06 - ah, jadi begini rasanya...

855 157 14
                                    

"Maksih rina, besok aku ganti"  ucap riyo seraya menutup pintu minimarket setelah mempersilahkan erina keluar terlebih dahulu.

Gadis imut itu tersenyum manis "iya sama-sama. Anggap aja sebagai tanda pertemanan?"

Riyo menatap erina "kamu... mau jadi temanku?"

Erina menganggukan kepala dua kali. Tak ada salahnya kan berteman? Lagipula riyo juga baik.

"Oke"

Tanpa sadar gadis kim itu memekik membuat riyo sedikit terkejut. "Ehehe maaf riyo, reflek" katanya sembari menggaruk tengkuk.

Sempat terjadi kecanggungan antara keduanya. Tapi hal itu tak berlangsung lama karna ternyata kim erina adalah gadis yang banyak bicara. Bahkan perjalanan pulang mereka didominasi suara gadis itu, riyo hanya menjawab seadanya.

"Oh ya, kamu sekolah dimana?" Tanya erina sebelum membuka pagar rumahnya. Ya, keduanya sudah sampai di depan pagar rumah masing-masing.

"SMP sunrise"

"Wah aku juga masuk kesitu"

"Oh, kamu daftar kapan?"

"Besok. Eum riyo, aku bisa minta tolong nggak temenin kalo di sekolah?"

Riyo mengangguk sekilas "yaudah aku masuk ya, kamu juga masuk"

"Oke. Sampai ketemu besok!"

Lalu keduanya berpisah, masuk ke dalam rumah masing-masing.



***



"Selamat pagi papa, pagi mama" sapa riyo seraya mencium pipi mama eunbi sekilas.

"Pagi sayang" jawab mama eunbi kembali mencium pipi putranya.

"Wow omelet nya keliatan enak tuh"

"Siapa dulu dong yang buat" timpal papa hoseok.

"Mama eunbi ku tercintaa"

"Mama kita kali bukan punya kamu doang"

Riyo mencebik "dih udah tua juga masih iri-an"

"Ya biarin" jawab papa hoseok dengan nada  menyebalkan.

Mama eunbi terkekeh sambil menggelengkan kepala. Terkadang heran dengan kelakuan suami dan anaknya. Riyo juga mau-mau saja meladeni papanya.

"Oh ya riyo, katanya anaknya tante yerin mau daftar di sekolah kamu, nanti ditemani ya"

Riyo mengangguk "erina udah bilang kemarin"

Sontak papa dan mama mengalihkan pandangan ke arah riyo.

"Kenapa?" Tanya riyo saat melihat kedua orang tuanya menatap dirinya.

"Ciee udah deket ceritanya?" Goda papa.

"Ekhm ekhm"

Riyo memutar bola matanya, jengah. Ini kenapa orang tuanya kompak sekali sih?.

"Apaan deh"

Kedua orang tuanya tertawa kecil. Riyo jung memang lucu dan menggemaskan.

"Pa, ayo berangkat" kata riyo setelah melahap suapan terakhirnya dan meminum susu.

HOPE | Ni-Ki✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang