18. Hilang

1.7K 198 5
                                    

Doyoung pagi-pagi udah di mobil sama Taeil. Beberapa menit kemudian mereka akhirnya sampai di depan mansion besar milik Johnny. Sepi,bahkan mobil milik Johnny sepertinya sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu.

Setelah Taeil memarkirkan mobilnya Doyoung buru-buru masuk ke rumah itu. Langsung ke lantai atas,kamar Haechan.

"Johnny udah flight kah?"

"Sepertinya sudah..." Doyoung mengusap lembut rambut Haechan yang sedang tertidur pulas. Doyoung bingung bagaimana nanti jika Haechan bertanya kemana Johnny. Dia pasti sedih karena ditinggal secara tiba-tiba untuk pertama kali.

"Jangan banyak pikiran,Yang. Mending istirahat sana,aku yang buatin sarapan." kata Taeil setelah usap lembut kepala Doyoung dan ke lantai satu menuju dapur untuk membuatkan sarapan.

Doyoung sedang banyak pikiran,kalau dia masuk ke dapur bisa-bisa sayuran,daging dan bumbu dapur bukan jadi makanan malah jadi korban kebrutalan tangan Doyoung:))

"Aku udah sama Yuta. Haechan gimana? Sudah bangun?"

Doyoung ingin rasanya berteriak mencaci sahabatnya ini. Tapi engga boleh,Haechan masih tidur dan keadaan lagi genting. Jadilah Doyoung menahan diri untuk berusaha sabar.

"Haechan belum bangun... Gimana Dery sama San? Udah ketemu lokasinya?"

-~~~-

"Kenapa harus dirahasiakan sih?! Kenapa engga kita kasih tau sekalian kita bongkar kebusukan Mama Lee?!" Kun menggebu-gebu.

"Kun,aku engga mau Ten benci sama Mamanya..."

Johnny menjawab dengan tenang. Sementara Kun melihat ke arah Taeyong di luar berusaha mengalihkan fokus Ten agar tidak bertanya tentang anak-anaknya menghela napas pasrah.

"Tapi sekarang udah bawa anak-anak,John. Kalau sampai mereka kenapa-kenapa gimana? Siapa yang bakal bilang ke Ten,dan jelasin semuanya?"

Johnny diam,"engga,mereka engga akan kenapa-kenapa." jawabnya yakin.

"Ya,semoga. Saat nanti Mama Lee malah membalikkan fakta dan menuduh kamu menjadi pelaku kamu malah semakin jauh,bahkan dibenci oleh Ten."

Johnny tersenyum miris,yang dikatakan Kun benar. Itu bisa saja terjadi,apalagi dia ikut turun langsung untuk mencari Hendery dan San.

"Tidak masalah... Setidaknya aku tidak akan menyesal seumur hidupku jika terjadi sesuatu pada Hendery dan San. Karena aku sudah berusaha secara langsung untuk menyelamatkan mereka."

-~~~-

Setelah Johnny tiba di Thailand Yuta langsung mengajak Johnny ke tempat yang sudah dia yakini lokasi keberadaan Hendery dan San.

Di sebuah gudang lama di bawah jembatan perbatasan. Sangat terpencil dan sepi. Bahkan bisa jadi tidak ada orang yang tau jika ada bangunan di bawah jembatan itu.

"Ew! Paman,tidak adakah tempat yang kering di sini? Ini basah,celana ku jadi kotor." kata San kepada laki-laki yang lebih besar darinya.

Hendery hanya menatap tempat itu jijik. Lembab,ada lumut yang membuat baunya tidak enak. Hendery tidak suka,"Paman,jangan duduk di sana. Itu basah,Papa mu akan marah jika pakaian mu kotor." kara Hendery saat melihat penjaga lain duduk di sofa.

Sementara itu dua laki-laki dewasa yang menculik mereka hanya mengabaikan saja. Toh cuma ocehan anak-anak. Mana tau mereka yang bersih dan koto--

"Fuck!" laki-laki yang berbicara dengan San tadi langsung bangun karena pantatnya menempel pada sofa basah. Rasanya dingin,itu mengejutkan:)

Memories || JohntenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang