6. Negosiasi

2K 211 3
                                    

Empat hari berlalu. Cukup banyak cerita dan kabar yang Johnny dapat dari Yuta dan Winwin tentang mereka. Itu sudah membuatnya cukup lega. Karena mengetahui mereka tumbuh dengan baik dan bahagia. Dan juga semakin besar rasa ingin bertemu mereka. Membawa mereka kembali secepatnya.

Hari ini Johnny harus datang ke tempat audisi. Shooting veriety show seperti yang ia rencanakan dan menyeleksi para peserta yang akan ia jadikan trainee di entertainment miliknya.

Tempat audisinya di Bangkok. Mau tidak mau Johnny harus menghadapi kemacetan di pagi hari. Ini menyebalkan.

Johnny melihat ke sisi kanan dan kiri. Memperhatikan beberapa pengemudi yang terjebak macet sama sepertinya. Dan fokusnya tertarik pada mobil putih yang berada di depannya.

Seperti ada dua anak kecil yang bermain-main dan seorang pengemudi. Johnny berpikiran negatif,motif penculikan anak-anak?

-~~~-

"Papa! Mau kemana?" San bertanya.

Mereka baru saja tiba di mansion milik keluarga Lee. Dan Ten sedang memasukkan pakaian-pakaiannya ke dalam koper yang lain.

"You will go again? You will leave us?! Papa?!" Hendery dengan sifat dramatisnya.

"No,kalian ikut dengan Papa,okey? Kita ke pantai~"

Benar,Ten sedang bersiap-siap untuk shooting veriety show lusa. Dan mereka harus berangkat ke lokasi shooting hari ini. Karena lokasinya cukup jauh dari mansion keluarga yang kurang ajarnya jauh dari perkotaan.

"Yeayy!"

*drrtt!

*drrtt!

"Papa,your phone is ringing." Hendery menunjuk ponsel Ten di nakas,"Thank you Hendery~"

Sementara Ten mengangkat panggilan Hendery mendekat ke arah kembarannya yang berbaring di atas karpet bulu mahal sambil memejamkan matanya. Mungkin kembarannya ini lelah.

"I know what you think,twins." ucap San tiba-tiba. Hendery terkejut:)

"Tapi sepertinya tidak tahun ini. You know what i mean right?" lanjut San.

"I know..." Hendery menjawab lemah. Dia tidak mau berharap,tapi dia sangat berharap.

-~~~-

"Aku mohon... Mimpi ku sangat janggal. Semua dalam kehidupan ku terasa aneh."

Winwin menoleh kepada kekasihnya yang duduk di sampingnya. Yang juga sedang mendengarkan obrolannya dengan Ten.

"I will help you if i can. Kalau misal aku berhasil temuin maksud dari mimpi kamu,kamu mau ngapain?"

"I will do anythings. Aku rela lakuin apapun demi dapetin lagi semuanya."

Jawaban Ten membuat sepasang kekasih itu membeku. Kalau Ten melakukan segalanya itu bisa berbahaya untuk dirinya dan tentunya Seo Twins.

"Kamu serius? Aku harap kalau kamu tau semuanya sebelum melakukan suatu hal pikirkan baik-baik. Kamu tau keluarga mu,Ten."

Helaan napas berat terdengar dari sebrang,"Huh,i know. But i want it! Jadi aku harus dapetin apa yang aku mau."

"Sekalipun membahayakan kamu dan anak-anak?"

"Maybe..."

"Aku ga akan kasih tau apapun ke kamu." ucap Winwin yakin. Dia tidak akan mengorbankan si kembar yang tidak bersalah itu hanya demi kemauan Ten. Lebih baik Ten tidak tau apa-apa daripada berbahaya untuk keamanan Hendery dan San.

"But--"

"Lakukan apapun boleh,tapi anak mu tetap paling penting,Ten. Kalau kamu nekat kita ga akan kasih tau apapun ke kamu." ucap Yuta final.

-~~~-

"Can i have a candy,pweasee?"

"Kenapa uncle harus kasih Echannie permen?"

Si bayi itu diam,berpikir sebentar. Alasan atau cara yang bisa ia pakai agar mendapatkan permen rasa buah itu.

"Kalena Echan mawu men!"(Karena Echan mau permen!)

Doyoung tertawa,alasan simple yang berpikirnya harus lima menit. Menggemaskan!

"Njun mawu men da!"(Njun mau permen juga!) balita yang lain tiba-tiba datang. Hanya menggunakan pampers dan baju. Tanpa celana:')

"Injun,sini dulu. Pakai celana."

"Nda mawuu!!" Renjun bersembunyi di balik badan Doyoung. Jungwoo datang dengan membawa celana milik Renjun.

"Ayo sini,sebentar aja." Jungwoo ngebujuk si bayi.

Renjun tetap kekeuh,engga mau pakai celana. Dia mau main,sama mau permen. Bukan mau celana.

"Ey,engga malu diliatin Echan?" Doyoung menusuk-nusuk pelan pipi chubby Renjun yang bersembunyi di belakangnya.

Renjun menampilkan kepalanya dan menatap Doyoung polos,"Kan Njun di belakang uncle." Doyoung diam. Ada benarnya,tapi engga boleh dibenarkan.

-~~~-
















nah iya gitu:))
.hope u like it guys!!:3

Memories || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang