'BABY'

911 134 47
                                    

Holla guys i'm back!!! 😌
Do u miss me?
Ah ngaku aja kalo kangen mah gosah gengsi😂

Btw, HAPPY BIRTHDAY ABANG SHANDY MAULANA,SE yaaa❤️
Sehat selalu bang bahagia selalu intinya sukses yaa. Sayang abang banyakk banyak.

Oke karena udah lama banget up nya ngaret banget jadi author yang cantik nan baik hati ini berusaha untuk membalikkan kalian mood dengan memberikan part yang membuat kalian terbang ke awan lalu jatuh ke tanah.
Hehe canda!! Serius mulu hidupnya.
Dia aja belum tentu serius sama lu. Inget kata kata ini nih gw tampar online kalian semua guys.

Don't hopes up, it's just VIRTUAL!!! 😌

Doain author cepet sembuh ini kaki, cepet balik kaya biasa lagi oke. Biar cepet kelarin ini story terus buat cerita baru deh.

HAPPY 2M VIEWS 'BABY' 💙😭

Happy reading 💙💙

"Sony lu stay mana si?" Tanya Sisi dengan suara khas nya yang membuat semuanya menghela nafas.

"Stay at home gue mah." Zweitson menjawab tanpa menatap Sisi balik. Ia sibuk dengan laptop dan camilan di depannya.

"Yahh mending stay with me aja," ucap Sisi

"Males gue."

Mereka sedang berada di ruang OSIS karena ada rapat di jam istirahat kedua ini. Baru mereka yang datang disana belum ada orang lain selain mereka.

Sisi hanya duduk di depan Zweitson memperhatikan lelaki itu secara seksama. Baby face nya yang lucu ditambah kaca mata bulat membuat Zweitson terlihat lebih cute. Dibalik cute nya dia jarang berkomunikasi bersama perempuan, termasuk teman nya sendiri. Seperti saat ini Sisi hanya didiamkan oleh lelaki itu. Bahkan Zweitson seperti tak menganggap ada makhluk selain dirinya.

Sisi tersenyum dalam lamunan nya. Yang ada di otaknya saat ini adalah apakah ia menyukai pria di depannya ini? Pria yang bahkan jarang berkomunikasi dengan dirinya? Ahh aneh memang hati susah ditebak.

"Son Son, lo kalo disuruh milih mau jadi yang pertama atau yang terakhir?"

"The one and only."

"Gue mau jadi yang kedua aja deh kalo gitu," ucap Sisi diiringi senyum manisnya.

"Lah? Orang mah pengen yang pertama lo malah milih yang kedua. Gimana sih," balas Zweitson yang akhirnya menatap balik perempuan di hadapannya.

"Gapapa yang kedua. Kan kalo di kartu keluarga nanti lo yang di baris pertama gue di baris kedua," ucap Sisi diakhiri dengan tawanya. Sebenarnya ia geli sendiri mengatakan itu tapi rasa ingin membuat seorang Zweitson tertawa itu terus menggebu.

Zweitson pun menyunggingkan senyumnya hingga memperlihatkan giginya yang rapi. "Hahah kaya gue mau aja sama lo."

Duarrr! Runtuh sudah. Baru saja berada di awan tapi sudah jatuh ke tanah karena satu kalimat.
"Ah lo mah serius banget sih kalo lagi bercanda. Giliran gue yang seriusin, lo malah bercanda," omel Sisi dengan wajah sedihnya.

"Modus terus lo. Adek kesayangan gue itu awas aja lo," ucap Shandy yang baru memasuki ruang OSIS bersama yang lainnya.

"Bang, gue digodain sama dia." Zweitson pun mengadu kepada Shandy atas apa yang dilakukan Sisi

"Wahh parah lo. Ga mau gue Adek comel gue lo goda goda yee," omel Shandy membuat Sisi memandang nya tak terima.

"Gue ga ngegodain kok Bang elahh."

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang