadi sebab itu juga Lisa menjadi menurut pada Jennie, bahkan tidak membantah apa yang Jennie bilang.

Ia juga takut Jennie menarik saham dari perusahaan keluarganya dan membuat keluarganya miskin.

Dan juga, jika ia menurut, Jennie akan memperlakukan Lisa dengan lembut seperti ratu, bahkan menuruti apa yang Lisa minta.

"Kita turut prihatin atas musibah yang terjadi sama oppa mu, Lis" Lisa tersenyum dan melihat Jennie yang sedari tadi mengelus kepalanya.

"Udah, nanti tangannya capek" ucap Lisa memegang tangan Jennie, Jennie tersenyum dan kembali mengelus kepala Lisa dan Lisa hanya pasrah, toh lagia ia juga nyaman saat Jennie mengelus kepalanya.

Sahabat-sahabat Lisa yang melihat kemesraan JenLisa tersenyum, mereka sempat berpikir jika Jennie akan memperlakukan Lisa dengan kasar, karna mereka juga mendengar rumor Jennie orang yang kejam dan tidak suka di sentuh sembarangan orang, tapi ternyata semua itu salah. hanya orang yang tertentu saja yang bisa menyentuh Jennie, salah satunya adalah Lisa, Lisa bisa memeluk dan mencium Jennie, bahkan bermanja pada Jennie, dan Lisa beruntung Jennie selalu memanjakannya.

"Uwuan aja terus, gak tau apa di sini pada jomblo" ucap Wendy membuat mereka semua tertawa kecuali Jennie yang hanya tersenyum sambil menatap Lisa yang kepalanya di sandarkan di dadanya.

"Tuh ada Joy, sama dia aja" ucap Lisa membuat Joy menatap tajam Lisa yang tersenyum menatapnya.

"Ck...gak mau gue sama bule kanada kurcaci ini" tunjuk Joy menatap Wendy di sampingnya.

"Ck..yang mau sama lo siapa jugak, tante girang" ucap Wendy, mereka tertawa melihat perdebatan Wendy dan Joy yang saling mengejek satu-sama lain.

"Awas jodoh lo, Joy" ucap Irene menggoda Joy yang memasang wajah kesalnya.

Mereka tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Joy dan Wendy.

"Honey, aku ............"



















Gantung dulu, siapa tih yang manggil honey? Dan siapa yang di panggil honey?

See you

*********

Mafia King's Beautiful And Cute WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang