17

580 140 41
                                    

Riyo menumpahkan semua tangisnya di rumah pohon. Ya, dia kembali ke tempat ini seorang diri dengan berjalan kaki. Tidak peduli dengan lelah di kakinya serta langit yang mulai gelap.

Perasaannya carut marut. Sedih, kecewa, dan merasa bersalah. Riyo sedih dan kecewa karna tanpa ia duga mama Eunbi akan membandingkan dirinya dengan Niki. Dan.. dia merasa bersalah karna sudah berteriak pada wanita itu.

"Hiks... hiks... m-maafin a-aku"

Riyo membenamkan wajahnya pada lipatan lututnya. Membiarkan angin malam menusuk kulitnya yang masih terbalut seragam sekolah.

Hingga perlahan ia merasakan matanya mulai memberat. Dan akhirnya ia tertidur dengan posisi duduk menekuk lutut.



***


Sejak tadi Eunbi tak berhenti mondar-mandir sembari menggigit kuku jarinya. Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam tapi Riyo tak kunjung kembali ke rumah. Ia sangat cemas.

Tak lama kemudian, Eunbi mendengar deru mobil yang sangat ia faham. Itu Jung Hoseok. Secepat kilat Eunbi berlari keluar menghampiri suaminya.

Hoseok yang baru saja memarkirkan mobilnya sontak terkejut saat melihat keadaan kacau Eunbi. Wajah wanita itu sangat pucat dan juga ekspresi cemas yang sangat ketara.

"Bi, kamu kenapa?" Tanyanya khawatir.

Tanpa diduga tangis Eunbi pecah "hiks.. Jung... hiks... R-riyo belum p-pulang"

Mata Hoseok melebar "gimana bisa?!" Sungguh ia tak percaya Riyo belum pulang, bahkan anak itu tidak pernah keluar rumah saat malam hari. Jadi bagaimana mungkin...??.

"Hiks... ini s-semua salahku Jung hiks.. m-maafin aku" ucap Eunbi tersendat-sendat.

Hoseok merangkul kedua bahu Eunbi  "kita bicarain di dalem ya"

Eunbi mengangguk singkat sembari terisak.

Hoseok membawa Eunbi duduk di sofa. Ia menggenggam tangan wanita itu lembut "cerita Bi, ada apa hm?"

Eunbi mengelap air matanya yang masih setia mengalir "a-aku kelepasan Jung. Aku kebawa emosi sampai——sampai aku bawa-bawa Niki di depan Riyo. Aku tau aku salah Jung"

Eunbi kembali menangis.

"A-aku sama s-sekali nggak mengira kalau Riyo bakal ng-nggak pulang sampai s-sekarang"

Eunbi sangat menyesal. Ia mengira Riyo hanya butuh menenangkan diri jadi Eunbi membiarkan Riyo pergi. Tapi ternyata anak itu tidak pulang sampai malam.

"Stt kamu tenang dulu ya, nanti kita cari bareng-bareng. Riyo nggak mungkin pergi jauh"

"T-tapi aku t-takut. A-aku t-takut a-ada apa-apa sama Riyo".

Hoseok menangkup kedua pipi istrinya hingga wajah keduanya berhadapan "Bi liat aku"

Eunbi menatap suaminya dengan mata berair dan bibir bergetar.

"Percaya sama aku Riyo baik-baik aja. Aku pun sama khawatirnya kayak kamu Bi, tapi aku yakin tuhan pasti ngelindungin dia"

Kalau boleh jujur ada sepercik rasa marah kepada Eunbi. Tapi Hoseok menahan amarahnya karna dia tidak mau mengulangi hal yang sama untuk kedua kalinya. Karna Amarah tidak akan menyelesaikan apapun, yang ada hanya memeperkeruh keadaan lalu berujung penyesalan.

Jadi yang bisa dia lakukan sekarang adalah menghadapi dengan kepala dingin.

"Aku mau lepas sepatu sebentar abis itu kita langsung cari Riyo"

Setelah kepergian Hoseok, Eunbi menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan.

'Ya tuhan maafkan aku. Aku sangat menyesal'

"Bi, ayo kita jalan sekarang"

Eunbi menerima uluran tangan Hoseok.

"Jung, hati-hati bawa mobilnya"

Hoseok mengangguk kecil, setelah itu ia menginjak pedal gas meninggalkan pekarangan rumahnya.






"Eunbi" panggil Hoseok sambil tetap menyetir.

"Hmm"

Hoseok tersenyum  membuat tanda tanya besar di kepala Eunbi.

"Kenapa kamu senyum?" Tanya Eunbi dengan suara serak.

"Makasih ya"

Eunbi semakin bingung. Padahal posisinya mereka belum menemukan Riyo tapi kenapa Hoseok tiba-tiba tersenyum seperti itu dan juga mengatakan terimakasih.

"Maksud kamu?"

"Makasih kamu udah mau bertahan sama aku. Makasih kamu udah melahirkan Niki dan juga Riyo"

Eunbi tersenyum nanar "tapi aku mengecewakan kalian Jung"

"Mungkin saat ini kamu memang membuat kecewa Bi, tapi semua yang udah kamu lakuin untuk kita nggak bisa menutup fakta kalau kamu adalah istri dan ibu yang baik"

Eunbi masih enggan membuka suara.

"Aku faham kamu lagi kalut karna pertanyaan mendadak Riyo kemarin makanya kamu sampe kelepasan"

"Maaf"

Hoseok tertawa renyah "jangan minta maaf terus, nanti setelah Riyo ketemu dan pulang kita jelasin semuanya pelan-pelan ya. Dia pasti ngerti"

Senyum tipis terbit di wajah sembab Eunbi.  Eunbi sangat bersyukur karna tuhan menjodohkannya dengan Hoseok. Terkadang Eunbi masih tidak percaya bahwa kesalahan besar yang mereka lakukan dulu malah membuat mereka bertahan hingga sekarang.

"Makasih Jung. Aku bersyukur kamu adalah suamiku dan ayah dari anak-anakku"

Hoseok menengok ke arah Eunbi sembari melempar senyum "besok kita jalan-jalan sama makan diluar ya sebagai tanda maaf kita ke Riyo"

Eunbi menganggukkan kepala.

Tanpa mereka tau bahwa hal itu tidak akan pernah terealisasikan.

Karna sesaat setelah itu, terjadi  kecelakaan beruntun... dan mereka ikut menjadi korbannya.




Tbc.






Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HOPE | Ni-Ki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang