36. Pertama Kalinya 🍂

1.8K 234 26
                                    


HAPPY READING!!!

Jangan lupa Vote dan Comment🧡

🥀COLORLESS🥀
*
*
*
^~^

Jungkook telah tiba di kamarnya, pria itu dengan pelan mendudukan Rosé di bibir kasur. Setelah selesai, ia menjauh dari gadis itu dan mendudukkan dirinya di sofa.

Rosé merasa sangat takut sekarang, sedari tadi Jungkook hanya diam dengan raut wajah yang terlihat menyeramkan. Pria itu terlihat sangat marah pada Jennie.

Gadis itu hanya diam dengan tubuh panas dingin. Ia tidak tahu kenapa Jungkook semarah itu kepada Jennie. Padahal ia adalah Adiknya. Tidak seharusnya pria itu membentak Jennie seperti tadi.

Tiba-tiba jantungnya berdegup sangat cepat kala bertemu tatap dengan irish tajam pria itu. Terlihat Jungkook tengah menatapnya dengan intens. Pria itu mengarahkan pandangannya pada Rosé dan menatap gadis itu dalam-dalam. Ia tidak tahu kenapa dirinya seperti ini. Ia tidak menyukai tingkah Jennie yang seakan-akan merendahkan Istrinya.

Dan lagi kenapa ia tadi berkata kalau Rosé adalah miliknya, ia berpikir mungkin itu adalah kalimat spontan karena tadi ia sangat marah pada Jennie.

Tapi, kenapa ia merasa kalau hatinya benar-benar menginginkan hal itu. Ia ingin Rosé menjadi miliknya seorang!! Otaknya tak cukup paham dengan situasi ini. Kenapa ia merasa gundah dan gelisah? Perasaan itu? Perasaan aneh itu kini mulai menyelinap masuk dihatinya. Menjalar panas bak api yang siap menyerang ke setiap saraf tubuhnya.

Pria itu pun dengan cepat memutuskan pandangannya pada Rosé. Menatap arah lain dengan perasaan gugup. Tangan kekar itu bergerak melepaskan dasi yang bertengger longgar dilehernya. Kemudian, pria itu kembali bergerak melepas dua kancing kemejanya diikuti menggulung lengan bajunya sampai siku. Pria itu sungguh merasa panas. Emosi dan juga hatinya tidak bisa ia kendalikan dengan baik.

Kemudian pria itu bangkit dari duduknya dan melangkah pelan menuju kasur. Ia mendudukkan dirinya di samping Rosé sembari menatap gadis itu dengan dalam.

"Apa kau baik-baik saja?"

Gadis itu lantas menoleh ragu-ragu pada Jungkook dan menahan nafasnya beberapa saat. Sungguh, sekarang Jungkook terlihat sangat tampan. Pria itu seperti bukan Jungkook yang biasa ia lihat. Auranya terasa berbeda dengan air muka yang masih terlihat sangat dingin.

Ia pun mengangguk kecil. "N-nde...." jawabnya gugup.

Tiba-tiba Jungkook meraih kedua tangan Rosé dan menggenggamnya dengan erat.

"Aku mohon maafkan Kakakku. Jangan kau masukkan ke hati apa yang dikatakannya tadi!! Mungkin Jennie Noona dan Eomma masih belum bisa menerimamu," Lirih pria itu dengan tulus.

Ia menatap penuh rasa bersalah netra indah di hadapannya. Ia merasa tidak enak dengan Rosé. Gadis itu pasti sangat sedih sekarang, secara apa yang  Jennie katakan tadi sangatlah keterlaluan.

Mendengar hal tersebut membuat Rosé tersenyum maklum dan balik menatap Jungkook dengan lembut. Ia sudah memaafkan Jennie dari dulu. Ia sadar diri, memang kondisinya seperti ini. Lalu kenapa juga ia harus marah dan merasa sedih? "Aniya Tuan Muda, Tuan tidak perlu meminta maaf. Saya mengerti apa yang Nona Jennie maksud. Apa yang dikatakan Nona Jennie memang benar. Saya memang tidak pantas menjadi Istri Tuan Muda," ucap gadis itu lancar.

COLORLESS | ROSEKOOK✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang