30. Love

1.4K 190 11
                                    

long chapter^^





-~~~-

Masih di Jeju, masih sama-sama di kota dan daerah yang sama dengan si tercinta. Perasaan Johnny selalu berbunga-bunga setiap mengingat kejadian baik yang terjadi akhir-akhir ini. Ia masih tak menyangka bisa memeluk Seo Twins, melihat Ten dan si bungsu bermain bersama, walau dari jarak jauh.

Semua yang Johnny dapat akhir-akhir ini benar-benar sangat amat membuatnya bahagia. Setelah sekian lama ia berusaha sabar, berusaha melindungi si manis dan putra-putranya, keluar masuk Thailand dengan ribuan alasan.

Bertemunya tetap di Korea. Negara pertama kali mereka bertemu dulu.

"Fullsun, besok main sama kak Wooyoung, ya?" Johnny menunduk, melihat ke arah box bayi tempat Haechan tidur selama menginap di panti.

"Daddy mau kemana?" tanya Haechan setelah ia mengangguk.

Johnny tersenyum, "daddy besok mau ketemu sama seseorang."

"Echan boleh main sama kak San sama kak Dery?"

Kebahagiaan Johnny semakin meningkat kali ini. Mendengar kata 'kak' disertai nama Seo Twins, sesuatu yang sangat ingin Johnny dengar sejak dulu.

"Sure, love," jawab Johnny dan menarik selimut Haechan. Mencium kening Haechan dan mengucapkan selamat tidur. Tak lupa Johnny mematikan lampu kamar.

Johnny mendapatkan kabar gembira beberapa saat lalu dari Taeyong. Karena kabar gembira itulah ia akan melakukan sesuatu besok. Sebuah kejutan.

-~~~-

Sementara di penginapan, ada Ten yang susah tidur. Ia hanya berbalik badan, ke kanan dan kiri. Ia merasa cemas, khawatir, senang, bersemangat, tak karuan.

"Ten, what happened?" Kun yang tidur di seberang Ten terbangun karena suara ribut Ten.

"Idk, ge. Aku tidak bisa tidur." Ten duduk, ia terlihat bingung sekarang.

"Ada yang mau kamu tanyakan, Ten?" Kun ikut duduk. Ia bersila dan menghadap Ten. Memberikan seluruh atensinya untuk Ten.

Kun merasa, Ten sepertinya tengah bertanya-tanya. Atau mungkin ia mendapatkan ingatannya lagi hari ini, karena ia sempat bertemu dengan Wooyoung dan mendengar beberapa cerita dari bocah itu.

Suasana sunyi malam itu benar-benar membuat Ten merasa leluasa. Merasa bebas untuk mengatakan apapun, bertanya, atau apapun yang ingin ia lakukan. Terutama jika di sampingnya ada Kun, teman yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Kapan aku bertemu dengan Johnny, ge?" tanya Ten. Matanya memandang lurus ke arah halaman. Halamannya terang karena lampu dari setiap gazebo, dan langit tengah malam ini juga tengah cantik.

Kun terkejut, dengan cepat ia menoleh ke arah Ten. Sungguh kah Ten bertanya soal Johnny? Bukan hanya mimpi atau khayalan saja, kan? Ten bertanya soal Johnny?

"Ten?"

"Eummm, yeah, ge. You right, I already remember almost everything."

Pernyataan Ten membuat rasa gembira dan bahagia Kun semakin-semakin. Semakin meningkat, semakin acak-acakan lah. Intinya dia sangat bahagia malam ini.

"Everything? About you, Johnny, Hendery, San, and Haechan?"

Ten tersenyum dengan kekehan melihat Kun bersemangat dan tak percaya seperti sekarang. Sangat lucu dan membahagiakan sekali.

"O-oke... So, mau bantu gege sama Yuta?"

"Buat aku bisa balik sama Johnny?"

Kun mengangguk. Menatap Ten penuh harap. Karena sungguh, ia harap ini semua bukan hanya mimpi atau karangan semata.

Memories || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang