Happy 1k readers🥳🥳 Makasih udah support ceritakuu🥰🥰 Jangan bosen vote dan comment juga yaa😊😊
***
Sudah dua minggu riyo mengikuti ekskul musik. Kemampuan bermain pianonya cepat sekali meningkat, bahkan dia sudah bisa memainkan satu lagu. Hebat bukan.
Semenjak tau riyo akan bermain piano, papa hoseok langsung membelikan piano baru agar riyo bisa berlatih di rumah. Hal itu pun disetujui oleh mama eunbi. Mereka sangat mendukung apapun yang membuat putranya senang.
"Mama ada waktu nggak?" Tanya riyo sembari memperhatikan mama eunbi yang sedang mencuci piring.
Mama eunbi menoleh "Ada, mau ngapain?"
Hal itu membuat riyo tersenyum manis "aku punya surprise buat mama"
"Wahh apa tuh?" Mama eunbi antusias.
"Ada deh. Kalo dikasih tau sekarang artinya bukan surprise lagi dong"
Mama eunbi menggelengkan kepala sembari terkekeh "iya deh, tunggu mama selesai dulu oke"
"Siap"
Selagi menunggu mama eunbi selesai, riyo membuka ponselnya yang tak henti berbunyi sejak tadi. Dan benar saja sudah ada banyak pesan masuk dari grup telur menetas. Grup yang berisikan dirinya, juan, ayden serta erina. Entah motivasi dari mana sampai juan memberi nama grup mereka telur menetas. Apa karna mereka masih kecil seperti anak ayam?.
Riyo terkekeh kecil membaca pesan dari ketiga temannya. Dia kira ayden anak yang cukup pendiam tapi ternyata dia sama saja seperti juan dan erina, banyak bicara. Mungkin hanya riyo yang benar-benar pendiam.
Juan : @riyo kok nggak gabung sih?
Erina : iya nih riyo sok sibuk
Ayden : kalian berisik banget sih makanya riyo nggak mau masuk obrolan
Juan : KAMU JUGA BERISIK! APA PERLU AKU BELIIN KACA YANG GEDE?!😠
Erina : hayolohh juan marah
Ayden : bercanda juan hihi
Riyo : maaf ya bukannya aku nggak mau gabung, aku bingung mau bales apa hehe
Juan : hadehh tinggal ikut aja riyooo, lama-lama juga nyambung kok
Riyo tertawa kecil. Sebenarnya apa yang dibilang ayden tidak sepenuhnya salah sih. Tapi tidak mungkin juga dia akan mengatakan seperti itu, bisa-bisa si manis jeon juan akan marah padanya.
"Riyo, mama sudah selesai"
"Ah iya ma sebentar"
Riyo berpamitan terlebih dahulu pada teman-temannya sebelum beranjak. Jika tidak sudah pasti mereka akan membom riyo dengan pesan-pesan lagi.
"Ayo ma"
Mama eunbi mengikuti langkah riyo menuju piano yang terletak di sudut ruang keluarga. Papa hoseok yang meminta, katanya setelah riyo mahir bermain piano dia ingin menghabiskan waktu bersama sambil mendengarkan riyo bermain musik.
"Mama duduk disini" ucap riyo menepuk satu kursi yang sudah dia siapkan di samping piano.
Riyo menatap mama eunbi yang dibalas senyuman hangat wanita itu. Lalu jari jemarinya mulai bergerak lincah menekan satu persatu tuts piano hingga menghasilkan sebuah nada.
Apa yang kuberikan untuk mama Untuk mama tersayang Tak ku miliki sesuatu berharga Untuk mama tercinta
Sepintas memori saat dirinya berumur lima tahun kembali terputar di kepala riyo. Dimana saat itu hari pertama riyo masuk ke sebuah TK. Disaat semua orang tua menunggu anaknya di luar, mama eunbi malah menunggu di dalam karna riyo tidak mau berpisah dengan mama. Dia takut mama akan meninggalkannya. Mama eunbi benar-benar sabar mengajari riyo yang kadang menangis jika tidak bisa menghafal ABC atau menghitung. Mama eunbi yang selalu tersenyum hangat dan memberinya semangat.
Riyo sadar bahwa sampai saat ini dia masih belum bisa memberikan apapun untuk mama eunbi bahkan papa hoseok.
Hanya ini kunyanyikan Senandung dari hatiku untuk mama Hanya sebuah lagu sederhana Lagu cintaku untuk mama
Mungkin riyo memang tak bisa membuat mama eunbi sebahagia saat bersama niki. Tapi riyo akan berusaha memberikan yang terbaik untuk wanita terhebatnya.
Walau tak dapat selalu kuungkapkan Kata cintaku tuk mama Namun dengarlah hatiku berkata Sungguh kusayang padamu mama
Riyo sangat menyayangi mama eunbi lebih dari apapun. Entah apakah mama eunbi pun menyayangi dirinya sebesar itu. Yang terpenting mama eunbi selalu ada disisinya.
Hanya ini kunyanyikan Senandung dari hatiku untuk mama Hanya sebuah lagu sederhana Lagu cintaku untuk mama
Mama eunbi bertepuk tangan kecil setelah riyo menyelesaikan lagunya. Riyo mengalihkan pandangan ke arah mama eunbi. Matanya melebar kala melihat buliran air mata jatuh dari kedua mata mama.
"Mama kenapa nangis?" Tanya riyo khawatir.
Mama eunbi beranjak memeluk putranya "mama suka suara riyo, mama juga suka permainan piano riyo. Riyo hebat"
"Makasih ma" jawab riyo seraya membalas pelukan mama erat. Ia menutup mata merasakan hangatnya pelukan mama eunbi yang tak ada bandinganya.
'Tuhan, maafkan aku yang belum bisa membahagiakan mama'
"Aku sayang mama"
"Mama juga sayang riyo"
Tbc...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
