Dia lagi dia lagi

1.3K 188 43
                                    

💙💙

Hari demi hari telah terlewati, banyak yang membicarakan tentang seseorang yang berangkat bersama salah satu most wanted di SMA Cendrawasih.
Ada yang merespon dengan baik tetapi tidak sedikit juga yang merasa iri.

Seperti sekarang, Sheila tengah berjalan seorang diri dengan earphone menggantung di telinganya. Ia memakai earphone agar tidak mendengar cibiran dari orang orang yang membicarakannya.

Hanya berangkat bersama sampai seperti ini?
Kenapa jadi Sheila yang dihujat?
Apa hal sepele seperti ini mengusik hidup mereka?
Cihhh, Sheila benci jika sudah seperti ini.

"Mukanya sih so polos tapi genit juga ternyata."

"Dikira paling cantik ya dia."

"Fajri tergoda dari apanya coba."

"Beruntung ya jadi dia bisa bareng sama Kaka idaman kita."

Sheila berjalan sambil menundukan kepalanya menikmati musik yang mengalun.

Brukkk

Ia terlalu fokus dengan musik hingga menabrak seseorang

"Lo?"

"Lo?"

Sheila memutar bola matanya malas melihat orang yang ditabraknya

"Jalan liat depan dong," ucap Fajri

"Main hp jangan sambil jalan dong," balas Sheila menirukan Fajri

"Lah ngelawan lo bocah."

"Gue bukan bocah."

"Emang bocah kok buktinya pendek," ledek Fajri

"Ngomong apa hah?" Sheila menatap tajam Fajri yang menahan tawanya

"Lo cantik," gumam Fajri

"Hah? Ngomong apa?" Sheila sebenarnya mendengar tetapi ia pura pura tidak tahu

"Pendek."

"Dihh baru kali ini gue ketemu Kaka kelas nyebelin kaya lo," geram Sheila

"Baru kali ini gue ketemu adek kelas nyolot kaya lo," balas Fajri menirukan gaya bicara Sheila

"Serah deh," baru saja Sheila ingin melangkahkan kakinya, lengannya dicekal oleh Fajri

"Apa sih pegang pegang," kesal Sheila

"Gue Fajri," ucap Fajri

"Ga nanya," balas Sheila langsung pergi meninggalkan Fajri yang menahan kesalnya

"Yee awas lo," kesal Fajri

Pelajaran dimulai.
Kelas Sheila ditugaskan untuk merangkum materi di perpustakaan

"La, lo udah kelar belum?" tanya Renata tanpa mengalihkan pandangannya dari buku di depannya

"Udah nih," jawab Sheila

"Tulisin punya gue dong, berasa patah nih tangan," ucap Renata

"Ogah nulis aja sendiri."

"Lo mah gitu," kesal Renata

Sheila tak mempedulikan ocehan Renata, ia melangkahkan kakinya menelusuri rak novel. Ia ingin membaca novel karena tugasnya sudah selesai

Ia melihat satu buah novel dengan judul 'ketos is my boyfriend' di rak buku bagian atas.
(Judul bukunya ngasal hihihi)
Sheila mencoba mengambil bukunya namun tingginya tak sampai.
Akhirnya ada tangan yang mengambil buku itu, Sheila membalikkan badannya. Ia terkejut melihat orang yang membantunya

Ketika Iman yang Berbicara || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang