"Riyo mama boleh minta tolong?"
Riyo yang awalnya fokus ke ponsel mengalihkan pandangannya ke mama "boleh ma" jawabnya beranjak mendekat.
"Tolong kasihin ini ke tetangga baru ya, mama masih sibuk soalnya" ucapnya memberikan sebuah bingkisan.
Riyo mengangguk menerima bingkisan tersebut. Kemarin memang ada tetangga baru yang menempati rumah tepat di seberang rumah riyo, hanya saja dia pun belum melihat tetangga baru itu.
Sesampainya di depan rumah tetangga baru, riyo menekan bel "permisi"
Tak lama setelah itu pintu terbuka menampilkan seorang gadis berponi yang sepertinya sepantaran dengannya. Riyo tersenyum kikuk lalu membungkuk "h-halo, aku riyo jung" sambil mengulurkan tangan ragu-ragu.
Gadis itu pun tersenyum canggung lalu menjabat tangan riyo "a-aku kim erina"
Suasana sangat canggung. Riyo yang tak pandai membuka pembicaraan pun mendadak jadi bisu. Sampai lupa tujuannya datang kesini.
"A-ah ini untuk mu dari mama. Maaf aku lupa"
"Oh iya makasih banyak. Eumm, ——"
"Rina ada siapa?"
Riyo langsung memasang senyum terbaiknya saat seorang wanita paruh baya muncul di belakang erina, tak lupa menjabat tangan wanita itu "halo tante"
Ya, riyo memang bisa lebih santai jika berbicara dengan orang tua.
"Oh hai, siapa nama kamu?" Tanyanya tersenyum manis.
"Riyo tante, saya datang kesini mengantar bingkisan dari mama buat tante sekeluarga"
"Ahh begitu, sampaikan terimakasih dan salam buat mama kamu ya"
"Iya tante..."
"Jung yerin, panggil aja tante yerin" katanya tersenyum.
Riyo mengangguk "kalau begitu saya permisi dulu tante yerin"
"Iya riyo, sering-sering main kesini ya"
Riyo hanya tersenyum sebagai balasan. Setelahnya berlalu pulang ke rumah.
"Sudah?" Tanya mama eunbi memandang riyo yang berjalan mendekat.
Riyo mengangguk singkat lalu mendudukan diri di kursi.
"Riyo udah kenalan?"
"Udah. Baru kenalan sama tante sama anaknya doang"
"Anaknya cewe apa cowo?"
"Cewe"
Mama eunbi tersenyum penuh arti sedangkan riyo menatap mama nya bingung.
"Cantik nggak ri?"
"Ih mama apaan sih" katanya mendengus pelan.
Mama eunbi tergelak. Padahal cuma ditanya seperti itu tapi riyo memberengut kesal. "Persis banget sama niki kalo digodain pasti kesel"
Mama eunbi masih saja tertawa kecil tidak menyadari ekspresi riyo yang berubah muram.
"Ma aku ke kamar ya" ucapnya melengos tanpa menatap mama.
"Riyo kamu marah hm?"
"Enggak kok. Aku pengen istirahat aja" jawabnya tanpa menoleh ke belakang.
***
Riyo berjalan menuruni tangga sembari mengantongi tangan di saku hoodie. Anak itu memakai celana training hitam dipadukan dengan hoodie abu-abu. Papa hoseok yang sedang bersantai menonton tv mengalihkan pandangan ke arah putranya. "Mau kemana ri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE | Ni-Ki✔
Fanfiction𝗦𝗘𝗤𝗨𝗘𝗟 𝗢𝗙 𝗗𝗘𝗔𝗥 𝗚𝗢𝗗 "Seandainya aku bisa memilih, aku tidak ingin dilahirkan dengan wajah yang mirip seperti dia."