💙💙
Satu Minggu sudah berlalu. Acara MOS juga sudah selesai, Sheila dan Renata kebetulan satu kelas lagi di kelas X IPS 1.
Di kelas, Sheila tidak terlalu akrab dengan orang baru. Ia tipikal cewek yang sulit untuk dekat dengan orang yang baru ia kenal begitu pun Renata.
"Mama ... Shei berangkat dulu ya udah telat." Sheila turun tangga dengan tergesa lalu meminum segelas susu yang sudah disediakan oleh ibunya
"Loh kok langsung berangkat sih?"
"Iya Ma, udah mau telat. Dah Mama assalamualaikum." Sheila mencium tangan ibunya lalu keluar rumah
"Waalaikumsalam. Hati hati Shei."
Setelah berjalan keluar rumah, Sheila berlari sedikit agar sampai di jalan depan tepat dimana angkutan umum lewat. Sheila memang sering berangkat sekolah menggunakan angkutan umum dan menolak untuk menggunakan supir.
"Aduhh kok ga ada bis atau apa kek yang lewat gitu." Sheila menolehkan kepalanya kesana kemarin mencari angkutan umum yang bisa segera membawanya ke sekolah
"Duh kalo kek gini bisa telat dong gue."
"Masa iya gue lari sampe sekolah. Yang ada tepar sampe sana."
"Ya Allah bantulah hamba mu ini."
Tin... Tin...
Sebuah motor sport kuning hitam berhenti di depan Sheila.
"Lo anak Cendrawasih kan?" tanya seseorang itu
Sheila melihat seragam yang dipakainya dengan seseorang itu sama.
"Iya."
"Mau bareng ga? Udah telat nih," tanyanya
Sheila terlihat berfikir dengan tawaran orang itu. Ia tidak mau pergi dengan orang tak dikenal.
"Emm enggak. Gue nunggu angkutan umum aja," tolak Sheila
"Jam segini udah jarang yang lewat. Paling nanti jam 7 lebih."
Sheila berfikir kembali jika ia menolak pasti ia akan terlambat dan jika ia menerima apa orang ini dapat di percaya?
"Ya udah gue ga akan maksa." orang itu ingin melakukan motornya lagi namun ditahan oleh Sheila
"Oke oke gue ikut."
"Ya udah ayo naik." Sheila pun menaiki motor di depannya
"Pegangan gue mau ngebut."
Sheila menurut memegang bahu orang di depannya walaupun sedikit raguTapi sedetik kemudian tangannya ditarik agar melingkar di pinggang lelaki di depannya. Saat Sheila ingin protes ia melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata rata membuat Sheila mengurungkan niatnya untuk protes.
Saat di perjalanan ia melihat badge kelas yang ada di lengan sebelah kanan ternyata kelas XI. Itu tandanya orang di depannya ini kakak kelasnya Sheila.
Tak lama mereka telah sampai dengan selamat, tepat sebelum satpam menutup pintu gerbang.
"Kalo mau mati jangan ngajak orang dong," ucap Sheila kesal
"Kalo tadi ga ngebut mana mungkin kita sampe tepat waktu," balas seseorang itu sambil melepaskan helm full face nya
"Ya ga gitu juga kali."
Oow. Sheila terpaku melihat orang di depannya, ini orang atau jelmaan pangeran? Wajahnya manis walaupun tidak sedang tersenyum.Dia Ahmad Maulana Fajri. Lelaki kelahiran Cimahi tanggal 20 Juli ini memiliki paras yang tampan, senyumnya manis gigi kelinci (manis natural kok gak pake pemanis buatan;v) putih, rambutnya ga lurus ga ikal, tinggi pasti namanya juga anak basket. Manisnya itu kelewatan sampe kalo ada yang liat bisa langsung diabetes. Biasanya panggilannya Aji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Iman yang Berbicara || UN1TY
Fanfic"Kalo lo jadi sama Aji gue fine, karena gue percaya sama dia." "Atau mau Fenly aja? Dia baik juga ko tapi ..." "Kalian beda keyakinan Sheila." SLOW UPDATE🙏 *This story pure disusun oleh otak pribadi dan bantuan scene dari Masyun sendiri juga dari...