10. Revenge 🍂

1.5K 208 14
                                    


HAPPY READING!!!

Jangan lupa Vote dan Comment🧡

🥀COLORLESS🥀
*
*
*
^~^

Jungkook mengerjapkan matanya berkali-kali, pria itupun akhirnya membiarkan matanya terbuka dengan sempurna. Mata merah itu menangkap langit-langit kamar yang sebelumnya tidak pernah dijumpai.

"Shitt... "

Umpat pria itu saat kepalanya terasa sangat pening. Jemari Jungkook pun bergerak memijat lembut pelipisnya. Huh, ini semua terjadi karena minuman sialan itu.

Setelah merasa lebih baik, perlahan tubuh atletis itu bangun dari posisi berbaringnya. Ia mengedarkan pandangannya ke sekitar yang terasa sangat asing dimatanya.

Kemudian pandangannya jatuh pada gadis yang menyandarkan punggung sempitnya di dinding dekat lemari. Ia tersenyum tipis lebih menjurus keseringaian seakan sudah mengingat apa yang semalam terjadi.

Kaki panjang yang terbalut celana jeans hitam ketat itupun mengambil langkah mendekat pada Rosé yang masih setia menutup matanya.

Setelah tiba di sana, tangannya bergerak menyentuh pipi lebam hasil mahakaryanya semalam. Sungguh melihat penderitaan Rosé menjadi kesenangan tersendiri baginya.

Ia menatap lamat-lamat wajah pucat itu, dirinya mengakui kalau Rosé cukup cantik. Tapi dirinya tidak akan pernah jatuh pada pesonanya itu. Rasa dendam lebih besar bersarang di hatinya dibandingkan rasa kagum pada wajah surga tersebut.

"Aku harap kau akan mendapatkan rasa sakit lebih dari yang kurasakan gadis miskin!!" gumam Jungkook tepat didepan telinga Rosé saat ia mendekatkan tubuhnya pada gadis itu.

Rosé sedikit terusik saat merasakan sesuatu berhembus lembut di area lehernya. Ia pun mengerjapkan matanya secara perlahan, dan ketika mata indah itu berhasil terbuka tubuhnya repleks menjauh.

"Kenapa kau takut?"

Suara rendah itu mampu membuat tubuh Rosé menegang. Ia bernafas dengan tertatih-tatih, sungguh sekarang semua sarafnya tengah bekerjasama untuk bersikap tenang di hadapan Jungkook.

Ia terus menunduk tidak berani bersitatap dengan pria bermarga Jeon didepannya.

"Aku tidak berniat melukaimu, ahh.... Maksudku mungkin saat ini tidak--" Jungkook menatap wajah itu dengan seringai iblisnya. Ia pun melanjutkan ucapannya yang sempat terjeda,"Tapi.. Satu atau tiga menit lagi pipimu lebih membiru bahkan bernanah karenaku," imbuh Jungkook dengan yakin.

Rosé merinding mendengar perkataan Jungkook barusan. Ia mencengkram kuat ujung bajunya ketika rasa gugup yang terus membuncah dirasakannya. Sungguh ia sangat takut dengan wajah dingin milik pria itu.

"Baiklah gadis pincang, aku akan keluar. Kau jangan merindukanku.. Aku tidak sudi dirindui gadis rendah sepertimu."

Jungkook tersenyum miring dan berdiri dari hadapan Rosé, ia melangkah keluar dengan membanting pintu keras.

Brukk

Gadis itu terkesiap mendengar bunyi nyaring itu, ia tiba-tiba mengeluarkan air yang semalam selalu menemaninya. Air yang selalu keluar dari mata indah itu. Mungkin sudah berapa liter air mata yang sudah dijatuhkannya, Rosé tidak memiliki waktu menghitung itu.

COLORLESS | ROSEKOOK✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang