35. Start, i guess

1.4K 139 7
                                    

Kun dan Winwin tengah duduk manis di salah satu café. Tempat yang biasa Ten gunakan ketika mengerjakan pekerjaannya, ataupun bersantai setelah mengantar Seo Twins sekolah.

Hanya berdua, karena Yangyang masih ada jadwal kuliah. Sebenarnya bocah itu sudah memaksa untuk ikut, tapi Kun tetap melarang. Kalau menuruti permintaan Yangyang, bisa-bisa bocah itu harus mengulang semester. Kun tidak akan membiarkan itu.

Suasana café siang ini tidak terlalu ramai. Karena sudah bukan hari libur dan bukan jam makan siang ataupun jam istirahat. Masih jam-jam warga Thailand produktif. Sengaja memilih jam-jam tersebut agar tidak ramai dan tidak ada yang menguping atau memperhatikan mereka.

Karena yang mereka tunggu adalah orang penting dan cukup terkenal. Sama seperti Ten, model ternama dan dirumorkan dengan orang yang sangat istimewa di Negeri gajah putih ini.

"Kun, Winwin, right?"

Kun dan Winwin refleks menoleh dan mengangguk, setelah yang mereka tunggu akhirnya datang.

"Sorry, tadi masih ada urusan dengan Lisa dan Yugyeom, hehe," katanya meminta maaf.

"It's okay, Bam. Kami mengerti."

Bambam, kekasih dari pewaris tunggal keluarga Kim. Model ternama yang sama terkenalnya dengan Ten, pernah satu projek beberapa kali dengan Ten. Cukup dekat, tapi tidak sedekat itu. 

"So? Kalian ingin bertemu dengan ku karena?" tanya Bambam setelah pelayan pergi untuk menyiapkan pesanannya.

"Okay, let's start with your boyfie." Kun mengawali topik pembicaraan.

"and Ten, right?" Bambam menambahkan.

"Kamu... tahu?"

"Ofc! Well, sejujurnya Lisa dan Yugyeom sudah cerita semua. Ibu teman kalian itu memang gila harta, ya?" Bambam mulai berkata lebih panjang. Ia rasa akan sangat aman dan menguntungkan untuknya jika membahas hal ini.

Kun dan Winwin sahabat Ten, bukan? Tidak mungkin mereka mengkhianati sahabatnya. Iya, kan?

"Sadly, but, yes..." gumam Winwin dengan anggukan.

"Sayangnya Yugyeom terlalu sayang dan terlalu polos kalau berhubungan dengan hubungan kami. So you guys need my help?" 

"Yes."

-~~~-

Setibanya Ten dan Seo Twins di Thailand, mereka langsung menuju apartemen Taeyong. Tidak langsung pulang ke mansion keluarga Lee, karena Ten masih ingin meyakinkan diri untuk melawan Ibunya kali ini. 

Dan setidaknya Ten masih harus sedikit latihan untuk tidak menghajar wanita tua itu ketika melihatnya nanti. Ten masih harus berpura-pura baik dan lupa ingatan. Demi keamaan suami dan bayi kecilnya yang jauh dari pandangan. 

"Ten, istirahatlah di kamar ku. Seo Twins bersama Yuta dan Jaehyun, jangan khawatir." Taeyong menepuk pundak Ten pelan, memberikan reaksi terkejut untuk Ten yang tengah melamun.

Suasana malam ini sangat amat tak nyaman untuk Ten. Ia teringat dengan Haechan dan Johnny, ia merasa sangat rindu dan tak ikhlas meninggalkan keluarganya di sana. Padahal baru beberapa jam, sudah terasa sangat lama. 

Dan fakta bahwa Haechan belum mengenali Ten sebagai Papanya masih membuat Ten sedih sampai saat ini. Ada penyesalan tentu saja, tapi bagaimanapun juga demi Haechan tidak membencinya atau merasa semakin hancur ketika ia tinggalkan. Walau sebenarnya tak ada perbedaan, karena Haechan masih menangis karenanya. 

"Jangan terlalu dipikirkan, Ten. Haechan dan Johnny aman... Perpisahan kali ini anggap saja seperti permintaan maaf mu," kata Taeyong yang kini berdiri di hadapan Ten.

"Semakin cepat kamu bertindak, semakin singkat waktu perpisahan kalian."

Sementara Seo Twins sudah terbaring lemas di atas kasur. Ditemani oleh Yuta yang juga sudah lelah karena perjalanan jauh, dan Jaehyun yang baru saja selesai mandi. 

San merasa sangat lelah sekarang. Mengantuk, mual, dan entah rasa apa lagi di dalam dirinya. San tidak nyaman, sangat tidak nyaman karena Hendery memeluknya erat, sampai hampir tidak bisa bergerak. 

Seo yang lain terlelap dengan memeluk kembarannya. Tidak peduli dengan sekitarnya yang masih susah untuk istirahat dan beradaptasi dengan jam baru, Hendery sudah pergi ke alam mimpi. Mungkin sejak tiga menit setelah si kecil itu merebahkan dirinya di atas kasur dirinya sudah hilang.

"Yut, gimana Winwin?" tanya Jaehyun setelah ia selesai bersih-bersih dan sudah hampir siap untuk tidur.

Yuta sudah hampir terlelap jika saja Jaehyun tidak mengingatkan tentang tunangan dan sahabatnya yang tengah meminta bantuan dan bekerja sama.

"Bentar, gue belum tanya."

*ceklek!

Pintu kamar terbuka, menampilkan Ten dan Taeyong masih dengan setelan yang sama seperti di pesawat tadi. Dengan wajah sayu Ten menatap dua putranya.

"Besok aja, kalian istirahat. Jangan diforsir, kalian juga manusia."

"Ten..."

"I'm good, guys. Don't worry. Kita jalani seadanya, biar waktu yang bantu dan tentuin." Ten tersenyum tulus kepada sahabat-sahabatnya.

Ten merasa sudah banyak menyusahkan sahabat-sahabatnya hingga saat ini. Padahal yang memiliki masalah adalah keluarganya, tapi orang lain yang harus kerepotan.

Karena ingatan Ten sudah kembali, sekarang biar Ten saja yang berusaha. Dengan bantuan waktu dan sedikit saja dari sahabat-sahabatnya. Pikir Ten seperti itu. 

"Kita nggak bisa biarin kamu sendirian, Ten," protes Yuta dan diangguki setuju oleh Jaehyun. Sementara Taeyong hanya diam saja, membiarkan sahabat-sahabatnya itu saling mengungkapkan pendapat dan protesnya.

"Hmmm... Guys, please.."

"Nope."

"Percuma, Ten. Mereka akan tetap dengan pendirian mereka."

Yuta, Jehyun, dan Taeyong tentu tidak akan membiarkan Ten sendirian. Sekalipun ingatan Ten kembali, bukan berarti Ten bisa menghadapi wanita tua gila harta itu sendirian. Tiga sahabat itu juga tidak akan membiarkan sahabat kecil mereka dalam bahaya setelah tragedi beberapa tahun silam yang hampir merenggang nyawanya dan menjadi alasan utama dari permasalahan yang terjadi sekarang. 

"Fine, do what you want guys..." Ten hanya bisa pasrah. Sahabatnya tidak bisa dibantah kalau dalam hal seperti ini. 

Senyum cerah dan penuh kemenangan muncul di wajah Jaehyun dan Yuta. Seperti baru saja memenangkan peperangan dengan singa. 

"Yes!!!"

"Sekarang kalian istirahat! Jangan tidur larut!" dan Ten sudah kembali dengan sifat keibu-an nya seperti dulu.

-~~~-











let see what Ten will do:>

NCT2021!!! Doa buat Johnten sub unit, hehe:3

.hope u like it!

Memories || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang